HulkHogan
New member
Bukan sulap, bukan sihir. Ini adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya terutaman di Indonesia. Aneh tapi nyata, manusia karakter kerbau sulit untuk disembuhkan, ada juga semakin merajalela. Bagaimana muncul manusia karakter kerbau dan bagaimana mengatasinya?
Karakter kerbau adalah sebuah karakter yang merujuk kapada sifat yang ada pada diri kerbau yaitu bodoh, malas, keras kepala, tidak disiplin. Manusia karakter kerbau berarti manusia yang ... Bener khan yang namanya bodoh, malas makin dewasa makin merajalela. Coba kalo tidak ada paksaan untuk mencari uang, bisa-bisa tidur atau bermain seharian. Hahaha.
Munculnya karakter kerbau ini haruslah ditarik benang merahnya yang merujuk kepada evolusi manusia secara global (global human evolution). Hasil penelusuran memperlihatkan, manusia yang dasarnya menganut budaya daratan yang memiliki pekerjaan sebagai petani.
Petani identik dengan budak atau hamba (zaman dulu) oleh kaum feodalis, kolonialis, dan imperialis. Diawali dengan rasa takut terhadap suatu kesalahan, menyebabkan manusia hanya melakukan suatu pekerjaan saat diperintah atau dicambuk. Salah akan mengakibatkan sesuatu yang lebih fatal, lebih aman tidak melakukannya. Karena proses yang cukup lama maka munculah sifat pasif (malas), tidak mau berpikir (bodoh), pekerjaan hanya sebagai kewajiban yang menjadi rutinitas, berakhir dengan percaya akan tahayul, dan mudah dieksploitasi oleh provokator. Sikap yang berkembang atara lain masa bodoh, tidak peduli, keras kepala.
Untuk mengatasinya, ada di tangan manusia itu sendiri dan jangan pernah untuk meminta, melainkan menciptakan suatu peluang untuk merubah kondisi ke arah yang lebih baik. Menciptakan peluang dimulai dengan membangun diri sendiri yang aktif, peduli, haus belajar, berpikir secara logika, rasio dan faktor lainnya.
Ada di tangan manusia itu sendiri berarti memotivasi diri dan mengalahkan musuh utama yaitu diri sendiri. Dimulai dengan mengenal siapa saya dengan senantiasa terus belajar, dan menghukum "budak" yang ada di dalam diri pribadi. Jadikan diri sebagai orang sukses yang berarti dapat berdiri tanpa orang lain, dan jadikan orang lain bergantung padanya.
Langkah untuk menciptakan peluang yaitu perbaiki sikap dalam suatu pekerjaan. Pada umumnya, dunia ini penuh dengan perihal "menjilat" atasan atau majikan, yang bermakna mengemis atau mengutang untuk perbaikan status sosial, ekonomi dengan cara memamfaatkan rasa kasihan orang lain. Pada kenyataan, secara tidak sadar, hal tersebut adalah promosi semu dan hidup dalam kendali orang lain.
Ada sebuah peribahasa Tiongkok, "semangat banteng menerobos langit" (niu qi chong tian) yang bermakna menciptakan dunia atau kondisi baru.
Ciptakan karakter atau semangat banteng dan lakukan visualisasi dhamma protection vajra bahivara (yamataka) yaitu menanam semangat untuk memerangi kebodohan, kepasifan, kematian, godaan iblis, bencana; dan menemukan jati diri, hati yang bersih dan bijak.
sumber http://sukrablog.blogspot.com/
Karakter kerbau adalah sebuah karakter yang merujuk kapada sifat yang ada pada diri kerbau yaitu bodoh, malas, keras kepala, tidak disiplin. Manusia karakter kerbau berarti manusia yang ... Bener khan yang namanya bodoh, malas makin dewasa makin merajalela. Coba kalo tidak ada paksaan untuk mencari uang, bisa-bisa tidur atau bermain seharian. Hahaha.
Munculnya karakter kerbau ini haruslah ditarik benang merahnya yang merujuk kepada evolusi manusia secara global (global human evolution). Hasil penelusuran memperlihatkan, manusia yang dasarnya menganut budaya daratan yang memiliki pekerjaan sebagai petani.
Petani identik dengan budak atau hamba (zaman dulu) oleh kaum feodalis, kolonialis, dan imperialis. Diawali dengan rasa takut terhadap suatu kesalahan, menyebabkan manusia hanya melakukan suatu pekerjaan saat diperintah atau dicambuk. Salah akan mengakibatkan sesuatu yang lebih fatal, lebih aman tidak melakukannya. Karena proses yang cukup lama maka munculah sifat pasif (malas), tidak mau berpikir (bodoh), pekerjaan hanya sebagai kewajiban yang menjadi rutinitas, berakhir dengan percaya akan tahayul, dan mudah dieksploitasi oleh provokator. Sikap yang berkembang atara lain masa bodoh, tidak peduli, keras kepala.
Untuk mengatasinya, ada di tangan manusia itu sendiri dan jangan pernah untuk meminta, melainkan menciptakan suatu peluang untuk merubah kondisi ke arah yang lebih baik. Menciptakan peluang dimulai dengan membangun diri sendiri yang aktif, peduli, haus belajar, berpikir secara logika, rasio dan faktor lainnya.
Ada di tangan manusia itu sendiri berarti memotivasi diri dan mengalahkan musuh utama yaitu diri sendiri. Dimulai dengan mengenal siapa saya dengan senantiasa terus belajar, dan menghukum "budak" yang ada di dalam diri pribadi. Jadikan diri sebagai orang sukses yang berarti dapat berdiri tanpa orang lain, dan jadikan orang lain bergantung padanya.
Langkah untuk menciptakan peluang yaitu perbaiki sikap dalam suatu pekerjaan. Pada umumnya, dunia ini penuh dengan perihal "menjilat" atasan atau majikan, yang bermakna mengemis atau mengutang untuk perbaikan status sosial, ekonomi dengan cara memamfaatkan rasa kasihan orang lain. Pada kenyataan, secara tidak sadar, hal tersebut adalah promosi semu dan hidup dalam kendali orang lain.
Ada sebuah peribahasa Tiongkok, "semangat banteng menerobos langit" (niu qi chong tian) yang bermakna menciptakan dunia atau kondisi baru.
Ciptakan karakter atau semangat banteng dan lakukan visualisasi dhamma protection vajra bahivara (yamataka) yaitu menanam semangat untuk memerangi kebodohan, kepasifan, kematian, godaan iblis, bencana; dan menemukan jati diri, hati yang bersih dan bijak.
sumber http://sukrablog.blogspot.com/