alfinfafaz1
New member
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial Selamat datang di Lahiya, situs (blog) sederhana yang berbagi ilmu dan pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Dan, pada kesempatan kali ini, kami bakal sharing pengetahuan mengenai Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial, dan tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja kita mulai pembahasannya, ya.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yakni Allah swt. Kerap kali di kenal dengan istilah homo sapiens yakni makhluk yang berakal budi. Maksudnya manusia mempunyai pengalaman serta dianugerahi jasmani serta rohani, keduanya adalah kesatuan serasi yang disebut dengan pribadi. Sejak lahir, tiap manusia mempunyai kepribadian yang tidak sama, mungkin saja sahabat udah lebih mengerti mengenai hal semacam ini selama menjalani hidup. Tidak ada manusia yang mempunyai kepribadian yang sama persis yang pernah saya jumpai, bahkan juga mereka yang kembar juga mempunyai kepribadian yang tidak sama. Dalam dunia yang saat ini, kita mengetahui istilah “ Hak Asasi Manusia “, yakni hak dasar yang dipunyai oleh tiap orang sejak lahir, Hak Asasi Manusia (HAM) ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Contoh Hak yaitu seperti hak miliki dan hak untuk hidup.
Kata Manusia datang dari bahasa Sanskerta, yakni “Manu” yang artinya memikirkan serta berakal budi atau dalam sejarah di kenal dengan istilah homo = manusia. Sedangkan Individu yaitu seorang manusia, ada istilah yang kita kenal dengan Individualisme yang artinya paham yang berasumsi dirinya lebih penting dari orang lain. Dalam soal ini manusia sebagai makhluk individu yaitu bebas, Artinya bebas dalam mempunyai hak-nya, bebas atas dirinya sendiri. Tetapi di sini seorang individu tidak dapat melanggar hak orang lain, misalnya: seorang individu tidak bisa mencuri, lantaran melanggar hak punya orang lain.
Tidak hanya sebagai Makhluk Individu, Manusia Juga adalah Makhluk sosial, secara sederhana, makhluk sosial ini yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Bersumber pada kenyataan itu di kenal juga istilah interaksi sosial, yakni hubungan antarmanusia. Untuk bertahan hidup manusia mesti merajut hubungan satu sama lain. Berikut ini yaitu pendapat 2 pakar menyangkut dengan Manusia yang merupakan Makhluk Sosial:
Aristoteles
Ia menyampaikan kalau manusia adalah zoon politicon, artinya makhluk yang bergaul, berkumpul, serta bermasyarakat. Hal semacam ini lantaran manusia tidak bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri, tetapi memerlukan orang lain.
Abraham Maslow
Ia menyampaikan tingkat kebutuhan manusia mencakup kebutuhan hidup fisiologis, kebutuhan rasa kasih sayang, kebutuhan akan aktualisasi diri, serta kebutuhan akan penghargaan dari orang lain. Jadi bersumber pada penggolongan kebutuhan ini udah jelas kalau manusia tidak bisa hidup sendiri. Misalnya saja untuk keperluan akan penghargaan, tidak dapat disangkal kalau kita bakal suka jika dipuji, serta jika tidak ada yang memberikan pujian pada usaha keras yang sudah kita maksimalkan itu, akan muncul rasa pesimis, inilah yang disebut penghargaan itu.
Pada Umumnya, Kedudukan manusia sebagai makhluk sosial bisa dibedakan jadi tiga, yakni:
Ascribed Status, adalah status atau kedudukan yang didapat seseorang tanpa mesti diperjuangkan (di dapat mulai sejak lahir). Misalnya Anak dari Raja yang menjadi Putra Mahkota.
Assigned Status, Merupakan status atau kedudukan yang diamanatkan pada seseorang yang sudah berjasa untuk kepentingan masyarakat atau umum. Misalnya yaitu Pahlawan.
Achieved Status, yakni status atau kedudukan yang didapat seseorang dengan cara diperjuangkan. Sifat status ini terbuka, artinya tiap orang bisa memperoleh status ini, dengan catatan dapat memperjuangkannya. Contoh; jadi presiden, ketua MPR, dan lain-lain.
Adanya beragam kedudukan manusia ini, tiap manusia mesti sama-sama terkait serta membentuk sebuah hubungan sosial seperti yang sudah saya sampaikan tadi. Hubungan Sosial yang terjadi dalam kehidupan memiliki empat bentuk, yakni:
Kerja sama (coorperation)
Persaingan (Competition)
Pertentangan (conflict)
Akomodasi (Accomodation)
Ada beragam pemahaman pada Manusia, yang paling umum yaitu tiga pemahaman di bawah ini:
Materialisme Antropologik, yakni menjelaskan kalau manusia pada intinya yaitu materi. Manusia yaitu jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.
Materialisme Biologik, menjelaskan kalau manusia adalah tubuh yang hidup atau organisme yang mempersatukan semua karakter aktivitas kehidupan tubuh di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga untuk hewan. Dalam Fakta manusia memanglah merupakan sisi dari kehidupan organik yang bisa dikilas balik.
Idealisme Antropologik, Menjelaskan kalau manusia yaitu makhluk yang mempunyai unsur-unsur spiritual-intelektual yang secara intrinsik tidak tergantung pada materi. Manusia tidak bisa dijelaskan dengan satu prinsip saja, lantaran dalam diri manusia bergabung beragam prinsip yang membuat sebuah pemahaman mengenai dirinya secara utuh serta lengkap.
Artinya Tiap manusia adalah sebuah individu yang mempunyai hak atas dirinya tidak terbagi serta terdiri atas satu kesatuan akan dirinya. Manusia sebagai satu individu mempunyai unsur jasmani serta rohani. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai ciri masing-masing, artinya tiap manusia itu beragam, tidak sama, tidak ada manusia yang persis sama dalam kehidupannya. Tetapi untuk menjalani kehidupan itu manusia tidak dapat sendiri, mereka mesti menjalin hubungan serta bekerja sama supaya dapat bertahan hidup, inilah yang disebut ide konsep manusia sebagai makhluk sosial. Oleh sebab itu Tiap Manusia bisa dikatakan makhluk individu serta sosial.
Bisa diambil kesimpulan, kalau manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa argumen, yakni:
Manusia tunduk pada ketentuan, norma sosial.
Tingkah laku manusia mengaharapkan sebuah penilain dari orang lain.
Manusia mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
Potensi manusia bakal berkembang apabila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Interaksi Sosial serta Sosialisasi
Interaksi Sosial
Kata interaksi datang dari kata inter serta action. Interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik sama-sama memengaruhi antara individu, kelompok sosial, serta masyarakat.
Interaksi yaitu proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh memengaruhi dalam fikiran danb tindakana. Seperti kita pahami, kalau manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah terlepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi pada saat dua orang berjumpa, interaksi diawali: pada saat itu mereka sama-sama menegeur, berjabat tangan, sama-sama bicara, atau bahkan juga mungkin saja berkelahi. Aktivitas-aktivitas sejenis itu adalah bentuk-bentuk dari hubungan sosial.
Hubungan sosial terjadi dengan dilandasi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
Imitasi yaitu sebuah proses peniruan atau mengikuti.
Sugesti yaitu sebuah poroses di mana seorang individu menerima sebuah cara pandangan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dulu. Yang disebut sugesti di sini adalah dampak pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang biasanya di terima tanpa adanya kritik. Arti sugesti serta imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha nyaris sama. Bedanya adalah kalau imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lantas di terima oleh orang lain di luarnya.
Identifikasi dalam psikologi memiliki arti dorongan untuk jadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah ataupun batiniah.
Simpati yaitu perasaan tertariknya orang yang satu pada orang yang lain. Simpati muncul tidak atas dasar logis rasional, tetapi bersumber pada penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yakni Allah swt. Kerap kali di kenal dengan istilah homo sapiens yakni makhluk yang berakal budi. Maksudnya manusia mempunyai pengalaman serta dianugerahi jasmani serta rohani, keduanya adalah kesatuan serasi yang disebut dengan pribadi. Sejak lahir, tiap manusia mempunyai kepribadian yang tidak sama, mungkin saja sahabat udah lebih mengerti mengenai hal semacam ini selama menjalani hidup. Tidak ada manusia yang mempunyai kepribadian yang sama persis yang pernah saya jumpai, bahkan juga mereka yang kembar juga mempunyai kepribadian yang tidak sama. Dalam dunia yang saat ini, kita mengetahui istilah “ Hak Asasi Manusia “, yakni hak dasar yang dipunyai oleh tiap orang sejak lahir, Hak Asasi Manusia (HAM) ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Contoh Hak yaitu seperti hak miliki dan hak untuk hidup.
Kata Manusia datang dari bahasa Sanskerta, yakni “Manu” yang artinya memikirkan serta berakal budi atau dalam sejarah di kenal dengan istilah homo = manusia. Sedangkan Individu yaitu seorang manusia, ada istilah yang kita kenal dengan Individualisme yang artinya paham yang berasumsi dirinya lebih penting dari orang lain. Dalam soal ini manusia sebagai makhluk individu yaitu bebas, Artinya bebas dalam mempunyai hak-nya, bebas atas dirinya sendiri. Tetapi di sini seorang individu tidak dapat melanggar hak orang lain, misalnya: seorang individu tidak bisa mencuri, lantaran melanggar hak punya orang lain.
Tidak hanya sebagai Makhluk Individu, Manusia Juga adalah Makhluk sosial, secara sederhana, makhluk sosial ini yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Bersumber pada kenyataan itu di kenal juga istilah interaksi sosial, yakni hubungan antarmanusia. Untuk bertahan hidup manusia mesti merajut hubungan satu sama lain. Berikut ini yaitu pendapat 2 pakar menyangkut dengan Manusia yang merupakan Makhluk Sosial:
Aristoteles
Ia menyampaikan kalau manusia adalah zoon politicon, artinya makhluk yang bergaul, berkumpul, serta bermasyarakat. Hal semacam ini lantaran manusia tidak bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri, tetapi memerlukan orang lain.
Abraham Maslow
Ia menyampaikan tingkat kebutuhan manusia mencakup kebutuhan hidup fisiologis, kebutuhan rasa kasih sayang, kebutuhan akan aktualisasi diri, serta kebutuhan akan penghargaan dari orang lain. Jadi bersumber pada penggolongan kebutuhan ini udah jelas kalau manusia tidak bisa hidup sendiri. Misalnya saja untuk keperluan akan penghargaan, tidak dapat disangkal kalau kita bakal suka jika dipuji, serta jika tidak ada yang memberikan pujian pada usaha keras yang sudah kita maksimalkan itu, akan muncul rasa pesimis, inilah yang disebut penghargaan itu.
Pada Umumnya, Kedudukan manusia sebagai makhluk sosial bisa dibedakan jadi tiga, yakni:
Ascribed Status, adalah status atau kedudukan yang didapat seseorang tanpa mesti diperjuangkan (di dapat mulai sejak lahir). Misalnya Anak dari Raja yang menjadi Putra Mahkota.
Assigned Status, Merupakan status atau kedudukan yang diamanatkan pada seseorang yang sudah berjasa untuk kepentingan masyarakat atau umum. Misalnya yaitu Pahlawan.
Achieved Status, yakni status atau kedudukan yang didapat seseorang dengan cara diperjuangkan. Sifat status ini terbuka, artinya tiap orang bisa memperoleh status ini, dengan catatan dapat memperjuangkannya. Contoh; jadi presiden, ketua MPR, dan lain-lain.
Adanya beragam kedudukan manusia ini, tiap manusia mesti sama-sama terkait serta membentuk sebuah hubungan sosial seperti yang sudah saya sampaikan tadi. Hubungan Sosial yang terjadi dalam kehidupan memiliki empat bentuk, yakni:
Kerja sama (coorperation)
Persaingan (Competition)
Pertentangan (conflict)
Akomodasi (Accomodation)
Ada beragam pemahaman pada Manusia, yang paling umum yaitu tiga pemahaman di bawah ini:
Materialisme Antropologik, yakni menjelaskan kalau manusia pada intinya yaitu materi. Manusia yaitu jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.
Materialisme Biologik, menjelaskan kalau manusia adalah tubuh yang hidup atau organisme yang mempersatukan semua karakter aktivitas kehidupan tubuh di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga untuk hewan. Dalam Fakta manusia memanglah merupakan sisi dari kehidupan organik yang bisa dikilas balik.
Idealisme Antropologik, Menjelaskan kalau manusia yaitu makhluk yang mempunyai unsur-unsur spiritual-intelektual yang secara intrinsik tidak tergantung pada materi. Manusia tidak bisa dijelaskan dengan satu prinsip saja, lantaran dalam diri manusia bergabung beragam prinsip yang membuat sebuah pemahaman mengenai dirinya secara utuh serta lengkap.
Artinya Tiap manusia adalah sebuah individu yang mempunyai hak atas dirinya tidak terbagi serta terdiri atas satu kesatuan akan dirinya. Manusia sebagai satu individu mempunyai unsur jasmani serta rohani. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai ciri masing-masing, artinya tiap manusia itu beragam, tidak sama, tidak ada manusia yang persis sama dalam kehidupannya. Tetapi untuk menjalani kehidupan itu manusia tidak dapat sendiri, mereka mesti menjalin hubungan serta bekerja sama supaya dapat bertahan hidup, inilah yang disebut ide konsep manusia sebagai makhluk sosial. Oleh sebab itu Tiap Manusia bisa dikatakan makhluk individu serta sosial.
Bisa diambil kesimpulan, kalau manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa argumen, yakni:
Manusia tunduk pada ketentuan, norma sosial.
Tingkah laku manusia mengaharapkan sebuah penilain dari orang lain.
Manusia mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
Potensi manusia bakal berkembang apabila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Interaksi Sosial serta Sosialisasi
Interaksi Sosial
Kata interaksi datang dari kata inter serta action. Interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik sama-sama memengaruhi antara individu, kelompok sosial, serta masyarakat.
Interaksi yaitu proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh memengaruhi dalam fikiran danb tindakana. Seperti kita pahami, kalau manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah terlepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi pada saat dua orang berjumpa, interaksi diawali: pada saat itu mereka sama-sama menegeur, berjabat tangan, sama-sama bicara, atau bahkan juga mungkin saja berkelahi. Aktivitas-aktivitas sejenis itu adalah bentuk-bentuk dari hubungan sosial.
Hubungan sosial terjadi dengan dilandasi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
Imitasi yaitu sebuah proses peniruan atau mengikuti.
Sugesti yaitu sebuah poroses di mana seorang individu menerima sebuah cara pandangan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dulu. Yang disebut sugesti di sini adalah dampak pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang biasanya di terima tanpa adanya kritik. Arti sugesti serta imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha nyaris sama. Bedanya adalah kalau imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lantas di terima oleh orang lain di luarnya.
Identifikasi dalam psikologi memiliki arti dorongan untuk jadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah ataupun batiniah.
Simpati yaitu perasaan tertariknya orang yang satu pada orang yang lain. Simpati muncul tidak atas dasar logis rasional, tetapi bersumber pada penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.