Mrs_Sumart1
New member
II Tomotius 3:1-9 Sesuai dengan Firman Tuhan bahwa masa ini adalah masa yang sukar dan akan semakin sukar. Harus dicamkan ini bukan zaman damai atau zaman kelimpahan secara duniawi dimana orang percaya tidak lagi menghadapi tantangan dan percobaan hidup. Ini adalah masa perang, masa konflik rohani yang paling sukar. Untuk ini kita membutuhkan kecerdasan roh yang tinggi dan pengurapan yang baru agar kita sanggup menghadapi masa-masa yang sukar ini.
Iblis sungguh-sungguh berusaha menghancurkan pekerjaan Tuhan dan membunuh iman orang percaya. Orang percaya akan makin diperhadapkan dengan berbagai tantangan yang mengancam iman dan kesetiaan yang murni kepada Kristus. Kita harus mengenali ancaman-ancaman tersebut dan menemukan cara mengantisipasinya.
Tantangan-tantangan yang harus kita hadapi, yaitu pengaruh jahat dunia di sekitar kita melalui berbagai mass media dan pergaulan hidup. Iklim dunia sekitar kita yang semakin jahat, suasana fasik dunia ini sedikit banyak akan mempengaruhi pola tindak dan pikir orang percaya (Ef 5:15-17; Mat 24:12), aniaya dari pihak orang tidak percaya yang akan makin gencar menekan dan mencoba membunuh iman Kristen (Luk 21:12-19), pengajaran sesat yang lahir dari berbagai kelompok Kristen dan pembicara-pembicara yang tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan (Mat 24:11), sirkuit dunia roh yang tidak dipahami banyak orang yang akan banyak menjatuhkan orang percaya. Transfer spirit ini akan mengalir melalui berbagai sarana, bahkan melalui pengkhotbah-pengkhotbah yang tidak memiliki Roh Kudus yang benar (Mat 24:11; I Yoh 4:1).
Untuk mengantisipasi keadaan ini orang percaya dipanggil agar memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan secara benar. Setiap kita harus sungguh-sungguh bergaul dengan Allah. Hal ini akan memberikan kepada kita kecerdasan Roh dan urapan baru yang membuat kita mampu menghadapi keadaan sukar ini dan tampil sebagai pemenang. Dalam hal ini orang percaya akan memiliki kepekaan dari Tuhan sendiri untuk mengenali dan membedakan segala macam roh. Orang percaya akan dibawa kepada karunia-karunia Roh yang membuka banyak rahasia sorga. Kegenapan nubuat nabi Yoel akan semakin nyata (Kisah Para Rasul 2:17-19). Sangat disayangkan kalau kita tidak mengalami perkara-perkara besar yang sedang Allah kerjakan dalam dunia yang sduah sekarat menuju maut abadi ini. Sudah saatnya setiap kita menikmati hak istimewa yaitu pencurahan karunia Roh Kudus diakhir zaman ini. Doktrin-doktrin gereja yang mantap dan dianggap paling teologis pun belum cukup. Dibutuhkan pengurapan baru dari tempat yang Mahatinggi. Untuk ini dituntut orang percaya memiliki kehidupan yang bersekutu sedemikian erat dengan Tuhan. Orang percaya harus sungguh-sungguh memiliki komitmen yang tegas menolak segala bentuk pengaruh dunia yang jahat. Orang percaya harus menggunakan kehendak bebasnya untuk menolak segala dosa.
Untuk mengantisipasi keadaan ini orang percaya dipanggil agar memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan secara benar. Setiap kita harus sungguh-sungguh bergaul dengan Allah. Hal ini akan memberikan kepada kita kecerdasan Roh dan urapan baru yang membuat kita mampu menghadapi keadaan sukar ini dan tampil sebagai pemenang. Dalam hal ini orang percaya akan memiliki kepekaan dari Tuhan sendiri untuk mengenali dan membedakan segala macam roh. Orang percaya akan dibawa kepada karunia-karunia Roh yang membuka banyak rahasia sorga. Kegenapan nubuat nabi Yoel akan semakin nyata (Kisah Para Rasul 2:17-19). Sangat disayangkan kalau kita tidak mengalami perkara-perkara besar yang sedang Allah kerjakan dalam dunia yang sduah sekarat menuju maut abadi ini. Sudah saatnya setiap kita menikmati hak istimewa yaitu pencurahan karunia Roh Kudus diakhir zaman ini. Doktrin-doktrin gereja yang mantap dan dianggap paling teologis pun belum cukup. Dibutuhkan pengurapan baru dari tempat yang Mahatinggi. Untuk ini dituntut orang percaya memiliki kehidupan yang bersekutu sedemikian erat dengan Tuhan. Orang percaya harus sungguh-sungguh memiliki komitmen yang tegas menolak segala bentuk pengaruh dunia yang jahat. Orang percaya harus menggunakan kehendak bebasnya untuk menolak segala dosa.
Setiap orang percaya tidak bergantung kepada manusia lain, bahkan kepada pendeta sendiri. Di sini masing-masing kita dipanggil untuk memiliki ketergantungan penuh kepada Allah. Masa di mana setiap jemaat bergantung kepada pendeta (pendeta centris) sudah harus diakhiri. Jemaat harus mandiri dan dewasa. Oleh sebab dibutuhkan ketegaran hati orang percaya untuk memandang Tuhan dan bergantung sepenuh kepadaNya. Orang Kristen harus bangun dari hidup Kekristenannya yang kekanak-kanakan berdiri sebagai laki-laki dengan kekuatan Tuhan.
Iblis sungguh-sungguh berusaha menghancurkan pekerjaan Tuhan dan membunuh iman orang percaya. Orang percaya akan makin diperhadapkan dengan berbagai tantangan yang mengancam iman dan kesetiaan yang murni kepada Kristus. Kita harus mengenali ancaman-ancaman tersebut dan menemukan cara mengantisipasinya.
Tantangan-tantangan yang harus kita hadapi, yaitu pengaruh jahat dunia di sekitar kita melalui berbagai mass media dan pergaulan hidup. Iklim dunia sekitar kita yang semakin jahat, suasana fasik dunia ini sedikit banyak akan mempengaruhi pola tindak dan pikir orang percaya (Ef 5:15-17; Mat 24:12), aniaya dari pihak orang tidak percaya yang akan makin gencar menekan dan mencoba membunuh iman Kristen (Luk 21:12-19), pengajaran sesat yang lahir dari berbagai kelompok Kristen dan pembicara-pembicara yang tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan (Mat 24:11), sirkuit dunia roh yang tidak dipahami banyak orang yang akan banyak menjatuhkan orang percaya. Transfer spirit ini akan mengalir melalui berbagai sarana, bahkan melalui pengkhotbah-pengkhotbah yang tidak memiliki Roh Kudus yang benar (Mat 24:11; I Yoh 4:1).
Untuk mengantisipasi keadaan ini orang percaya dipanggil agar memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan secara benar. Setiap kita harus sungguh-sungguh bergaul dengan Allah. Hal ini akan memberikan kepada kita kecerdasan Roh dan urapan baru yang membuat kita mampu menghadapi keadaan sukar ini dan tampil sebagai pemenang. Dalam hal ini orang percaya akan memiliki kepekaan dari Tuhan sendiri untuk mengenali dan membedakan segala macam roh. Orang percaya akan dibawa kepada karunia-karunia Roh yang membuka banyak rahasia sorga. Kegenapan nubuat nabi Yoel akan semakin nyata (Kisah Para Rasul 2:17-19). Sangat disayangkan kalau kita tidak mengalami perkara-perkara besar yang sedang Allah kerjakan dalam dunia yang sduah sekarat menuju maut abadi ini. Sudah saatnya setiap kita menikmati hak istimewa yaitu pencurahan karunia Roh Kudus diakhir zaman ini. Doktrin-doktrin gereja yang mantap dan dianggap paling teologis pun belum cukup. Dibutuhkan pengurapan baru dari tempat yang Mahatinggi. Untuk ini dituntut orang percaya memiliki kehidupan yang bersekutu sedemikian erat dengan Tuhan. Orang percaya harus sungguh-sungguh memiliki komitmen yang tegas menolak segala bentuk pengaruh dunia yang jahat. Orang percaya harus menggunakan kehendak bebasnya untuk menolak segala dosa.
Untuk mengantisipasi keadaan ini orang percaya dipanggil agar memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan secara benar. Setiap kita harus sungguh-sungguh bergaul dengan Allah. Hal ini akan memberikan kepada kita kecerdasan Roh dan urapan baru yang membuat kita mampu menghadapi keadaan sukar ini dan tampil sebagai pemenang. Dalam hal ini orang percaya akan memiliki kepekaan dari Tuhan sendiri untuk mengenali dan membedakan segala macam roh. Orang percaya akan dibawa kepada karunia-karunia Roh yang membuka banyak rahasia sorga. Kegenapan nubuat nabi Yoel akan semakin nyata (Kisah Para Rasul 2:17-19). Sangat disayangkan kalau kita tidak mengalami perkara-perkara besar yang sedang Allah kerjakan dalam dunia yang sduah sekarat menuju maut abadi ini. Sudah saatnya setiap kita menikmati hak istimewa yaitu pencurahan karunia Roh Kudus diakhir zaman ini. Doktrin-doktrin gereja yang mantap dan dianggap paling teologis pun belum cukup. Dibutuhkan pengurapan baru dari tempat yang Mahatinggi. Untuk ini dituntut orang percaya memiliki kehidupan yang bersekutu sedemikian erat dengan Tuhan. Orang percaya harus sungguh-sungguh memiliki komitmen yang tegas menolak segala bentuk pengaruh dunia yang jahat. Orang percaya harus menggunakan kehendak bebasnya untuk menolak segala dosa.
Setiap orang percaya tidak bergantung kepada manusia lain, bahkan kepada pendeta sendiri. Di sini masing-masing kita dipanggil untuk memiliki ketergantungan penuh kepada Allah. Masa di mana setiap jemaat bergantung kepada pendeta (pendeta centris) sudah harus diakhiri. Jemaat harus mandiri dan dewasa. Oleh sebab dibutuhkan ketegaran hati orang percaya untuk memandang Tuhan dan bergantung sepenuh kepadaNya. Orang Kristen harus bangun dari hidup Kekristenannya yang kekanak-kanakan berdiri sebagai laki-laki dengan kekuatan Tuhan.