Kalina
Moderator
Manado (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara meminta
konsumen mewaspadai pangan gorengan seperti
pisang, tempe dan lainnya yang diproduksi pedagang
kecil di Kota Manado, karena diduga mengandung
plastik. "Dugaan adanya pangan gorengan mengandung plastik, salah satunya dapat diketahui dari bentuk bahan pangan goreng yang tetap renyah kendati sudah berjam-jam dimasak," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny
Parengkuan di Manado, Rabu. Kepala Seksi Perlindungan Konsumen, Disperindag Sulut, Arnold Kindangen mengatakan, sudah menerima informasi dari masyarakat tentang kemungkinan pangan gorengan mengandung plastik. "Informasi masyarakat, saat menggunakan minyak goreng ada pedagang yang sengaja memasukkan dalam wajan, bukan hanya minyak goreng, tetapi juga kemasan plastiknya, ini mereka lakukan sebagai jalan pintas mempercepat menuangkan minyak," kata Arnold. Bahan plastik, kata Arnold sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia, karena produk ini tidak terurai,
sehingga dapat menyebabkan munculnya berbagai
penyakit. Konsumen di Manado meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan( BPOM) untuk melakukan pengujian kandungan berbahaya terhadap produk pangan gorengan yang dijual pedagang. "BPOM supaya mengambil sampel produk gorengan yang dijual pedagang, karena selama ini terlihat masih kurang optimal," kata Johny, seorang konsumen di Manado.
Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara meminta
konsumen mewaspadai pangan gorengan seperti
pisang, tempe dan lainnya yang diproduksi pedagang
kecil di Kota Manado, karena diduga mengandung
plastik. "Dugaan adanya pangan gorengan mengandung plastik, salah satunya dapat diketahui dari bentuk bahan pangan goreng yang tetap renyah kendati sudah berjam-jam dimasak," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny
Parengkuan di Manado, Rabu. Kepala Seksi Perlindungan Konsumen, Disperindag Sulut, Arnold Kindangen mengatakan, sudah menerima informasi dari masyarakat tentang kemungkinan pangan gorengan mengandung plastik. "Informasi masyarakat, saat menggunakan minyak goreng ada pedagang yang sengaja memasukkan dalam wajan, bukan hanya minyak goreng, tetapi juga kemasan plastiknya, ini mereka lakukan sebagai jalan pintas mempercepat menuangkan minyak," kata Arnold. Bahan plastik, kata Arnold sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia, karena produk ini tidak terurai,
sehingga dapat menyebabkan munculnya berbagai
penyakit. Konsumen di Manado meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan( BPOM) untuk melakukan pengujian kandungan berbahaya terhadap produk pangan gorengan yang dijual pedagang. "BPOM supaya mengambil sampel produk gorengan yang dijual pedagang, karena selama ini terlihat masih kurang optimal," kata Johny, seorang konsumen di Manado.