Redbastard
New member
Media Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi masyarakat luas melalui tayangan dan berita-beritanya yang up to date. Setiap hari kita bisa Kita bisa menyaksikan sendiri bagaimana media mengolah berita seputar 'isu terpanas' yang sedang terjadi di Indonesia. Contoh kecilnya tentu saja seputar perdebatan lahirnya kompetisi sepak bola terbaru di Indonesia yang diberi nama Liga Primer Indonesia (LPI)
Salah satu stasiun televisi berita yang dimiliki oleh salah seorang politikus ternama di Indonesia yang berinisial AB yang sangat dekat dengan ketua PSSI saat ini, memberitakan tentang 'haram'nya LPI di selenggarakan sebagai sebuah kompetisi sepak bola yang resmi. Entah berapa kali kita menyaksikan sendiri dukungan mereka terhadap PSSI yang pada awalnya gencar menentang hadirnya LPI, melalui berita-berita yang mereka siarkan, obrolan-obrolan bersama para pejabat PSSI,dll. Seakan-akan mereka ingin memberi pesan bahwa kompetisi sepak bola LPI memang tidak layak digulirkan di Indonesia.
Sementara salah satu stasiun tv swasta lainnya yang juga dimiliki oleh seorang politikus begitu gencar menyuarakan dukungan mereka terhadap LPI.
Di sini saya tidak berniat untuk mencari siapa yang paling benar mengenai contoh kasus di atas.. tapi lebih kepada berdebatan mengenai media yang sekarang ini menjadi sarana social engineering paling berpengaruh dalam mengubah pola pikir maupun cara pandang masyarakat mengenai isu tertentu.
Huum.. contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari banyak berita2 ataupun isu2 sosial lain yang dibumbui dengan muatan politis untuk kemudian dihidangkan bagi para pemirsa-nya di rumah.
Sejalan dengan dibuka-nya pembahasan ini, saya ingin mengetahui secara lebih mendalam pendapat atau pandangan dari masyarakat ii pada khususnya mengenai muatan politik yang masih saja terselip di antara berita-berita yang disiarkan oleh media televisi swasta. Bagaimana menurut anda?
Salah satu stasiun televisi berita yang dimiliki oleh salah seorang politikus ternama di Indonesia yang berinisial AB yang sangat dekat dengan ketua PSSI saat ini, memberitakan tentang 'haram'nya LPI di selenggarakan sebagai sebuah kompetisi sepak bola yang resmi. Entah berapa kali kita menyaksikan sendiri dukungan mereka terhadap PSSI yang pada awalnya gencar menentang hadirnya LPI, melalui berita-berita yang mereka siarkan, obrolan-obrolan bersama para pejabat PSSI,dll. Seakan-akan mereka ingin memberi pesan bahwa kompetisi sepak bola LPI memang tidak layak digulirkan di Indonesia.
Sementara salah satu stasiun tv swasta lainnya yang juga dimiliki oleh seorang politikus begitu gencar menyuarakan dukungan mereka terhadap LPI.
Di sini saya tidak berniat untuk mencari siapa yang paling benar mengenai contoh kasus di atas.. tapi lebih kepada berdebatan mengenai media yang sekarang ini menjadi sarana social engineering paling berpengaruh dalam mengubah pola pikir maupun cara pandang masyarakat mengenai isu tertentu.
Huum.. contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari banyak berita2 ataupun isu2 sosial lain yang dibumbui dengan muatan politis untuk kemudian dihidangkan bagi para pemirsa-nya di rumah.
Sejalan dengan dibuka-nya pembahasan ini, saya ingin mengetahui secara lebih mendalam pendapat atau pandangan dari masyarakat ii pada khususnya mengenai muatan politik yang masih saja terselip di antara berita-berita yang disiarkan oleh media televisi swasta. Bagaimana menurut anda?