Siapakah Megawati? Apakah hanya seorang negarawan? Politikus? atau hanya sekedar bernama belakang seorang negarawan besar yang di punyai Indonesia?
Langkah Megawati ke dunia politik di awar-awal karirnya (baca PDIP) sangat menarik dan mengundang perhatian kalangan luas (yang di koran-koran Indonesia sering di terjemahkan sebagai kalangan orang kelas bawah?) saya sendiri sempat mendukung secara simpati dan empati kepada beliau.
Sayangnya popularitas tidak berhasil mengantar Megawati ke jenjang sebagai kepala negara di RI. Sayang memang. Tapi mungkin saat itu Gus Dur juga sebagai tumbal politik? Entahlah.
Akhirnya setelah Gus Dur di paksa lengser Megawati naik dari wapres menjadi Presiden.
Kemudian di pemilu beikutnya, Megawati malah loyo dan kalah dengan SBY. Kenapa? Apakah sudah tidak di percayai lagi oleh rakyat? (atau baca para politikus Indonesia?) Atau memang SBY lebih bagus secara konseptual dan lebih terorganisir dibanding PDIP saat itu?
SBY mendapat lebih banyak simpati karena memang terkesan (public appearance) lebih membumi dan teduh (hampir mirip dengan karakter yang di tampilkan almarhum Soeharto). Sementara jargon politik Megawati lebih berkiblat jaman Soekarno dan pengutipan yang berlebihan akan Soekarno.
Parahnya lagi, Megawati yang tidak siap atau tidak bisa menerima kekalahannya, malah menjauh dari istana dan tidak pernah mengikuti acara protokoler sebagai mantan presiden di istana negara. Megawati berubah dari sosok keibuan dan harapan rakyat kecil(wong cilik?) menjadi nenek-nenek nyinyir dan dengki.
Kritikan demi kritikan yang tidak bersifat membangun selalu di keluarkan dari kubu Megawati. secara publik memang PDIP menjadi oposisi pemerintah, tetapi jika memang untuk kepentingan bangsa kenapa tidak mau duduk bersama dan mengurai benang kusut permaslahan Indonesia?
Perang opini dan pembenaran diri sendiri menjadi hal yang biasa di kancah perpolitikan Indonesia. Semoga ini hanya perasaan saya saja dan saya masih berharap akan pemilu kedepan!
Silahkan opininya
Langkah Megawati ke dunia politik di awar-awal karirnya (baca PDIP) sangat menarik dan mengundang perhatian kalangan luas (yang di koran-koran Indonesia sering di terjemahkan sebagai kalangan orang kelas bawah?) saya sendiri sempat mendukung secara simpati dan empati kepada beliau.
Sayangnya popularitas tidak berhasil mengantar Megawati ke jenjang sebagai kepala negara di RI. Sayang memang. Tapi mungkin saat itu Gus Dur juga sebagai tumbal politik? Entahlah.
Akhirnya setelah Gus Dur di paksa lengser Megawati naik dari wapres menjadi Presiden.
Kemudian di pemilu beikutnya, Megawati malah loyo dan kalah dengan SBY. Kenapa? Apakah sudah tidak di percayai lagi oleh rakyat? (atau baca para politikus Indonesia?) Atau memang SBY lebih bagus secara konseptual dan lebih terorganisir dibanding PDIP saat itu?
SBY mendapat lebih banyak simpati karena memang terkesan (public appearance) lebih membumi dan teduh (hampir mirip dengan karakter yang di tampilkan almarhum Soeharto). Sementara jargon politik Megawati lebih berkiblat jaman Soekarno dan pengutipan yang berlebihan akan Soekarno.
Parahnya lagi, Megawati yang tidak siap atau tidak bisa menerima kekalahannya, malah menjauh dari istana dan tidak pernah mengikuti acara protokoler sebagai mantan presiden di istana negara. Megawati berubah dari sosok keibuan dan harapan rakyat kecil(wong cilik?) menjadi nenek-nenek nyinyir dan dengki.
Kritikan demi kritikan yang tidak bersifat membangun selalu di keluarkan dari kubu Megawati. secara publik memang PDIP menjadi oposisi pemerintah, tetapi jika memang untuk kepentingan bangsa kenapa tidak mau duduk bersama dan mengurai benang kusut permaslahan Indonesia?
Perang opini dan pembenaran diri sendiri menjadi hal yang biasa di kancah perpolitikan Indonesia. Semoga ini hanya perasaan saya saja dan saya masih berharap akan pemilu kedepan!
Silahkan opininya