MasterFX-Id
New member
Melebar, defisit perdagangan AS tumbuh 8,5% di April
Defisit perdagangan AS dengan internasional meningkat di April, didorong oleh minat warga AS untuk memiliki produk impor seperti mobil dan telepon selular yang melampaui kenaikan nilai ekspor AS.
Defisit perdagangan barang dan jasa AS di dunia internasional tumbuh sebesar 8,5% di April menjadi $40,3 miliar dari angka yang direvisi di bulan sebelumnya yakni $37,1 miliar, berdasarkan data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Selasa (04/06) kemarin. Meningkatnya defisiti ini disebabkan oleh kenaikan impor sebesar $5,4 miliar sementara ekspor hanya meningkat $2,2 miliar. Dalam surveinya Dow Jones Newswires ekonom memperkirakan defisit perdagangan mencapai angka $41,5 miliar.
Laporan tersebut menjadi bukti terbaru kalau ekonomi AS terus digerakkan oleh konsumen/warga AS yang memiliki keinginan cukup tinggi dalam pembelian mobil asing, pakaian obat-obatan dan produk lainnya dengan lonjakan berkali kali lipat dalam bulan-bulan terakhir. Tingginya belanja warga AS sangat membantu menutup aksi hemat pemerintah dan buruknya sektor manufaktur yang mulai terihat tanda-tanda penurunan.
Data itu juga menunjukkan sinyalemen sedikit upaya keras eksportir, dengan ekspor mobil dan produk konsumsi mencapai level tertinggi, meski angka-angka tersebut masih belum disesuaikan untuk inflasi. Namun, menunjukkan tanda terbaru lemahnya perekonomian di sebagian Eropa dan Asia.
Defisit riil atau yang disesuaikan untuk inflasi yang sering digunakan ekonom untuk mengukur pengaruh perdagangan terhadap produk domestik brutto AS, tumbuh sebesar $2,9 miliar menjadi $47,6 miliar dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, defisit perdagangan dengan mitra dagang lainnya menunjukkan penurunan di beberapa area. Ekspor ke negara Uni eropa di 2013 menurun 7,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terutama terjadi di Inggris, dengan penurunan hingga sebesar 20% di tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Defisit perdagangan dengan Cina justru tumbuh sebesar 35% menjadi $24,1 miliar. Impor produk dari mitra terbesar kedua AS itu juga melonjak di April, sementara ekspor ke Cina mencatat penurunan. Sementara defisit perdagangan terhadap Korea Selatan mencaai rekor $2,4 miliar, karena lonjakan besar pada impor. Perdagangan antara kedua negara tersebut tengah didongkrak oleh tonggak pakta perdagangan bebas yang berlalu di musim semi 2012.
Defisit perdagangan AS dengan internasional meningkat di April, didorong oleh minat warga AS untuk memiliki produk impor seperti mobil dan telepon selular yang melampaui kenaikan nilai ekspor AS.
Defisit perdagangan barang dan jasa AS di dunia internasional tumbuh sebesar 8,5% di April menjadi $40,3 miliar dari angka yang direvisi di bulan sebelumnya yakni $37,1 miliar, berdasarkan data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Selasa (04/06) kemarin. Meningkatnya defisiti ini disebabkan oleh kenaikan impor sebesar $5,4 miliar sementara ekspor hanya meningkat $2,2 miliar. Dalam surveinya Dow Jones Newswires ekonom memperkirakan defisit perdagangan mencapai angka $41,5 miliar.
Laporan tersebut menjadi bukti terbaru kalau ekonomi AS terus digerakkan oleh konsumen/warga AS yang memiliki keinginan cukup tinggi dalam pembelian mobil asing, pakaian obat-obatan dan produk lainnya dengan lonjakan berkali kali lipat dalam bulan-bulan terakhir. Tingginya belanja warga AS sangat membantu menutup aksi hemat pemerintah dan buruknya sektor manufaktur yang mulai terihat tanda-tanda penurunan.
Data itu juga menunjukkan sinyalemen sedikit upaya keras eksportir, dengan ekspor mobil dan produk konsumsi mencapai level tertinggi, meski angka-angka tersebut masih belum disesuaikan untuk inflasi. Namun, menunjukkan tanda terbaru lemahnya perekonomian di sebagian Eropa dan Asia.
Defisit riil atau yang disesuaikan untuk inflasi yang sering digunakan ekonom untuk mengukur pengaruh perdagangan terhadap produk domestik brutto AS, tumbuh sebesar $2,9 miliar menjadi $47,6 miliar dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, defisit perdagangan dengan mitra dagang lainnya menunjukkan penurunan di beberapa area. Ekspor ke negara Uni eropa di 2013 menurun 7,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terutama terjadi di Inggris, dengan penurunan hingga sebesar 20% di tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Defisit perdagangan dengan Cina justru tumbuh sebesar 35% menjadi $24,1 miliar. Impor produk dari mitra terbesar kedua AS itu juga melonjak di April, sementara ekspor ke Cina mencatat penurunan. Sementara defisit perdagangan terhadap Korea Selatan mencaai rekor $2,4 miliar, karena lonjakan besar pada impor. Perdagangan antara kedua negara tersebut tengah didongkrak oleh tonggak pakta perdagangan bebas yang berlalu di musim semi 2012.