Kalina
Moderator
PRIGEN - Ketenangan warga Jl Temurejo, Kelurahan Pesanggrahan Kecamatan Prigen pagi kemarin mendadak pecah. Pasalnya, seorang lelaki warga setempat, Yanto Lima alias Hok, 45, ditemukan tewas di dalam rumahnya dalam kondisi sudah membusuk.
"Saya awalnya curiga, karena sudah selama tiga hari saya tidak pernah ketemu dia (Hok, Red)," ujar Rosawati, 42, mantan istri Hok, sembari meneteskan air mata.
Karena rasa curiga itu, kemarin Rosawati memutuskan untuk memanggil warga untuk membantu mencari mantan suaminya. Tak ada hasil. Pintu rumah Hok diketuk berulang kali. Namun, tetap tidak ada jawaban.
Warga mulai curiga. Beberapa orang lantas melapor ke polsek setempat. Tak berapa lama kemudian, petugas polsek tiba. Setelah itu, petugas meminta salah satu warga masuk ke rumah Hok melalui kaca jendela.
Saat itulah baru diketahui, Hok sudah tidak bernyawa. Duda beranak tiga ini ditemukan dalam kondisi terlentang di bawah tempat tidur. Yang lebih tragis lagi, kondisi mayat korban sudah membusuk.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana jins warna biru dan tidak mengenakan baju. Posisi korban terlentang di bawah tempat tidur dan dari mulutnya keluar busa.
"Dua hari lalu saya sempat datang ke sini. Tapi, saat itu kondisi rumah sedang terkunci. Jadi, saya putuskan untuk kembali lagi karena saya mengira tidak ada orang di rumah," ujar anak korban.
Dari hasil olah TKP sementara, petugas menyatakan korban meninggal sudah beberapa hari dan baru ditemukan kemarin. Pernyataan petugas itu diperkuat beberapa warga sekitar. Menurut pengakuan warga, dalam dua hari terakhir tidak terlihat Hok keluar rumah.
"Biasanya setiap hari dia keluar rumah. Minimal jalan-jalan di depan rumah. Tapi dua hari kemarin kami tidak melihatnya keluar. Dan kondisi rumah tertutup rapat. Sedangkan lampu rumah terus menyala meski siang hari," ujar salah satu tetangga korban.
Dugaan petugas sempat berubah. Mulanya, Hok diduga tewas karena overdosis setelah minum obat untuk menyembuhkan sakitnya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, dugaan petugas beralih. Dimungkinkan ada motif pembunuhan. Sebab, saat ditemukan, kondisi tengkuk kepala korban mengeluarkan darah.
"Tapi itu semua masih dalam taraf dugaan. Kita masih akan terus menyelidiki tewasnya korban ini. Apakah karena overdosis atau dibunuh," ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP M Naseh.
Sementara itu, sesaat setelah dilakukan olah TKP, petugas memutuskan membawa jasad korban ke Puskesmas Prigen untuk divisum. "Tapi visum yang kita lakukan hanya sebatas visum luar. Karena pihak keluarga masih belum memberikan izin. Jadi kita belum bisa memastikan penyebab matinya korban," ujar kasat.
"Saya awalnya curiga, karena sudah selama tiga hari saya tidak pernah ketemu dia (Hok, Red)," ujar Rosawati, 42, mantan istri Hok, sembari meneteskan air mata.
Karena rasa curiga itu, kemarin Rosawati memutuskan untuk memanggil warga untuk membantu mencari mantan suaminya. Tak ada hasil. Pintu rumah Hok diketuk berulang kali. Namun, tetap tidak ada jawaban.
Warga mulai curiga. Beberapa orang lantas melapor ke polsek setempat. Tak berapa lama kemudian, petugas polsek tiba. Setelah itu, petugas meminta salah satu warga masuk ke rumah Hok melalui kaca jendela.
Saat itulah baru diketahui, Hok sudah tidak bernyawa. Duda beranak tiga ini ditemukan dalam kondisi terlentang di bawah tempat tidur. Yang lebih tragis lagi, kondisi mayat korban sudah membusuk.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana jins warna biru dan tidak mengenakan baju. Posisi korban terlentang di bawah tempat tidur dan dari mulutnya keluar busa.
"Dua hari lalu saya sempat datang ke sini. Tapi, saat itu kondisi rumah sedang terkunci. Jadi, saya putuskan untuk kembali lagi karena saya mengira tidak ada orang di rumah," ujar anak korban.
Dari hasil olah TKP sementara, petugas menyatakan korban meninggal sudah beberapa hari dan baru ditemukan kemarin. Pernyataan petugas itu diperkuat beberapa warga sekitar. Menurut pengakuan warga, dalam dua hari terakhir tidak terlihat Hok keluar rumah.
"Biasanya setiap hari dia keluar rumah. Minimal jalan-jalan di depan rumah. Tapi dua hari kemarin kami tidak melihatnya keluar. Dan kondisi rumah tertutup rapat. Sedangkan lampu rumah terus menyala meski siang hari," ujar salah satu tetangga korban.
Dugaan petugas sempat berubah. Mulanya, Hok diduga tewas karena overdosis setelah minum obat untuk menyembuhkan sakitnya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, dugaan petugas beralih. Dimungkinkan ada motif pembunuhan. Sebab, saat ditemukan, kondisi tengkuk kepala korban mengeluarkan darah.
"Tapi itu semua masih dalam taraf dugaan. Kita masih akan terus menyelidiki tewasnya korban ini. Apakah karena overdosis atau dibunuh," ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP M Naseh.
Sementara itu, sesaat setelah dilakukan olah TKP, petugas memutuskan membawa jasad korban ke Puskesmas Prigen untuk divisum. "Tapi visum yang kita lakukan hanya sebatas visum luar. Karena pihak keluarga masih belum memberikan izin. Jadi kita belum bisa memastikan penyebab matinya korban," ujar kasat.