Mrs_Sumart1
New member
Bryan menghentikan mobilnya untuk memberi bantuan kepada wanita tua yang berdiri di samping mobilnya, di pinggir jalan raya itu. Wanita itu memandangnya dan memberikan sebuah senyum yang dilapisi oleh rasa kuatir. Sepertinya Bryan tahu apa yang dipikirkan oleh wanita itu. "Saya tulus membantu anda nyonya. Perkenalkan, nama saya Bryan", katanya sambil mengulurkan tangan.
Beberapa saat kemudian Bryan memeriksa mobil wanita itu sampai akhirnya bisa hidup kembali. Wanita itu merasa bersalah dan tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan Bryan. "Berapa saya harus membayarmu Bryan ?" tanyanya dengan lembut.
Bryan tersenyum, ia tidak menyebutkan suatu angka pun. Baginya menolong seseorang berarti sedang memiutangi Tuhan dan Tuhan akan membayarnya.
"Bila anda ingin membalas jasa saya, perbuatlah sesuatu hal yang baik kepada orang yang membutuhkan pertolongan anda", katanya sambil memberi salam perpisahan.
Wanita itu mengendarai mobilnya dan beberapa saat kemudian ia berhenti di sebuah kafe kecil untuk beristirahat. Seorang pramusaji yang sedang hamil menghampirinya. Pramusaji itu mengingatkannya pada pesan Bryan.
Setelah merasa cukup beristirahat, ia memanggil pramusaji itu untuk membayar apa yang sudah dinikmatinya. Ketika pramusaji itu pergi untuk mengambil uang kembaliannya, wanita tesrsebut pergi secara diam-diam. Saat pramusaji itu kembali, ia terheran-heran karena menemukan secarik kertas di atas meja dan uang $1.000.
Ia terharu ketika membaca apa yang ditulis oleh wanita itu. "Anda tidak berhutang apapun kepada saya, karena seseorang telah menolong saya hari ini. Oleh karena dialah hari ini saya menolong anda. Pesan saya, jangan pernah berhenti berbuat baik".
Setelah selesai bekerja, pramusaji itu pulang ke rumahnya dengan hati yang gembira. Ia tak habis pikir, bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia sangan membutuhkan uang untuk kelahiran bayinya. Ia tahu bagaimana suaminya bekerja sangat keras untuk memnuhi kebutuhan mereka dan berusaha menyembunyikan kekuatiran hatinya.
Kemudian ia masuk ke kamar dan melihat suaminya telah tidur lebih dulu. Sebelum tidur ia memeluk dan membisikkan ke telinga suaminya, "Semuanya telah Tuhan cukupkan sayang. I love you, Bryan".
"Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yagn demikianlah yang berkenan kepada Allah" (Ibrani 13:16)
Beberapa saat kemudian Bryan memeriksa mobil wanita itu sampai akhirnya bisa hidup kembali. Wanita itu merasa bersalah dan tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan Bryan. "Berapa saya harus membayarmu Bryan ?" tanyanya dengan lembut.
Bryan tersenyum, ia tidak menyebutkan suatu angka pun. Baginya menolong seseorang berarti sedang memiutangi Tuhan dan Tuhan akan membayarnya.
"Bila anda ingin membalas jasa saya, perbuatlah sesuatu hal yang baik kepada orang yang membutuhkan pertolongan anda", katanya sambil memberi salam perpisahan.
Wanita itu mengendarai mobilnya dan beberapa saat kemudian ia berhenti di sebuah kafe kecil untuk beristirahat. Seorang pramusaji yang sedang hamil menghampirinya. Pramusaji itu mengingatkannya pada pesan Bryan.
Setelah merasa cukup beristirahat, ia memanggil pramusaji itu untuk membayar apa yang sudah dinikmatinya. Ketika pramusaji itu pergi untuk mengambil uang kembaliannya, wanita tesrsebut pergi secara diam-diam. Saat pramusaji itu kembali, ia terheran-heran karena menemukan secarik kertas di atas meja dan uang $1.000.
Ia terharu ketika membaca apa yang ditulis oleh wanita itu. "Anda tidak berhutang apapun kepada saya, karena seseorang telah menolong saya hari ini. Oleh karena dialah hari ini saya menolong anda. Pesan saya, jangan pernah berhenti berbuat baik".
Setelah selesai bekerja, pramusaji itu pulang ke rumahnya dengan hati yang gembira. Ia tak habis pikir, bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia sangan membutuhkan uang untuk kelahiran bayinya. Ia tahu bagaimana suaminya bekerja sangat keras untuk memnuhi kebutuhan mereka dan berusaha menyembunyikan kekuatiran hatinya.
Kemudian ia masuk ke kamar dan melihat suaminya telah tidur lebih dulu. Sebelum tidur ia memeluk dan membisikkan ke telinga suaminya, "Semuanya telah Tuhan cukupkan sayang. I love you, Bryan".
"Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yagn demikianlah yang berkenan kepada Allah" (Ibrani 13:16)