Dipi76
New member
Menakertrans Tolak Sumbangan untuk Pemulangan TKI di Arab Saudi
Selasa, 15 Februari 2011 12:52 WIB
JAKARTA--MICOM: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menolak sumbangan solidaritas jaringan Rp 1000, yang ditujukan untuk pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di kolong jembatan Khandara, Jeddah, Arab Saudi. Hingga 14 Februari 2011, menurut direktur Migrant Care Anis Hidayah, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp130.523.727 dan telah diserahkan kepada Menakertrans.
"Namun uang tersebut ditolak Menakertrans," ujar Anis di kantor Institut Hijau Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (15/2). Anis lantas meminta masukan dari masyarakat luas mengenai pertanggungjawaban dana yang telah terkumpul tersebut.
"Hal ini dikarenakan memang dana itu milik masyarakat yang telah dengan tulus dan bersimpati pada penderitaan buruh migran yang terlantar," tandasnya.
Lebih lanjut Anis mengkritisi banyaknya buruh migran yang terlantar di Arab Saudi merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah dalam melindungi warga negaranya. Setelah ada gerakan dari masyarakat sipil pemerintah baru bergerak, padahal buruh migran di Arab Saudi sudah terlantar di kolong jembatan sejak November tahun lalu. "Pemerintah justru cenderung mengeluarkan statement yang kontraproduktif dalam melindung warga negaranya," tegas Anis. (*/OL-04)
Sumber: Media Indonesia
-dipi-
Selasa, 15 Februari 2011 12:52 WIB
JAKARTA--MICOM: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menolak sumbangan solidaritas jaringan Rp 1000, yang ditujukan untuk pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di kolong jembatan Khandara, Jeddah, Arab Saudi. Hingga 14 Februari 2011, menurut direktur Migrant Care Anis Hidayah, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp130.523.727 dan telah diserahkan kepada Menakertrans.
"Namun uang tersebut ditolak Menakertrans," ujar Anis di kantor Institut Hijau Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (15/2). Anis lantas meminta masukan dari masyarakat luas mengenai pertanggungjawaban dana yang telah terkumpul tersebut.
"Hal ini dikarenakan memang dana itu milik masyarakat yang telah dengan tulus dan bersimpati pada penderitaan buruh migran yang terlantar," tandasnya.
Lebih lanjut Anis mengkritisi banyaknya buruh migran yang terlantar di Arab Saudi merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah dalam melindungi warga negaranya. Setelah ada gerakan dari masyarakat sipil pemerintah baru bergerak, padahal buruh migran di Arab Saudi sudah terlantar di kolong jembatan sejak November tahun lalu. "Pemerintah justru cenderung mengeluarkan statement yang kontraproduktif dalam melindung warga negaranya," tegas Anis. (*/OL-04)
Sumber: Media Indonesia
-dipi-