LintangBarat
New member
Saya pernah menanam jagung hibrida dari bibit yg sama dan waktu yg sama serta tanah yg sama dalam pot, hanya beda pupuk. yg satu pake pupuk ZA sebut saja "pot A", dan yg satu pake pupuk kandang (tai kambing) sebut saja "pot B". Dan setelah 4 bulan, pot A mulai berbuah dengan pohon yg normal. sementara pot B dengan pohonya yg agak kerdil namun batangnya kekar jagungnya masih belum nongol.
Dan setelah 5 bulan jagung dari pot A aku tuai dan langsung merebusnya, jagungnya dua tongkol. Dan rasanya seperti jagung hibrid pada umumnya cuma agak gurih sedikit.
Dan pada saat itu jagung di pot B masih berupa kuncup.
Setelah 6 bulan jagung di pot B siap di tuai, maka aku menuainya.
Dan langsung aku rebus walaupun cuma dua buah. Dan hasilnya ternya jagung di pot B lebih manis dan gurih. Lebih enak dari jagung manis.
Itu adalah pengalaman unik saya dalam bercocok tanam.
Dan setelah 5 bulan jagung dari pot A aku tuai dan langsung merebusnya, jagungnya dua tongkol. Dan rasanya seperti jagung hibrid pada umumnya cuma agak gurih sedikit.
Dan pada saat itu jagung di pot B masih berupa kuncup.
Setelah 6 bulan jagung di pot B siap di tuai, maka aku menuainya.
Dan langsung aku rebus walaupun cuma dua buah. Dan hasilnya ternya jagung di pot B lebih manis dan gurih. Lebih enak dari jagung manis.
Itu adalah pengalaman unik saya dalam bercocok tanam.