Kalina
Moderator
TAKENGON - Lembaga penjaga moral Aceh Wilayatul Hisbah (WH) kembali tercoreng. Seorang remaja putri di Kabupaten Aceh Tengah, sebut saja Mawar, melapor diperkosa dua lelaki yang mengaku petugas WH.
Perkosaan terjadi, setelah Mawar tepergok berduaan di tempat sepi dengan pacarnya. Takut dinikahkan paksa, remaja putri itu menurut saja ketika dibonceng dengan sepeda motor dan diajak ke perbukitan.
Di perbukitan itulah, dia dipaksa melayani nafsu bejat dua orang yang mengaku petugas WH tersebut. Setelah itu, remaja putri 21 tahun tersebut ditinggalkan begitu saja.
Kapolres Aceh Tengah AKBP Edwin Rahmat Adikusumo memaparkan, kejadian itu berawal ketika korban berduaan dengan pacarnya di tepi Danau Laut Tawar. ''Kejadian itu membuat korban trauma,'' tambah Edwin yang didampingi Kasatreskrim Iptu Ade Zamrah kemarin (8/2).
Ade menjelaskan, korban berasal dari Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Sedangkan teman prianya berasal dari Atu Lintang, Kecamatan Atu Lintang, Kabupaten Aceh Tengah. ''Kami masih menyelidiki kasusnya,'' tambah Ade.
Kejadian tersebut, menurut laporan korban, berlangsung Rabu (3/2). Dua orang yang mengaku petugas WH itu mendatangi mereka dan menanyai asal-usul mereka. ''Takut, yang lelaki diam saja ketika dua orang tersebut membawa yang perempuan,'' jelas Ade.
Dua pelaku menyatakan akan mengantar pulang Mawar. Namun, di tengah jalan mereka berbelok menuju Jalan Pantan Terong. Dalihnya, di Paya Tumpi, jalan Takengon-Bireun, sedang ada razia WH. ''Korban hanya bisa menurut,'' tambah Ade.
Di Pantan Terong yang berada di wilayah Kecamatan Bebesan itulah pemerkosaan itu berlangsung. ''Korban diancam disuruh lari telanjang, jika menolak,'' kata Ade.
Kepala Kantor Satpol PP dan WH Aceh Tengah Syukuruddin membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Dia berharap, masyarakat tidak terburu menuding pelaku sebagai petugas WH. ''Saat kejadian, pelaku tidak mengenakan seragam WH,'' kilahnya.
Meski begitu, Syukuruddin berjanji, jika memang benar pelakunya adalah petugas WH, akan ada tindakan tegas. Sampai kemarin, dia menyatakan masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki identitas pelaku.
Perkosaan terjadi, setelah Mawar tepergok berduaan di tempat sepi dengan pacarnya. Takut dinikahkan paksa, remaja putri itu menurut saja ketika dibonceng dengan sepeda motor dan diajak ke perbukitan.
Di perbukitan itulah, dia dipaksa melayani nafsu bejat dua orang yang mengaku petugas WH tersebut. Setelah itu, remaja putri 21 tahun tersebut ditinggalkan begitu saja.
Kapolres Aceh Tengah AKBP Edwin Rahmat Adikusumo memaparkan, kejadian itu berawal ketika korban berduaan dengan pacarnya di tepi Danau Laut Tawar. ''Kejadian itu membuat korban trauma,'' tambah Edwin yang didampingi Kasatreskrim Iptu Ade Zamrah kemarin (8/2).
Ade menjelaskan, korban berasal dari Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Sedangkan teman prianya berasal dari Atu Lintang, Kecamatan Atu Lintang, Kabupaten Aceh Tengah. ''Kami masih menyelidiki kasusnya,'' tambah Ade.
Kejadian tersebut, menurut laporan korban, berlangsung Rabu (3/2). Dua orang yang mengaku petugas WH itu mendatangi mereka dan menanyai asal-usul mereka. ''Takut, yang lelaki diam saja ketika dua orang tersebut membawa yang perempuan,'' jelas Ade.
Dua pelaku menyatakan akan mengantar pulang Mawar. Namun, di tengah jalan mereka berbelok menuju Jalan Pantan Terong. Dalihnya, di Paya Tumpi, jalan Takengon-Bireun, sedang ada razia WH. ''Korban hanya bisa menurut,'' tambah Ade.
Di Pantan Terong yang berada di wilayah Kecamatan Bebesan itulah pemerkosaan itu berlangsung. ''Korban diancam disuruh lari telanjang, jika menolak,'' kata Ade.
Kepala Kantor Satpol PP dan WH Aceh Tengah Syukuruddin membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Dia berharap, masyarakat tidak terburu menuding pelaku sebagai petugas WH. ''Saat kejadian, pelaku tidak mengenakan seragam WH,'' kilahnya.
Meski begitu, Syukuruddin berjanji, jika memang benar pelakunya adalah petugas WH, akan ada tindakan tegas. Sampai kemarin, dia menyatakan masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki identitas pelaku.
