Mrs_Sumart1
New member
Mungkin anda pernah mendengar pertanyaan seperti ini, mengapa harus aku?
Pertanyaan ini timbul muncul bila kondisi tidak menyenangkan, bangkrut, atau malapetaka. Namun bila dapat untung maka pertanyaannya berubah, mengapa bukan aku? Manusia itu egois, waktu susah berharap perhatian, namun waktu senang lupa segalanya. Gempa dan gelombang besar tsunami sangat menemplak kita. Kekayaan, jabatan, kekuasaan, kecantikan tidak menjamin kita. Saya bisa merasakan kepedihan dari mereka yang kehilangan sanak keluarga dan harta. Kenapa kau KEJAM tsunami?
Hidup ini, bukan penderitaan, karena ada sisi lain yang menyenangkan. Namun di dalam hidup, kadang ada perasaan menderita. Harta lenyap, keluarga tidak utuh, tertawa menjadi tangisan. Kalau kita sepakat hidup itu sulit, berarti kita perlu mencari taktik untuk menghadapinya. Ketika C.S. Lewis ditanya: Mengapa orang benar yang taat bersembahyang juga menderita? Jawabannya mengagetkan!, Mengapa tidak? Sebab mereka adalah satu-satunya orang yang dapat memenangkan masalah ini.
Burung Rajawali hidup di atas bukit terjal, ia membuat sarang di sana. Sang induk mengerami telurnya, sesudah itu ia menghangatkan anak-anaknya. Namun tiba-tiba ia mengepak-ngepak sayap, ia menghancurkan sarang itu. Anak-anak burung tidak mengerti; sangkanya induk itu jahat. Kemudian ia mengapit anak-anaknya dan dibawa terbang tinggi, mendadak dilepaskan. Berulang kali dilakukan sampai anaknya terbang sendiri. Waktu itu baru anak-anak mengerti.
Ketika anaknya tewas terjatuh dari gedung pencakar langit di New York, gitaris Eric Clapton merasa seperti mimpi Baginya kematian Conor itu merupakan sautu kejadian yang sangat terpukul sekali. Clapton mengatakan : "Kematian anak saya, mengajari saya bahwa hidup sebenarnya sangat riskan. Apabila kamu masih diberi hidup 24 jam, itu namanya sudah merupakan berkat."
Pertanyaan ini timbul muncul bila kondisi tidak menyenangkan, bangkrut, atau malapetaka. Namun bila dapat untung maka pertanyaannya berubah, mengapa bukan aku? Manusia itu egois, waktu susah berharap perhatian, namun waktu senang lupa segalanya. Gempa dan gelombang besar tsunami sangat menemplak kita. Kekayaan, jabatan, kekuasaan, kecantikan tidak menjamin kita. Saya bisa merasakan kepedihan dari mereka yang kehilangan sanak keluarga dan harta. Kenapa kau KEJAM tsunami?
Hidup ini, bukan penderitaan, karena ada sisi lain yang menyenangkan. Namun di dalam hidup, kadang ada perasaan menderita. Harta lenyap, keluarga tidak utuh, tertawa menjadi tangisan. Kalau kita sepakat hidup itu sulit, berarti kita perlu mencari taktik untuk menghadapinya. Ketika C.S. Lewis ditanya: Mengapa orang benar yang taat bersembahyang juga menderita? Jawabannya mengagetkan!, Mengapa tidak? Sebab mereka adalah satu-satunya orang yang dapat memenangkan masalah ini.
Burung Rajawali hidup di atas bukit terjal, ia membuat sarang di sana. Sang induk mengerami telurnya, sesudah itu ia menghangatkan anak-anaknya. Namun tiba-tiba ia mengepak-ngepak sayap, ia menghancurkan sarang itu. Anak-anak burung tidak mengerti; sangkanya induk itu jahat. Kemudian ia mengapit anak-anaknya dan dibawa terbang tinggi, mendadak dilepaskan. Berulang kali dilakukan sampai anaknya terbang sendiri. Waktu itu baru anak-anak mengerti.
Ketika anaknya tewas terjatuh dari gedung pencakar langit di New York, gitaris Eric Clapton merasa seperti mimpi Baginya kematian Conor itu merupakan sautu kejadian yang sangat terpukul sekali. Clapton mengatakan : "Kematian anak saya, mengajari saya bahwa hidup sebenarnya sangat riskan. Apabila kamu masih diberi hidup 24 jam, itu namanya sudah merupakan berkat."