Kemarau panjang masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia, tidak terkecuali wilayah DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Kemarau panjang yang melanda ini berakibat pada krisis air bersih. Beberapa warga di wilayah BOTABEK mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Kekeringan semakin menjadi sebuah bencana tatkala keberadaan Ruang Terbuka Hijau diabaikan. Proses urbanisasi yang berimbas kepadatan penduduk disertai proses pembangunan yang tidak mengindahkan penghijauan menjadi penyebab terjadinya bencana kekeringan.
Tidak bisa dipungkiri pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan dan penyediaan air bersih yang cukup untuk peningkatkan kualitas hidup, seiring dengan tingkat pertumbuhan budaya manusia dan masyarakat.
Dewasa ini, ketersediaan air bersih umumnya belum sebanding dengan tingkat kebutuhan penduduk. Kondisi ini diperburuk dengan ketersediaan sumber air baku yang makin lama makin menurun. Hal tersebut disebabkan peningkatan aktivitas manusia dalam pembangunan dan perumahan akibat pertumbuhan penduduk yang terus merambah fungsi-fingsi hidrologi di kawasan untuk keperluan permukiman dan kegiatan lainnya.
Konversi lahan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hidrologi laham yang pada akhirnya berdampak pada perubahan keseimbangan tata air. Kondisi di atas akan meningkatkan komponen limpasan air hujan yang jatuh di permukaan tanah dan ini akan menimbulkan genangan atau banjir yang dapat merugikan masyarakat, terganggunya aktivitas produkusi, konflik sosial dan kerugian bagi negara secara keseluruhan.
Arah fenomena perubahan keseimbangan air tersebut adalah air hujan mengalir dengan cepat menuju kawasan-kawasan dataran rendah yang akhirnya terbuang dengan percuma ke laut tanpa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penduduk yang pada gilirannya nanti, akan kesulitan air bersih pada musim kemarau.
cahaya.co
Kekeringan semakin menjadi sebuah bencana tatkala keberadaan Ruang Terbuka Hijau diabaikan. Proses urbanisasi yang berimbas kepadatan penduduk disertai proses pembangunan yang tidak mengindahkan penghijauan menjadi penyebab terjadinya bencana kekeringan.
Tidak bisa dipungkiri pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan dan penyediaan air bersih yang cukup untuk peningkatkan kualitas hidup, seiring dengan tingkat pertumbuhan budaya manusia dan masyarakat.
Dewasa ini, ketersediaan air bersih umumnya belum sebanding dengan tingkat kebutuhan penduduk. Kondisi ini diperburuk dengan ketersediaan sumber air baku yang makin lama makin menurun. Hal tersebut disebabkan peningkatan aktivitas manusia dalam pembangunan dan perumahan akibat pertumbuhan penduduk yang terus merambah fungsi-fingsi hidrologi di kawasan untuk keperluan permukiman dan kegiatan lainnya.
Konversi lahan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hidrologi laham yang pada akhirnya berdampak pada perubahan keseimbangan tata air. Kondisi di atas akan meningkatkan komponen limpasan air hujan yang jatuh di permukaan tanah dan ini akan menimbulkan genangan atau banjir yang dapat merugikan masyarakat, terganggunya aktivitas produkusi, konflik sosial dan kerugian bagi negara secara keseluruhan.
Arah fenomena perubahan keseimbangan air tersebut adalah air hujan mengalir dengan cepat menuju kawasan-kawasan dataran rendah yang akhirnya terbuang dengan percuma ke laut tanpa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penduduk yang pada gilirannya nanti, akan kesulitan air bersih pada musim kemarau.
cahaya.co