luckywinner
New member
DKI Jakarta identik dengan kemacetan lalu lintas. Tidak hanya pada hari kerja, setiap hari kemacetan juga selalu melanda dan seolah sudah menjadi bagian dan rutinitas warga Ibu Kota dalam menjalankan aktivitas sehani-hari.
Secara teknis, kemacetan terjadi karena luas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang membanjiri jalan-jalan di Ibu Kota. Catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta 2007, terdapat 77 lokasi kemacetan pada ruas-ruas persimpangan jalan utama. Pada jam puncak kemacetan, kecepatan rata-rata bus kota hanya 10-25 kilometer per jam untuk pagi hari dan 7-24 kilometer per jam pada sore hari.
Berdasarkan jumlah kendaraan, total kepemilikan kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih besar dan jumlah penduduknya. Menurut data Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta pada 2009 hampir 10 juta unit. Sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun yang sama 9 juta jiwa, menurut prediksi BPS. Artinya, setiap satu penduduk bisa memiliki lebih dan satu unit kendaraan bermotor.
Melihat berbagai upaya penanggulangan kemacetan di atas, ERP mungkin sistem yang paling bisa diharapkan saat ini. Sistem retribusi jalan sudah teruji dan berhasil diterapkan kota-kota besar di negara maju seperti Stockholm (Denmark), London (Inggris), atau Singapura. Di Stockholm, penerapan ERP berhasil mengurangi kemacetan sekitar 35% dan menekan angka polusi udara sampai 14%.
Nah, siapa mau kontra, monggo.
sindo
Secara teknis, kemacetan terjadi karena luas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang membanjiri jalan-jalan di Ibu Kota. Catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta 2007, terdapat 77 lokasi kemacetan pada ruas-ruas persimpangan jalan utama. Pada jam puncak kemacetan, kecepatan rata-rata bus kota hanya 10-25 kilometer per jam untuk pagi hari dan 7-24 kilometer per jam pada sore hari.
Berdasarkan jumlah kendaraan, total kepemilikan kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih besar dan jumlah penduduknya. Menurut data Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta pada 2009 hampir 10 juta unit. Sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun yang sama 9 juta jiwa, menurut prediksi BPS. Artinya, setiap satu penduduk bisa memiliki lebih dan satu unit kendaraan bermotor.
Melihat berbagai upaya penanggulangan kemacetan di atas, ERP mungkin sistem yang paling bisa diharapkan saat ini. Sistem retribusi jalan sudah teruji dan berhasil diterapkan kota-kota besar di negara maju seperti Stockholm (Denmark), London (Inggris), atau Singapura. Di Stockholm, penerapan ERP berhasil mengurangi kemacetan sekitar 35% dan menekan angka polusi udara sampai 14%.
Nah, siapa mau kontra, monggo.
sindo