Ryosan
New member
Siapa yang tak kenal sariawan ? Coba tanyakan kepada yang biasa mengalaminya. Terlebih bagi yang setiap bulan mengalami sariawan, tersiksa booo … Sariawan berulang (Recurrent aphthous stomatitis) acapkali dialami oleh orang-orang dengan tingkat stress yang tinggi, terutama berkaitan dengan beban pekerjaan. Ditinjau dari angka kejadian (incidens rate), disebutkan bahwa sariawan sedikit lebih sering dialami oleh wanita semua umur, terutama usia remaja dan dewasa muda. Siamak Nabili, MD, MPH, dan Dennis Lee, MD menuturkan bahwa 1 dari 5 orang (20%) pernah mengalami sariawan dalam hidupnya.
Sariawan ( atau disebut juga aphtous stomatitis, canker sore, aphtous ulcer) adalah bercak luka di mulut (bibir, lidah, dinding pipi bagian dalam) berwarna putih atau kekuningan di bagian tengahnya dan kemerahan pada bagian tepi dan sekitarnya.
Berdasarkan ukurannya (luka), sariawan terbagi menjadi 3 jenis:
Sariawan minor (minor aphthous ulcers, minor sores) adalah sariawan berukuran 1 mm-1cm, merupakan jenis terbanyak (80%). Tidak begitu nyeri dan sembuh sendiri dalam 1 minggu. Jenis ini biasanya tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
Sariawan mayor (mayor sores, mayor ulceration), berukuran lebih dari 1 cm, nyeri dan penyembuhannya memerlukan waktu 10-30 hari bahkan adakalanya lebih sebulan. Kadang menyisakan bekas luka setelah sembuh. Angka kejadian sekitar 10%.
Herpetiformis ulcer (sekitar 10%), merupakan jenis yang paling nyeri dengan ukuran sekitar 1 mm-3 mm. Lebih sering dijumpai pada wanita dewasa (bukan berarti yang pria enggak lho) dan biasanya sembuh tanpa bekas dalam seminggu (kadang lebih lama juga sih). Hee hee
FAKTOR PENYEBAB
Hingga kini, penyebab sariawan belum diketahui. Beberapa faktor pencetus timbulnya sariawan diantaranya:
* Infeksi oleh mikro organisme (bakteri, jamur, virus)
* Rudapaksa, misalnya tergigit, luka karena sikat gigi, gigi palsu, dll.
* Pengaruh makanan tertentu (dapat diketahui oleh yang bersangkutan dengan mengamati makanan tertentu pencetus timbulnya sariawan), makanan terlalu panas, merokok, dll.
* Sekitar 20 % ditengarai karena kekurangan vitamin (vit C, vit B12) dan mineral (zat besi, asam folat).
* Faktor psikis (stress), terutama terkait dengan beban pekerjaan (disadari ataupun enggak), kurang tidur. *termasuk yang nulis* Whistling
* Obat-obatan tertentu (misalnya golongan non steroid anti inflamasi)
* Faktor hormonal (terutama terjadi sebelum menstruasi)
* Penyakit-penyakit auto-imun (sangat jarang)
PENGOBATAN
Sebagian besar sariawan sembuh sendiri, karenanya pengobatan hanya untuk mengurangi keluhan, kecuali jika ada infeksi sekunder ke jaringan sekitarnya. Obat-obat yang lazim digunakan, antara lain:
1. Analgesik lokal (tablet hisap atau obat kumur), misalnya Benzydamine (Tanflex, Tantum). Tablet hisap dapat digunakan setiap 3-4 jam (maksimum 12 tablet perhari) hingga sembuh (maksimum 7 hari). Sedangkan obat kumur digunakan berkumur selama 1 menit, setiap 3 jam hingga sembuh (maksimum 7 hari)
2. Anestesi lokal ( cairan atau gel oles), misalnya Lidokain, benzokain, dioleskan pada sariawan (sering dioleskan karena efek anestesi berlangsung singkat).
3. Antiseptik (obat kumur), misalnya iodin povidon (bethadin, septadine, molexdine), klorheksidin (minosep), heksetidin (bactidol, hexadol).
4. Kortikosteroid, misalnya: triamsinolon (ketricin, kenalog in orabase), dioleskan 2-3 kali sehari sesudah makan (maksimal 5 hari).
Update: Memenuhi permintaan penggemar Albothyl.
Produk lain yang cukup dikenal adalah policresolen (albothyl) konsentrat *jangan keliru ovula lho*. Obat ini bersifat hemostatik lokal dan kauter. Periiihhh, sampai-sampai mbrebes mili, tapi cepat menanggulangi sariawan. Hihihi.. PT. Pharos tambah laris manis euy …
Tatacara penggunaan masing-masing jenis obat, silahkan baca aturan pakainya. Mengingat bahwa sebagian besar sariawan sembuh sendiri, maka pengobatan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dapat dilakukan sendiri.
Adakalanya sariawan memerlukan pengobatan dokter pada kondisi berikut:
* Sariawan yang tidak kunjung sembuh setelah diobati sendiri hingga seminggu.
* Sariawan berulang ataupun sariawan yang berlangsung lebih dari 2-3 minggu.
* Dijumpai keluhan lain, misalnya: luka pada organ lain (organ genital, mata), bercak-bercak merah di kulit, diare berulang, dll.
TIPS PENCEGAHAN DAN PERAWATAN
* Gunakan sikat gigi berbulu halus untuk mencegah luka di mulut.
* Gunakan gigi palsu yang nyaman dan sesuai untuk menghindari trauma.
* Mengurangi makanan pedas, makanan terlalu panas, minuman ersoda dan makanan bertepi tajam.
* Mengamati faktor-faktor pencetus timbulnya sariawan, terutama pada sariawan berulang (Recurrent aphthous stomatitis) sehingga dapat menghindarinya.
* Menjaga kebersihan mulut dan gigi.
* Baca aturan pakai setiap jenis obat sariawan.
Semoga bermanfaat !
( Healthy News )
Sariawan ( atau disebut juga aphtous stomatitis, canker sore, aphtous ulcer) adalah bercak luka di mulut (bibir, lidah, dinding pipi bagian dalam) berwarna putih atau kekuningan di bagian tengahnya dan kemerahan pada bagian tepi dan sekitarnya.
Berdasarkan ukurannya (luka), sariawan terbagi menjadi 3 jenis:
Sariawan minor (minor aphthous ulcers, minor sores) adalah sariawan berukuran 1 mm-1cm, merupakan jenis terbanyak (80%). Tidak begitu nyeri dan sembuh sendiri dalam 1 minggu. Jenis ini biasanya tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
Sariawan mayor (mayor sores, mayor ulceration), berukuran lebih dari 1 cm, nyeri dan penyembuhannya memerlukan waktu 10-30 hari bahkan adakalanya lebih sebulan. Kadang menyisakan bekas luka setelah sembuh. Angka kejadian sekitar 10%.
Herpetiformis ulcer (sekitar 10%), merupakan jenis yang paling nyeri dengan ukuran sekitar 1 mm-3 mm. Lebih sering dijumpai pada wanita dewasa (bukan berarti yang pria enggak lho) dan biasanya sembuh tanpa bekas dalam seminggu (kadang lebih lama juga sih). Hee hee
FAKTOR PENYEBAB
Hingga kini, penyebab sariawan belum diketahui. Beberapa faktor pencetus timbulnya sariawan diantaranya:
* Infeksi oleh mikro organisme (bakteri, jamur, virus)
* Rudapaksa, misalnya tergigit, luka karena sikat gigi, gigi palsu, dll.
* Pengaruh makanan tertentu (dapat diketahui oleh yang bersangkutan dengan mengamati makanan tertentu pencetus timbulnya sariawan), makanan terlalu panas, merokok, dll.
* Sekitar 20 % ditengarai karena kekurangan vitamin (vit C, vit B12) dan mineral (zat besi, asam folat).
* Faktor psikis (stress), terutama terkait dengan beban pekerjaan (disadari ataupun enggak), kurang tidur. *termasuk yang nulis* Whistling
* Obat-obatan tertentu (misalnya golongan non steroid anti inflamasi)
* Faktor hormonal (terutama terjadi sebelum menstruasi)
* Penyakit-penyakit auto-imun (sangat jarang)
PENGOBATAN
Sebagian besar sariawan sembuh sendiri, karenanya pengobatan hanya untuk mengurangi keluhan, kecuali jika ada infeksi sekunder ke jaringan sekitarnya. Obat-obat yang lazim digunakan, antara lain:
1. Analgesik lokal (tablet hisap atau obat kumur), misalnya Benzydamine (Tanflex, Tantum). Tablet hisap dapat digunakan setiap 3-4 jam (maksimum 12 tablet perhari) hingga sembuh (maksimum 7 hari). Sedangkan obat kumur digunakan berkumur selama 1 menit, setiap 3 jam hingga sembuh (maksimum 7 hari)
2. Anestesi lokal ( cairan atau gel oles), misalnya Lidokain, benzokain, dioleskan pada sariawan (sering dioleskan karena efek anestesi berlangsung singkat).
3. Antiseptik (obat kumur), misalnya iodin povidon (bethadin, septadine, molexdine), klorheksidin (minosep), heksetidin (bactidol, hexadol).
4. Kortikosteroid, misalnya: triamsinolon (ketricin, kenalog in orabase), dioleskan 2-3 kali sehari sesudah makan (maksimal 5 hari).
Update: Memenuhi permintaan penggemar Albothyl.
Produk lain yang cukup dikenal adalah policresolen (albothyl) konsentrat *jangan keliru ovula lho*. Obat ini bersifat hemostatik lokal dan kauter. Periiihhh, sampai-sampai mbrebes mili, tapi cepat menanggulangi sariawan. Hihihi.. PT. Pharos tambah laris manis euy …
Tatacara penggunaan masing-masing jenis obat, silahkan baca aturan pakainya. Mengingat bahwa sebagian besar sariawan sembuh sendiri, maka pengobatan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dapat dilakukan sendiri.
Adakalanya sariawan memerlukan pengobatan dokter pada kondisi berikut:
* Sariawan yang tidak kunjung sembuh setelah diobati sendiri hingga seminggu.
* Sariawan berulang ataupun sariawan yang berlangsung lebih dari 2-3 minggu.
* Dijumpai keluhan lain, misalnya: luka pada organ lain (organ genital, mata), bercak-bercak merah di kulit, diare berulang, dll.
TIPS PENCEGAHAN DAN PERAWATAN
* Gunakan sikat gigi berbulu halus untuk mencegah luka di mulut.
* Gunakan gigi palsu yang nyaman dan sesuai untuk menghindari trauma.
* Mengurangi makanan pedas, makanan terlalu panas, minuman ersoda dan makanan bertepi tajam.
* Mengamati faktor-faktor pencetus timbulnya sariawan, terutama pada sariawan berulang (Recurrent aphthous stomatitis) sehingga dapat menghindarinya.
* Menjaga kebersihan mulut dan gigi.
* Baca aturan pakai setiap jenis obat sariawan.
Semoga bermanfaat !
( Healthy News )