kin_banjarmasin
New member
Tahun 2014 menjadi tahun diperkenalkannya sejumlah APU (Accelerated Processiong Unit) generasi terbaru oleh AMD. Masih segar diingatan kita pada bulan Januari lalu AMD memperkenalkan APU generasi empat mereka, Kaveri, untuk platform PC desktop. APU Kaveri ternyata bukanlah menjadi satu-satunya APU generasi terbaru karena AMD telah mempersiapkan Beema sebagai penerus Kabini dan Mullins sebagai penerus Temash. Pada tanggal 29 April lalu AMD akhirnya resmi memperkenalkan APU Beema dan Mullins. APU Beema ditujukan untuk perangkat komputasi mobile alias notebook kelas entry-level sedangkan APU Mullins ditujukan untuk perangkat tablet.
Arsitektur
APU Beema dan Mullins terdiri unit CPU quad-core dengan core Puma+ dan unit GPU dengan arsitektur GCN (Graphics Core Next). APU Beema dan Mullins diproduksi dengan proses fabrikasi 28 nm oleh GlobalFoundries dimana di dalamnya terdapat 930 juta transistor. Seperti halnya Kabini dan Temash, APU Beema dan Mullins mengusung desain SoC (System On Chip) dimana unit FCH (Fusion Controller Hub) alias southbridge sudah menyatu dengan die APU. Seperti kita ketahui, pada desain non-SoC, unit FCH dengan salah satu fungsinya sebagai kontroler I/O (USB, SATA) diletakkan di motherboard.
Unit CPU pada APU Beema dan Mullins masih mengusung arsitektur serupa dengan APU Kabini dan Temash yaitu Jaguar. Setiap core CPU dengan arsitektur Jaguar memiliki satu unit komputasi INT (Integer) dan satu unit komputasi FP (Floating Point). Konfigurasi core CPU tersebut memang berbeda dengan APU Kaveri dimana setiap modul CPU terdiri dari dua unit komputasi INT (Integer) dan satu unit komputasi FP (Floating Point).
Core Puma+ pada APU Beema dan Mullins kini diklaim memiliki tingkat leakage power 19% lebih rendah dibandingkan APU Kabini dan Temash. Alhasil core Puma+ dapat beroperasi pada clock speed lebih tinggi dengan asupan daya lebih rendah. Pada APU Beema clock speed kini meningkat hingga 2,4 GHz dari sebelumnya 2 GHz pada Kabini. Sementara itu pada APU Mullins kini meningkat menjadi 2,2 GHz dari 1,4 GHz. Penggunaan clock speed lebih tinggi merupakan kunci penting agar performa APU Beema dan Mullin berada di atas Kabini dan Temash mengingat penggunaan arsitektur CPU serupa.
Tidak hanya unit CPU, unit GPU APU Beema dan Mullins juga masih mengusung arsitektur GCN (Graphics Core Next) dengan 128 Stream Processor seperti halnya APU Kabini dan Temash. Unit GPU kini diklaim memiliki tingkat leakage power 38% lebih rendah sehingga GPU dapat beroperasi pada clock speed lebih tinggi dengan asupan daya lebih rendah. Pada APU Beema clock speed GPU kini meningkat hingga 800 MHz dari sebelumnya 600 MHz pada Kabini. Sementara itu pada APU Mullins kini meningkat menjadi 500M MHz dari 400 MHz pada Temash.
Tidak hanya pada unit CPU dan GPU, optimalisasi daya pada APU Beema dan Mullin juga dilakukan pada memory interface dan display interface. Terjadi penurunan asupan daya sebesar 500 mV untuk memory interface dan 200 mV untuk display interface. Tidak hanya mengalami penurunan daya, dukungan kecepatan memori kini juga ditingkatkan menjadi 1866 MHz pada model tertentu dari sebelumnya 1600 MHz. APU Beema dan Mullins masih mengadopsi konfigurasi memori single-channel 64-bit.
Sejumlah optimalisasi daya tersebut berhasil membuat APU Beema mengonsumsi daya hingga 20% lebih rendah dibandingkan Kabini.
Tipe & Model
APU Mullins terdiri dari tiga model yaitu A10 Micro-6700T (R6 Graphics) dengan TDP 4,5 Watt serta A4 Micro-6400T (R3 Graphics) dengan TDP 4,5 Watt, dan E1-Micro 6200T (R2 Graphics) dengan TDP 3,95 Watt. Untuk A-Series memiliki CPU quad-core dan dual-core untuk E1-Series. Seluruh model APU Mullins memiliki GPU dengan 128 Stream Processor dengan perbedaan setiap model pada nilai clock GPU. APU Mullins A-Series memiliki dukungan kecepatan memori 1333 MHz dan 1006 MHz untuk E1-Series.
Sementara itu APU Beema juga terdiri dari A-Series dan E-Series dengan total empat model. Beberapa di antaranya adalah A6-6310 (R4 Graphics) dengan TDP 15 Watt, A4-6210 (R3 Graphics) dengan TDP 15 Watt, E2-6110 (R2 Graphics) dnegan TDP 15 Watt, dan E1-6010 (R2 Graphics) dengan TDP 10 Watt. Seluruh model dilengkapi CPU quad-core kecuali pada model E1-6010 dengan CPU dual-core. Seluruh model APU Beema memiliki GPU dengan 128 Stream Processor tetapi dengan perbedaan clock GPU untuk setiap model. A6-6310 memiliki dukungan kecepatan memori paling tinggi yaitu hingga 1866 MHz, 1600 MHz untuk A4-6210 dan E2-6110, serta 1333 MHz untuk E1-6010.
Turbo Boost
APU Beema dan Mullins kini menerapkan metode turbo boost terbaru untuk unit CPU dan juga GPU. Metode turboo boost terbaru memungkinkan clock CPU dan clock GPU untuk naik hingga batas tertinggi dan mempertahankannya untuk beberapa saat selama batas atas temperatur kerja belum terpenuhi. Mengingat perangkat dengan APU Beema dan Mullins akan digenggam oleh pengguna, maka batas atas temperatur kerja bukanlah menggunakan batas atas temperatur kerja APU Beema dan Mullins yaitu 100 °C, akan tetapi batas atas temperatur casing perangkat tersebut. Batas atas temperatur casing perangkat akan berada di bawah batas atas temeperatur kerja SoC Beema dan Mullins.
Tidak hanya itu, metode turbo boost terbaru pada APU Beema dan Mullins juga akan mendeteksi apakah sebuah workload sebuah aplikasi memerlukan turbo boost dalam keadaan aktif atau tidak. Untuk melakukannya, terdapat sebuah kontroler pada APU Beema dan Mullins yang mempelajari perilaku dari aplikasi yang dijalankan dan mengatur clock speed yang tepat untuk setiap aplikasi.
Security
Di dalam SoC APU Beema dan Mullins, AMD menanamkan hardware khusus bernama PSP (Platform Security Processor). Unit PSP berisikan CPU ARM Cortex-A5 lengkap dengan unit SRAM serta ROM mendukung standar keamanan ARM TrustZone Technology. Unit PSP akan menyediakan sejumlah feature keamanan seperti secure processing path, Trusted Execution Environment (TEE), Trusted Platform Module (TPM), crypto co-processor, dan lainnya.