Administrator
Administrator
Balakangan ini kita sering dijengkelkan dengan ulah PLN yang sering melakukan sistem 'byar pet', belum lagi persoalan TDL yang mau naik gunung.
Namun, berbeda dari itu, "Start small, move lost." Demikianlah moto Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) belakangan ini. Semboyan itu muncul sejak dicanangkannya program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW. Sebanyak3.962 MW di antaranya harus berasal dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Semua ini harus dilakukan demi mengatasi musim “byar pet” krisis listrik yang makin sering terjadi.
Nah, berangkat dari semboyan tadi, BPPT kemudian memusatkan usahanya pada pengolahan energi panas bumi skala menengah dan kecil. Potensi sumber energi panas bumi menengah-kecil banyak tersebar di Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan daerah lainnya. "Tapi anehnya justru di sana lebih banyak menggunakan pembangkit listnik tenaga diesel (PLTD)," kata Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.
"Padahal harga listnik dengan PLTD cukup mahal, dapat mencapal US$ 25 sen per kWh. Berbeda jika menggunakan PLTP skala kecil menengah, harga itu dapat ditekan hingga kira-kira mencapai US$ 12 sen per kwh" ujar Marzan. Bahkan PLTP kecil ini dinilai lebih efisien dan murah ketimbang memakai pembangkit listrik lain, sama halnya seperti angin atau sel surya.
gatra
Namun, berbeda dari itu, "Start small, move lost." Demikianlah moto Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) belakangan ini. Semboyan itu muncul sejak dicanangkannya program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW. Sebanyak3.962 MW di antaranya harus berasal dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Semua ini harus dilakukan demi mengatasi musim “byar pet” krisis listrik yang makin sering terjadi.
Nah, berangkat dari semboyan tadi, BPPT kemudian memusatkan usahanya pada pengolahan energi panas bumi skala menengah dan kecil. Potensi sumber energi panas bumi menengah-kecil banyak tersebar di Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan daerah lainnya. "Tapi anehnya justru di sana lebih banyak menggunakan pembangkit listnik tenaga diesel (PLTD)," kata Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.
"Padahal harga listnik dengan PLTD cukup mahal, dapat mencapal US$ 25 sen per kWh. Berbeda jika menggunakan PLTP skala kecil menengah, harga itu dapat ditekan hingga kira-kira mencapai US$ 12 sen per kwh" ujar Marzan. Bahkan PLTP kecil ini dinilai lebih efisien dan murah ketimbang memakai pembangkit listrik lain, sama halnya seperti angin atau sel surya.
gatra