Administrator
Administrator
Persaingan di lingkungan kerja sekarang ini jauh lebih ketat dibandingkan 10 tahun lalu. Selain, karena makin banyaknya SDM yang tersedia, perkembangan perekonomian dunia juga belum pulih benar, Karena itulah, semua karyawan tentu berusaha untuk membuat posisi kerjanya disebuah perusahaan menjadi aman dan tetap terkendali.
Saat semua orang berpikir agar posisinya aman, pada akhirnya persaingan kerjalah yang terjadi. Semuanya pasti akan berlomba agar posisi mereka tidak tergeser oleh karyawan lain yang lebih hebat atau karyawan baru yang lebih kompetitif.
Meski tampak menyeramkan, kompetisi mampu memicu karyawan untuk lebih termotivasi dan produktif. Nah, bagi Anda yang senang berkompetisi atau kerap bekerja sama dengan karyawan yang senang berkompetisi, ada baiknya mengenal seperti apakah tipe karyawan yang kompetitif Sekaligus cara bekerja sama dengan mereka.
1. Si Gesit
Si gesit selalu ingin memenangi setiap kompetisi, berapa pun harga yang harus dibayar. Saat atasan mengumumkan sebuah proyek baru, ia dengan segera akan memberikan ide,atau bahkan menawarkan diri sebagai pemimpin proyek. Intinya,ia selalu jadi orang pertama yang memberikan respons.
Jika Anda bekerja sama dengannya, pastikan Anda selalu mengevaluasi cara dan hasil kerjanya. Karyawan yang gesit seringkali lupa dengan detail. Jika Anda memperhatikan detail,itu artinya kerjasama Anda akan bebas dari kesalahan yang semestinya tidak terjadi.
2. Si Penyendiri
Dia adalah tipe karyawan yang penuh rahasia dan menyimpan idenya serapat mungkin. Dia memilih untuk mengerjakan proyek atau pekerjaannya seorang diri daripada harus bekerja sama dengan oranglain.
Jika Anda bekerja sama dengannya, biarkan ia bekerja sendiri jika memang ia menginginkannya. Namun, Anda tetap harus selalu siaga dan siap jika ia membutuhkan Anda.
Karena itu, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk mengontaknya. Saat mengontaknya pun, tak perlu banyak melakukan basa-basi. Kirim sebuah email singkat untuk menanyakan perkembangan proyek atau tawarkan bantuan untuk meningankan pekerjaannya.
3.Si Bintang
Hanya satu yang diinginkan karyawan tipe ini, yaitu bisa mengerjakan proyek paling penting di perusahaan dan namanya dikenal karena berhasil mengerjakan proyek tersebut dengan cemerlang. Bagi karyawan tipe “bintang”, bisa diterima dan diberi penghargaan tinggi adalah hal yang paling penting dalam kariernya.
Untuk bisa bekerja sama dengannya, pastikan ia terlihat Sebagai seorang pemimpin. Beri saran kepadanya untuk mempresentasikan ide grup di depan pada atasan. Selama kontribusi Anda tetap terlihat oleh atasan, tak ada salahnya memberikan motivasi kepada rekan kerja untuk membangun pertemanan.
4.Si Pekerja Keras
Karyawan tipe ini senang sekali meminta kerja tambahan atau proyek ekstra agar terlihat sebagai karyawan yang penuh semangat dan senang bekerja keras. Menurut dia, jika mengambil banyak pekerjaan, atasan akan menganggapnya sebagai karyawan yang bisa diandalkan. Sebenarnya,Anda bisa belajar banyak dari karyawan seperti ini. Dengan berani mengambil banyak kerja tambahan, itu artinya ia akan belajar banyak hal.
Namun, jika Anda memutuskan untuk mengikuti caranya, pastikan agar beban kerja Anda tidak terlalu berat Karena jika hal tersebut terjadi, nantinya malah membuat Anda stres dan kinerja Anda memburuk.
5. Si Tukang Sabotase
Ia tipe karyawan yang akan melakukan apa saja agar dirinya terlihat bagus di mata atasan. Ia bisa saja mengklaim hasil kerja sama tim sebagai hasil kerjanya seorang diri.Ia juga bisa merendahkan orang lain hanya agar terlihat lebih baik dan pintar.
Cara terbaik untuk menangani karyawan seperti ini ialah dengan menjaga jarak dengannya. Jika ia sudah mulai mengklaim keberhasilan Anda sebagai keberhasilannya, maka bicarakan saja langsung kepada atasan.
Strategi bertahan dan bersinar
Lalu, bagaimana agar Anda bisa bertahan di lingkungan kerja yang kompetitif? Pertama, fokuskan diri. Anda pada hasil kerja pribadi,bukan pada hasil kerja karyawan lain, Selain itu, pastikan atasan mengetahui kontribusi Anda pada tim. Jangan pula libatkan diri Anda pada cerita-cerita pribadi atau workplace drama demi menjaga integritas dan sikap netral Jika rekan kerja Anda berlaku terlalu jauh, misalnya dengan tidak memberikan informasi untuk mengenjakan proyek, maka Anda bisa membicarakan proyek tersebut langsung kepada yang bersangkutan.
Atau jika hal tersebut Anda anggap terlalu riskan, bicarakan dulu masalah tersebut dengan atasan Anda. Selain itu, cerdaslah memilih arena pertarungan. Jika rekan Anda ingin sekali memenangi sebuah kompetisi, biarkan saja. Jangan sampai Anda terjebak dalam pertarungan tersebut dan melupakan pentingnya kerja tim.
Terakhir, cobalah bersikap fleksibel, Belajarlah beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif dengan semua rekan kerja, termasuk karyawan yang kompetitif tersebut. Sebab, dengan beradaptasi dan kelihaian komunikasi, Anda bisa mendapatkan yang Anda inginkan dengan pendekatan atau cara yang berbeda.
Sumber : Sindo
Saat semua orang berpikir agar posisinya aman, pada akhirnya persaingan kerjalah yang terjadi. Semuanya pasti akan berlomba agar posisi mereka tidak tergeser oleh karyawan lain yang lebih hebat atau karyawan baru yang lebih kompetitif.
Meski tampak menyeramkan, kompetisi mampu memicu karyawan untuk lebih termotivasi dan produktif. Nah, bagi Anda yang senang berkompetisi atau kerap bekerja sama dengan karyawan yang senang berkompetisi, ada baiknya mengenal seperti apakah tipe karyawan yang kompetitif Sekaligus cara bekerja sama dengan mereka.
1. Si Gesit
Si gesit selalu ingin memenangi setiap kompetisi, berapa pun harga yang harus dibayar. Saat atasan mengumumkan sebuah proyek baru, ia dengan segera akan memberikan ide,atau bahkan menawarkan diri sebagai pemimpin proyek. Intinya,ia selalu jadi orang pertama yang memberikan respons.
Jika Anda bekerja sama dengannya, pastikan Anda selalu mengevaluasi cara dan hasil kerjanya. Karyawan yang gesit seringkali lupa dengan detail. Jika Anda memperhatikan detail,itu artinya kerjasama Anda akan bebas dari kesalahan yang semestinya tidak terjadi.
2. Si Penyendiri
Dia adalah tipe karyawan yang penuh rahasia dan menyimpan idenya serapat mungkin. Dia memilih untuk mengerjakan proyek atau pekerjaannya seorang diri daripada harus bekerja sama dengan oranglain.
Jika Anda bekerja sama dengannya, biarkan ia bekerja sendiri jika memang ia menginginkannya. Namun, Anda tetap harus selalu siaga dan siap jika ia membutuhkan Anda.
Karena itu, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk mengontaknya. Saat mengontaknya pun, tak perlu banyak melakukan basa-basi. Kirim sebuah email singkat untuk menanyakan perkembangan proyek atau tawarkan bantuan untuk meningankan pekerjaannya.
3.Si Bintang
Hanya satu yang diinginkan karyawan tipe ini, yaitu bisa mengerjakan proyek paling penting di perusahaan dan namanya dikenal karena berhasil mengerjakan proyek tersebut dengan cemerlang. Bagi karyawan tipe “bintang”, bisa diterima dan diberi penghargaan tinggi adalah hal yang paling penting dalam kariernya.
Untuk bisa bekerja sama dengannya, pastikan ia terlihat Sebagai seorang pemimpin. Beri saran kepadanya untuk mempresentasikan ide grup di depan pada atasan. Selama kontribusi Anda tetap terlihat oleh atasan, tak ada salahnya memberikan motivasi kepada rekan kerja untuk membangun pertemanan.
4.Si Pekerja Keras
Karyawan tipe ini senang sekali meminta kerja tambahan atau proyek ekstra agar terlihat sebagai karyawan yang penuh semangat dan senang bekerja keras. Menurut dia, jika mengambil banyak pekerjaan, atasan akan menganggapnya sebagai karyawan yang bisa diandalkan. Sebenarnya,Anda bisa belajar banyak dari karyawan seperti ini. Dengan berani mengambil banyak kerja tambahan, itu artinya ia akan belajar banyak hal.
Namun, jika Anda memutuskan untuk mengikuti caranya, pastikan agar beban kerja Anda tidak terlalu berat Karena jika hal tersebut terjadi, nantinya malah membuat Anda stres dan kinerja Anda memburuk.
5. Si Tukang Sabotase
Ia tipe karyawan yang akan melakukan apa saja agar dirinya terlihat bagus di mata atasan. Ia bisa saja mengklaim hasil kerja sama tim sebagai hasil kerjanya seorang diri.Ia juga bisa merendahkan orang lain hanya agar terlihat lebih baik dan pintar.
Cara terbaik untuk menangani karyawan seperti ini ialah dengan menjaga jarak dengannya. Jika ia sudah mulai mengklaim keberhasilan Anda sebagai keberhasilannya, maka bicarakan saja langsung kepada atasan.
Strategi bertahan dan bersinar
Lalu, bagaimana agar Anda bisa bertahan di lingkungan kerja yang kompetitif? Pertama, fokuskan diri. Anda pada hasil kerja pribadi,bukan pada hasil kerja karyawan lain, Selain itu, pastikan atasan mengetahui kontribusi Anda pada tim. Jangan pula libatkan diri Anda pada cerita-cerita pribadi atau workplace drama demi menjaga integritas dan sikap netral Jika rekan kerja Anda berlaku terlalu jauh, misalnya dengan tidak memberikan informasi untuk mengenjakan proyek, maka Anda bisa membicarakan proyek tersebut langsung kepada yang bersangkutan.
Atau jika hal tersebut Anda anggap terlalu riskan, bicarakan dulu masalah tersebut dengan atasan Anda. Selain itu, cerdaslah memilih arena pertarungan. Jika rekan Anda ingin sekali memenangi sebuah kompetisi, biarkan saja. Jangan sampai Anda terjebak dalam pertarungan tersebut dan melupakan pentingnya kerja tim.
Terakhir, cobalah bersikap fleksibel, Belajarlah beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif dengan semua rekan kerja, termasuk karyawan yang kompetitif tersebut. Sebab, dengan beradaptasi dan kelihaian komunikasi, Anda bisa mendapatkan yang Anda inginkan dengan pendekatan atau cara yang berbeda.
Sumber : Sindo