spirit
Mod
Dream - Selama ini orang percaya dengan kisah kematian Cleopatra yang bunuh diri dengan membiarkan ia dipatuk ular kobra. Namun hal itu mungkin tidak pernah terjadi.
"Selama bertahun-tahun, para peneliti berpendapat bahwa penguasa Mesir yang cantik tersebut mungkin tidak pernah melakukan bunuh diri menggunakan ular," kata ahli purbakala Mesir Joyce Tyldesley dari University of Manchester di Inggris kepada The Huffington Post, dikutip Dream, Sabtu 31 Oktober 2015.
Cleopatra bunuh diri pada tahun 30 SM, tak lama setelah ia dan kekasih sekaligus sekutu politiknya Mark Antony kalah dalam perang melawan calon penguasa Romawi Oktavianus, yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Augustus, tulis Tyldesley untuk Encyclopaedia Britannica.
Tyldesley dan Andrew Gray, kurator herpetologi di Manchester Museum, membuat sebuah video yang menjelaskan ketidakmungkinan seorang ratu semacam Cleopatra yang akan bunuh diri dengan ular berbisa.
Dalam kisah klasik disebutkan seekor ular 'Asp' diselundupkan ke kamar Cleopatra atas permintaannya sendiri saat menjadi tahanan Oktavianus.
Cleopatra kemudian secara sengaja membiarkan ular tersebut mematuk dia dan dua pelayannya hingga tewas. Dalam video, Gray mengatakan Asp tersebut kemungkinan seekor viper atau kobra Mesir.
Namun seekor kobra akan terlalu besar untuk diselundupkan tanpa diketahui penjaga istana. Selain itu, meski berhasil diselundupkan ke kamar Cleopatra, usaha bunuh diri dengan menggunakan ular berbisa memiliki tingkat kegagalan yang tinggi.
"Banyak sekali gigitan ular yang tanpa disertai bisa," kata Gray menjelaskan. "Meski dipatuk kobra, saya kira hanya 10 persen peluang Anda mati karenanya."
Gray menambahkan racun atau bisa kobra tak bisa membunuh manusia secara seketika. Bisa kobra menyerang organ manusia dengan membuatnya membusuk perlahan-lahan.
Lagi pula, lanjut Gray, Cleopatra dan pelayannya tidak mungkin mati akibat dipatuk oleh satu ekor ular. Karena seekor ular akan kesulitan untuk mematuk dua atau lebih manusia secara cepat dan beruntun.
Sementara itu, berbagai analisis tentang kematian Cleopatra diungkapkan oleh para ahli.
Christoph Schaefer, seorang profesor sejarah kuno di University of Trier di Jerman, membuat argumen dalam wawancara dengan CNN pada tahun 2010. Schaefer berspekulasi bahwa Cleopatra sebenarnya meracuni dirinya sendiri, karena beberapa catatan menunjukkan dia memiliki pengetahuan tentang racun.
Penulis dan ahli kriminal Pat Brown mengatakan dia telah melakukan analisis komprehensif terhadap bukti-bukti yang mengarah kepada cara kematian Cleopatra. Dan dia menyimpulkan bahwa Cleopatra tidak mati karena gigitan ular.
Hal itu telah Brown ungkapkan dalam film dokumenter Discovery berjudul The Mysterious Death of Cleopatra yang tayang pada 2004 lalu.
Brown bahkan berani mengatakan Cleopatra meninggal dunia bukan karena dia bunuh diri. Dalam bukunya The Murder of Cleopatra: History's Greatest Cold Case, Brown menulis bahwa ratu Mesir ini telah dibunuh oleh Oktavianus.
Begitu juga dengan penulis buku Cleopatra: A Life, Stacy Schiff, yang mengatakan Cleopatra bukan tipe orang yang menggunakan ular untuk bunuh diri. Dia juga berpendapat penguasa Mesir itu tidak mungkin menggunakan racun.
Namun Tyldesley tidak percaya dengan teori pembunuhan tersebut.
"Saya berpikir bahwa dia bunuh diri," katanya. "Kami tidak banyak tahu tentang ritual bunuh diri di zaman Mesir kuno - hampir tidak pernah terdengar. Tetapi bunuh diri di zaman Helenistik atau Romawi dipandang sebagai cara cepat mengatasi masalah yang tidak terpecahkan. Dan Cleopatra menjadi bagian dari dunia tersebut."
Dengan demikian, penyebab pasti tentang kematian Cleopatra dan pelayannya masih menjadi misteri hingga kini.