gupy15
Mod
Menjelang Uzur, Kamera Utama Hubble Tak Berfungsi
Memasuki batas usia pemakaiannya, kamera utama teleskop ruang angkasa Hubble (HST) yang bernama Advanced Camera for Surveys (ACS) tak berfungsi sama sekali karena masalah pasokan daya listrik. Meski demikian, para insinyur Badan Antariksa AS (NASA) telah mengembalikan fungsi teleskop tanpa kamera tersebut sejak Minggu (27/1), setelah sempat mengalihkan teleskop ke mode aman sehari sebelumnya.
ACS merupakan instrumen di Hubble yang paling sering dipakai sejak dipasang pada tahun 2002. Kamera tersebut telah menghasilkan gambaran alam semesta yang menakjubkan dan paling jelas sampai saat ini. Dengan tiga sub kamera yang dimilikinya, ACS dapat mendeteksi dan menyaring cahaya ultraviolet hingga mendekati inframerah.
Tidak berfungisnya ACS secara total merupakan puncak kerusakan setelah tiga kali masalah pasokan daya listrik di Hubble sejak Juni 2006. Para insinyur mengatakan, kemungkinan hanya sepertiga dari kemampuan kamera ACS yang dapat diperbaiki. Dua dari tiga kanal instrumen di ACS yang berfungsi merekam kosmos dan data bintang secara detail, yakni kanal medan lebar dan kanal resolusi tinggi, mungkin tidak dapat diperbaiki.
Para insinyur NASA hanya berharap dapat memperbaiki kanal yang disebut Solar Blind. Kanal yang digunakan untuk merekam gambaran objek di Tata Surya ini akan dimanfaatkan untuk mendukung pengamatan Jupiter saat wahana New Horizon melayang di dekatnya bulan depan.
"Ini merupakan kehilangan besar karena ia adalah kamera fantastis yang mampu menghadirkan sains secara spektakuler," ujar Mario Livio dari Institut Sains Ruang Angkasa (STSI) yang mengelola Hubble.
Sebenarnya, para astronom masih dapat memanfaatkan dua instrumen lain di teleskop Hubble yakni Field Planetary Camera-2 and the Near Infrared Camera Multi-Object Spectrograph. Tetapi, tanpa ACS, para astronom harus bersabar untuk ?berpuasa? mengintip ?sudut? alam semesta sampai kamera baru dipasang.
NASA telah merencanakan untuk memasang kamera baru dengan misi berawak yang akan diluncurkan pada bulan September 2008. Misi yang rencananya menggunakan wahana ulang alik Discovery ini akan membawa Wide Filed Camera-3 (WFC-3) dan Cosmic Origin Spectograph (COS) yang akan meningkatkan kemampuan Hubble meneropong alam semesta. Selain itu, para awak juga akan membawa baterai baru dan giroskop untuk menjamin pasokan energi dan sistem pengatur ketinggian orbit.
Dengan adanya kerusakan pada kamera utama saat ini, NASA telah membentuk Anomaly Review Board yang bertugas melakukan investigasi untuk menentukan apakah perlu penanganan khusus agar instrumen baru yang akan dipasang nantinya berfungsi maksimal. Penggantian instrumen ini akan memperpanjang umur Hubble setidaknya sampai tahun 2013 saat teleskop ruang angkasa James Webb (JWST) yang lebih canggih diluncurkan.
Memasuki batas usia pemakaiannya, kamera utama teleskop ruang angkasa Hubble (HST) yang bernama Advanced Camera for Surveys (ACS) tak berfungsi sama sekali karena masalah pasokan daya listrik. Meski demikian, para insinyur Badan Antariksa AS (NASA) telah mengembalikan fungsi teleskop tanpa kamera tersebut sejak Minggu (27/1), setelah sempat mengalihkan teleskop ke mode aman sehari sebelumnya.
ACS merupakan instrumen di Hubble yang paling sering dipakai sejak dipasang pada tahun 2002. Kamera tersebut telah menghasilkan gambaran alam semesta yang menakjubkan dan paling jelas sampai saat ini. Dengan tiga sub kamera yang dimilikinya, ACS dapat mendeteksi dan menyaring cahaya ultraviolet hingga mendekati inframerah.
Tidak berfungisnya ACS secara total merupakan puncak kerusakan setelah tiga kali masalah pasokan daya listrik di Hubble sejak Juni 2006. Para insinyur mengatakan, kemungkinan hanya sepertiga dari kemampuan kamera ACS yang dapat diperbaiki. Dua dari tiga kanal instrumen di ACS yang berfungsi merekam kosmos dan data bintang secara detail, yakni kanal medan lebar dan kanal resolusi tinggi, mungkin tidak dapat diperbaiki.
Para insinyur NASA hanya berharap dapat memperbaiki kanal yang disebut Solar Blind. Kanal yang digunakan untuk merekam gambaran objek di Tata Surya ini akan dimanfaatkan untuk mendukung pengamatan Jupiter saat wahana New Horizon melayang di dekatnya bulan depan.
"Ini merupakan kehilangan besar karena ia adalah kamera fantastis yang mampu menghadirkan sains secara spektakuler," ujar Mario Livio dari Institut Sains Ruang Angkasa (STSI) yang mengelola Hubble.
Sebenarnya, para astronom masih dapat memanfaatkan dua instrumen lain di teleskop Hubble yakni Field Planetary Camera-2 and the Near Infrared Camera Multi-Object Spectrograph. Tetapi, tanpa ACS, para astronom harus bersabar untuk ?berpuasa? mengintip ?sudut? alam semesta sampai kamera baru dipasang.
NASA telah merencanakan untuk memasang kamera baru dengan misi berawak yang akan diluncurkan pada bulan September 2008. Misi yang rencananya menggunakan wahana ulang alik Discovery ini akan membawa Wide Filed Camera-3 (WFC-3) dan Cosmic Origin Spectograph (COS) yang akan meningkatkan kemampuan Hubble meneropong alam semesta. Selain itu, para awak juga akan membawa baterai baru dan giroskop untuk menjamin pasokan energi dan sistem pengatur ketinggian orbit.
Dengan adanya kerusakan pada kamera utama saat ini, NASA telah membentuk Anomaly Review Board yang bertugas melakukan investigasi untuk menentukan apakah perlu penanganan khusus agar instrumen baru yang akan dipasang nantinya berfungsi maksimal. Penggantian instrumen ini akan memperpanjang umur Hubble setidaknya sampai tahun 2013 saat teleskop ruang angkasa James Webb (JWST) yang lebih canggih diluncurkan.