JAKARTA--MIOL: Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali menantang anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk turut menyukseskan program sarjana pencipta lapangan kerja mandiri.
"Oleh karena itu saya menantang Hipmi untuk menghimpun 1.000 sarjana untuk berperan dalam penciptaan lapangan kerja" kata Suryadharma Ali ketika menyampaikan sambutannya pada rapat kerja nasional ke-13 HIPMI di Semarang, Rabu (21/2).
Rakernas Hipmi dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejumlah menteri juga memberi sambutan dalam acara tersebut. Dalam rakernas itu juga disepakati untuk membuat program pemuda pencipta kerja, bukan pemuda pencari kerja.
Menurut menteri, program yang dimiliki Hipmi memiliki persamaan prinsip dengan program Kemenkop dan UKM, yakni Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri).
Untuk suksesnya program ini, Kemenkop dan UKM menyediakan anggaran sebesar Rp6,6 miliar yang akan disebar secara merata ke-33 koperasi di 33 provinsi.
Menurut Ketua Umum Hipmi Sandiaga S Uno, tujuan dari program pemuda pencipta kerja adalah untuk mengurangi tingkat pengangguran intelek yang saat ini jumlahnya cenderung bertambah.
Ia mengatakan, sebanyak 2.500 dari 25 ribu anggota Hipmi akan menjadi andalan penggerak perekonomian Indonesia sehingga keberadaannya perlu diperhitungkan.
Hipmi, lanjutnya, bertekad menciptakan satu juta pengusaha baru untuk membuka peluang lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan.
"Anggota HIPMI tumbuh dari kecil menjadi besar, bersaing di kawasan lokal, nasional, dan global. Kita harus tumbuhkan semangat wirausaha," katanya.
Hipmi yang kini berdiri di 32 provinsi bertekad menciptakan "Gerakan Kewirausahaan Satu Juta Pengusaha Baru" agar mampu menjadi sektor andalan penggerak perekonomian di Indonesia, katanya.
"Oleh karena itu saya menantang Hipmi untuk menghimpun 1.000 sarjana untuk berperan dalam penciptaan lapangan kerja" kata Suryadharma Ali ketika menyampaikan sambutannya pada rapat kerja nasional ke-13 HIPMI di Semarang, Rabu (21/2).
Rakernas Hipmi dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejumlah menteri juga memberi sambutan dalam acara tersebut. Dalam rakernas itu juga disepakati untuk membuat program pemuda pencipta kerja, bukan pemuda pencari kerja.
Menurut menteri, program yang dimiliki Hipmi memiliki persamaan prinsip dengan program Kemenkop dan UKM, yakni Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri).
Untuk suksesnya program ini, Kemenkop dan UKM menyediakan anggaran sebesar Rp6,6 miliar yang akan disebar secara merata ke-33 koperasi di 33 provinsi.
Menurut Ketua Umum Hipmi Sandiaga S Uno, tujuan dari program pemuda pencipta kerja adalah untuk mengurangi tingkat pengangguran intelek yang saat ini jumlahnya cenderung bertambah.
Ia mengatakan, sebanyak 2.500 dari 25 ribu anggota Hipmi akan menjadi andalan penggerak perekonomian Indonesia sehingga keberadaannya perlu diperhitungkan.
Hipmi, lanjutnya, bertekad menciptakan satu juta pengusaha baru untuk membuka peluang lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan.
"Anggota HIPMI tumbuh dari kecil menjadi besar, bersaing di kawasan lokal, nasional, dan global. Kita harus tumbuhkan semangat wirausaha," katanya.
Hipmi yang kini berdiri di 32 provinsi bertekad menciptakan "Gerakan Kewirausahaan Satu Juta Pengusaha Baru" agar mampu menjadi sektor andalan penggerak perekonomian di Indonesia, katanya.