stephensoil
New member
Novel Dilan karya Pidi Baiq tak tuput dan incaran para sineas untuk mentransformasikannya
dalam bentuk layar lebar. Dengan berbagai pertimbangan, Pidi pun akhirnya setuju novel laris karyanya tersebut difilmkan.
Rencananya, film tersebut akan disutradarai oteh Fajar Bustomi yang sebelum ini menggarap Surat Kecil untuk Tuhan. Akhir Juli proses pengerjaan film Dilan akan dimulai.
Seperti dalam novelnya, film ini juga mengambil latar Kota Bandung tahun 1990. Untuk menghidupkannya, Dilan akan menggunakan bantuan Computer Generated Irnagery(CI3IL
“Bandung yang ada akan dibalikkan jadi 1990, seperti jalan Asia Afrika ini sudah beda, seperti coretan atau apa akan dibantu GCI buat hapusin,” kata Fajar.
Untuk memunculkan kesan 1990, tim produksi pun tidak hanya merujuk pada referensi penggambaran dan cerita Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990. Meski dalam novel cukup detail menggambarkan kondisi Bandung,
penggunaan referensi foto dan video yang ada pun digunakan.
Usaha paling maksimal, menurut Fajar, akan dilakukan untuk menghasilkan penggambaran Bandung tahun 1990. Properti kendaraan,seperti motor dan mobil, pun akan dihadirkan.
Sedangkan dan segi cerita, Dilan memang mengangkat kisah cinta remaja. Namun, Fajar menegaskan, cerita tersebut akan berbeda dengan kisah cinta remaja saat ini .
Butuh setahun
Pemilihan Iqbal Dhiafakhri Ramadhan sebagai pemeran Dilan ternyata tidak mudah untuk Falcon Pictures dan Maxima Pictures. Fajar Bustomi mengaku butuh waktu satu tahun menemukan sosok yang tepat.
‘Pemilihan Dilan nunggu setahun dan terus bergonta-ganti aktor. Sebab, Dilan ini remaja yang sangat tidak biasa, dia masih kelas dua SMA (Sekolah Menengah Atas) tapi sangat cerdas,” kata Fajar.
Untuk menemukan sosok yang tepat, tim produksi yang tendiri atas banyak pihak, termasuk penulis novel, ikut melakukan seleksi ketat. Hingga
akhirnya terpilihlah Iqbaal yang pernah sukses dengan band Coboy Junior (CJR} tersebut. Berbagai reaksi mencuat dengan keputusan terpilihnya Iqbaal memerankan Dilan.
Banyak yang beranggapan terpilihnya Iqbaal hanya untuk kepentingan komersial belaka. Komentar-komentar itu lantas dibantah Pidi dan mengatakan bahwa pemilihan Iqbal tak terpengaruh hal semacam itu.
“Apakah kamu percaya hal-hal seperti itu bisa mempengaruhiku? Saya akan malu pada diri saya sendiri kalau semata karena alasan itu,” kata dia melalui• akun Twitter-nya,pidibaiq.
Pidi Baiq pun berkomitmen untuk membuat film Dilan tak mengecewakan. Terlebih, sutradara Fajar Bustomi juga selalu bendiskusi dengan dirinya terkait pembuatan film ini.
Dilan bercerita mengenai kisah percintaan seorang remaja SMA bernama Dilan dan kekasihnya, Milea. Dilan merupakan sosok yang nyeleneh tetapi pandai. Ia kerap memberikan perhatian dengan cara yang tak biasa. Hal itulah yang membuat Milea jatuh hati dan menerima Dilan apa adanya.
I ed: gita arnarida
SUMBER:Republika
DWINAAGUSTIN
dalam bentuk layar lebar. Dengan berbagai pertimbangan, Pidi pun akhirnya setuju novel laris karyanya tersebut difilmkan.
Rencananya, film tersebut akan disutradarai oteh Fajar Bustomi yang sebelum ini menggarap Surat Kecil untuk Tuhan. Akhir Juli proses pengerjaan film Dilan akan dimulai.
Seperti dalam novelnya, film ini juga mengambil latar Kota Bandung tahun 1990. Untuk menghidupkannya, Dilan akan menggunakan bantuan Computer Generated Irnagery(CI3IL
“Bandung yang ada akan dibalikkan jadi 1990, seperti jalan Asia Afrika ini sudah beda, seperti coretan atau apa akan dibantu GCI buat hapusin,” kata Fajar.
Untuk memunculkan kesan 1990, tim produksi pun tidak hanya merujuk pada referensi penggambaran dan cerita Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990. Meski dalam novel cukup detail menggambarkan kondisi Bandung,
penggunaan referensi foto dan video yang ada pun digunakan.
Usaha paling maksimal, menurut Fajar, akan dilakukan untuk menghasilkan penggambaran Bandung tahun 1990. Properti kendaraan,seperti motor dan mobil, pun akan dihadirkan.
Sedangkan dan segi cerita, Dilan memang mengangkat kisah cinta remaja. Namun, Fajar menegaskan, cerita tersebut akan berbeda dengan kisah cinta remaja saat ini .
Butuh setahun
Pemilihan Iqbal Dhiafakhri Ramadhan sebagai pemeran Dilan ternyata tidak mudah untuk Falcon Pictures dan Maxima Pictures. Fajar Bustomi mengaku butuh waktu satu tahun menemukan sosok yang tepat.
‘Pemilihan Dilan nunggu setahun dan terus bergonta-ganti aktor. Sebab, Dilan ini remaja yang sangat tidak biasa, dia masih kelas dua SMA (Sekolah Menengah Atas) tapi sangat cerdas,” kata Fajar.
Untuk menemukan sosok yang tepat, tim produksi yang tendiri atas banyak pihak, termasuk penulis novel, ikut melakukan seleksi ketat. Hingga
akhirnya terpilihlah Iqbaal yang pernah sukses dengan band Coboy Junior (CJR} tersebut. Berbagai reaksi mencuat dengan keputusan terpilihnya Iqbaal memerankan Dilan.
Banyak yang beranggapan terpilihnya Iqbaal hanya untuk kepentingan komersial belaka. Komentar-komentar itu lantas dibantah Pidi dan mengatakan bahwa pemilihan Iqbal tak terpengaruh hal semacam itu.
“Apakah kamu percaya hal-hal seperti itu bisa mempengaruhiku? Saya akan malu pada diri saya sendiri kalau semata karena alasan itu,” kata dia melalui• akun Twitter-nya,pidibaiq.
Pidi Baiq pun berkomitmen untuk membuat film Dilan tak mengecewakan. Terlebih, sutradara Fajar Bustomi juga selalu bendiskusi dengan dirinya terkait pembuatan film ini.
Dilan bercerita mengenai kisah percintaan seorang remaja SMA bernama Dilan dan kekasihnya, Milea. Dilan merupakan sosok yang nyeleneh tetapi pandai. Ia kerap memberikan perhatian dengan cara yang tak biasa. Hal itulah yang membuat Milea jatuh hati dan menerima Dilan apa adanya.
I ed: gita arnarida
SUMBER:Republika
DWINAAGUSTIN