spirit
Mod
Tentu saja akan banyak orang yang kontra dengan pernyataan ini. Mereka seolah menyangkal memaafkan orang yang bersalah harus dilakukan sekalipun sulit. Tapi bagaimanapun memaafkan sebuah kesalahan tidak sama dengan melupakan masa lalu yang menyakitkan. Tentu saja hal ini tidak bisa disamakan.
Sekalipun emosi menghampiri, membenci orang lain tidak akan membuatmu bisa melangkah tanpa beban lho. Ada beberapa alasan mengapa sekalipun sulit, kamu harus mau memaksa diri sendiri untuk memaafkan orang lain, bahkan terlebih dirimu sendiri.
1. Sadari, tidak ada manusia hidup tanpa kesalahan
Ya, saat kamu menyadari betapa kecilnya dan betapa lemahnya manusia dimata Tuhan, maka kamu akan ingat bahwa tidak ada manusia yang hidup tanpa kesalahan dan dosa. Kamu mungkin sangat marah kepada orang lain yang menyakitimu. Kamu pun mungkin sudah ada pada batas di mana kamu membenci mereka karena kesalahan mereka. Tapi apakah itu membuatmu lega?
Saat kamu membenci mereka dan marah berkepanjangan, kamu telah melupakan satu hal. Mereka sama denganmu, kamu pun sama dengan mereka. Manusia yang bisa kapan saja melakukan salah dan dosa. Mungkin kamu hanya melihat mereka saat mereka melakukan salah. Tapi kamu lupa betapa besar dan berharganya mereka yang juga sempat berbuat baik padamu.
Jangan menutup hati hanya karena rasa marah dan kekesalan atas kesalahan yang ia lakukan. Kamu pun suatu saat akan melakukan kesalahan yang sama, dan berjuang mendapatkan kata maaf dari orang lain.
2. Menyimpan amarah dan dendam membuatmu tertekan sepanjang hidup
Hal ini mungkin saja bisa kamu alami, kapan saja dan entah dengan siapa saja. Kamu mungkin merasa marah dan membenci akan memberikan efek jera pada pelaku yang menyakitimu. Tapi kamu perlu tahu, efek terburuknya ada pada dirimu yang justru akan semakin tertekan sepanjang hidupmu.
Kamu akan selalu teringat salah dan mengingat betapa marahnya kamu padanya. Kamu akan semakin mengingat bagaimana rasa sakit hatimu, bukan berusaha mencari cara supaya lukamu sembuh dan kamupun hidup tenang.
Kamu seolah sudah bebas dan bahagia saat tak memberikan kata maaf kepada mereka. Namun sesungguhnya ini menyiksa dirimu sendiri. Kamu lebih menutup diri dari kenyataan dimana kamu pun ingin memaafkan daripada menyimpan dendam.
3. Jangan membiarkan dirimu diliputi perasaan dan pikiran negatif
Saat kamu bergumul dengan pikiran dan perasaan negatif, di situlah kamu akan terus menerus memiliki pikiran negatif tentang hidupmu. Rasa curiga kepada orang lain, kekhawatiran atas kondisi dan keadaan di masa depan, bahkan kerasnya hatimu akan membuatmu menjadi manusia sombong yang tidak bisa memaafkan orang lain lagi.
Sekali kamu membenci dan memendam amarah kepada orang lain, maka di situlah kamu pun menanam benih pemikiran dan perasaan negatif untuk banyak hal. Sampai akhirnya kamu siap dan rela memaafkan dan menerima keadaan. Kamu akan tetap memikirkan perlakuan buruk, amarah dan rasa bersalahnya padamu.
4. Memaafkan akan membuka pintu silaturahmi yang lebih baik lagi
Tidak ada yang mengelak, memaafkan orang lain yang bersalah padamu justru membuka pintu silaturahmi yang lebih luas lagi. Kamu dan dia yang pernah dekat dalam hubungan pertemanan dan menjauh karena sebuah kesalahan, akan kembali merasa saling membutuhkan saat kalian menyadari betapa pentingnya sebuah kata maaf.
Saat bersalah, maka mintalah maaf kepada mereka yang kamu sakiti. Saat kamu disakiti, jangan tutup hatimu hanya karena luka yang sesungguhnya bisa sembuh oleh dirimu sendiri. Bukalah pintu maafmu kepada dia yang sudah berusaha menghilangkan ego untuk meminta maaf padamu. Jadilah manusia dengan hati yang lapang, meski kamu akan mengingat luka itu, setidaknya kamu sudah melepaskan beban yang ada di dalam hatimu.
5. Kesehatanmu juga semakin prima saat kamu ikhlas memaafkan
Tahukah kamu, jutaan sel di dalam tubuhmu akan bereaksi setiap kali otak dan hatimu melakukan sesuatu baik positif maupun negatif. Bayangkan saja saat kamu marah, sudah berapa sel di dalam tubuhmu yang rusak dan membuatmu menjadi kehilangan keseimbangan dalam menjaga kesehatan.
Banyak organ di dalam tubuhmu yang akan menerima dampak buruknya. Kamu menjadi lebih mudah stres secara mental dan sakit secara fisik. Dari sinilah, jangan memendam sesuatu hal yang negatif di dalam dirimu. Bahkan jika masih sulit memaafkan orang lain karena kamu masih seringkali kesal saat melihatnya. Cobalah memaafkan mereka saat kamu memikirkan dirimu sendiri. Bukan untuk mereka, tapi untuk dirimu sendiri.
6. Kamu semakin termotivasi untuk berprestasi dan sukses
Saat kamu tahu melepaskan emosi negatif akan membuat aktivitas di dalam hidupmu menjadi baik, di sinilah kamu akan lebih mudah menerima banyak motivasi dan kekuatan dari orang lain yang mendukungmu. Kamu semakin termotivasi untuk berprestasi di tempatmu bekerja maupun menempuh pendidikan. Kamu tidak akan diliputi oleh pikiran dan perasaan dendam kepada orang lain.
Ingat, marahmu itu wajar jika kamu tahu kapan dan bagaimana kamu harus melampiaskan dan menyelesaikan semua urusanmu. Jangan hanya memendam karena gengsi memberikan maaf lebih dulu. Kamu berhak untuk bahagia tanpa pikiran negatif itu.
7. Kamu tahu arti bahagia tanpa semakin menyakiti diri sendiri
Dari sinilah, kamu semakin tahu dan terlatih untuk membahagiakan dirimu sendiri. Tidak perlu menutupi rasa sakit dan rasa amarahmu. Kamu hanya perlu mengingat betapa bahagianya kamu hidup tanpa bayang-bayang dendam kepada orang lain.
Memaafkan orang yang bersalah kepadamu bukan hanya membuat mereka terlepas dari rasa bersalah, tapi membuatmu semakin bersyukur karena kamu masih diberi kelapangan hati untuk memaafkan orang lain.
Jadi, sudah siap untuk memaafkan orang yang selama ini menyakitimu? Oh iya, jangan lupa ya untuk memaafkan dirimu sendiri lebih dulu. Lepaskanlah dirimu dari semua rasa bersalah akan masa lalumu.
Apa pun dan bagaimana pun lukamu berkembang dan menyiksamu saat ini, cobalah untuk memaafkan dan berjuanglah menerima bagaimanapun keadaanmu.
~idntimes.com