Metta

singthung

New member
METTA




Metta (pali) atau Maitri (sansekerta) adalah salah satu hal yang paling mendasar yang pernah diajarkan oleh Sang Buddha. Metta merupakan bagian terpenting dari Brahma Vihara. Dengan adanya metta maka akan timbul karuna. Karena adanya karuna timbullah upekkha. Dengan keseimbangan yang diperoleh melalui upekkha, maka kita pun akan memiliki mudita.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan metta sehingga ia memegang peranan yang sangat penting dalam Brahma Vihara?

Metta adalah cinta kasih yang universal, yang tidak membeda-bedakan, yang tidak memandang dari segi manapun dan yang ikhlas, tumbuh dari dasar lubuk hati. Inti dari metta adalah tidak membeda-bedakan.

Semua makhluk memiliki tingkat derajat yang sama, yang membedakan adalah hasil dan akibat perbuatan yang diterima. Makhluk dalam hal ini bukan hanya yang kelihatan saja, tetapi juga yang tidak kelihatan, baik itu makhluk alam rendah (hewan, setan, jin, dan sebagainya) maupun alam tinggi (dewa-dewa, brahmana, dan sebagainya).

Dalam ajaran Buddha, semua makhluk akan terus menerus mengalami tumimbal lahir sebelum ia mencapai pembebasan. Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa apa yang ada pada saat ini juga berasal dari masa lalu? Pernahkah terpikir jika hewan peliharaan tetangga Anda saat ini kemungkinan adalah saudara kandung Anda pada kehidupan yang lampau? Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa musuh Anda saat ini kemungkinan adalah pasangan hidup Anda di kehidupan yang lampau? Pernah jugakah terpikir oleh Anda putra Anda saat ini kemungkinan adalah ibu Anda di kehidupan yang lampau?

Apabila hal ini pernah terlintas di benak Anda, berarti pada dasarnya Anda telah mengerti mengenai metta, tetapi mungkin Anda belum dapat melaksanakannya. Mengapa?

Pada dasarnya manusia memiliki sifat ego yang besar, sifat ego inilah yang menghambat Anda dalam mengembangkan metta dalam arti yang sesunguhnya.

Bagaimana kita bisa lebih mengerti mengenai apa dan bagaimana seharusnya sifat metta itu?

Hal ini dapat kita temui dalam Karaniya Metta Sutta paragraf ke-7 dan ke-8:

"Seperti seorang ibu yang menjaga anak tunggalnya dengan seluruh jiwa raganya. Demikianlah terhadap semua makhluk hendaknya seseorang mengembangkan cinta kasih yang tak terbatas."

"Mengembangkan pikiran cinta kasih terhadap semua, dipancarkan ke segala penjuru dunia: ke atas, ke bawah dan ke sekeliling, tanpa rintangan, tanpa rasa benci dan tanpa permusuhan."


Dari kedua paragraf Karaniya Metta Sutta di atas jelaslah bahwa metta yang harus kita miliki terbebas dari unsur ego dan individualisme. Inilah tujuan sebenarnya metta bhavana, mengembangkan cinta kasih ke segala penjuru tanpa batas, melemahkan rasa ego dan individualisme sehingga dicapai suatu pengertian yang benar akan hakikat metta dan hakikat hukum alam yang sebenarnya.

Semoga semua makhluk berbahagia.

 
Back
Top