T-Rex
New member
Banyak kasus ditemukan di beberapa negara maju seperti Amerika dan Australia para ibu yang baru saja melahirkan tega membunuh bayi mereka bahkan ada pula yang bunuh diri. Hal ini di akibatkan karena para ibu menderita sindrom baby blues (depresi setelah melahirkan). Karena dampaknya yang sangat serius bagi keselamatan ibu dan bayi wajarlah bila para bidan (midwife) di sana akan memantau para ibu yang habis melahirkan dengan mengunjungi mereka secara rutin selama 2 minggu begitu pula disediakan layanan telepon khusus 24 jam bebas pulsa bagi para ibu yang baru melahirkan agar ketika mereka merasa panik/deperesi bisa segera tertangani.
Mengapa Depresi Pasca Melahirkan (baby blues) bisa terjadi?
Depresi ini terjadi karena adanya perubahan gangguan hormonal pada ibu sehabis melahirkan. Gejalanya yaitu sedih yang mendalam, sering menangis,murung, kecewa, merasa letih, susah tidur, hilang nafsu makan. Biasanya gejala ini akan hilang dalam beberapa minggu.Ada pula yang berbulan-bulan. Pada kasus yang berat (tidak tertangani) mempunyai kecenderungan untuk bunuh diri atau terganggu ingatannya sehingga harus segera diperiksakan ke psikiatri.
Bagaimana Penanganannya?
Sindrom ini tidak bisa dianggap sepele, karena itu bila kita mengetahui diantara kawan atau kerabat kita ada yang melahirkan dan mereka sendirian sebisa mungkin banyak-banyaklah menjenguknya, atau paling tidak, menelpon atau mengirimkan SMS kepadanya.Menanyakan keadaannya setidaknya sang ibu kawan kita ini bisa curhat menyampaikan apa yang ia alami.Hal ini sangat berperan besar untuk membantunya melewati masa-masa yang berat pasca melahirkan.
Tips Bagi Para Ibu :
1. Banyaklah berdzikir (mengingat Allah) didiklah diri ibu. Bila ada riwayat depresi dalam keluarga/ibu sendiri, maka ibu beresiko mengalami depresi setelah melahirkan. Ketahuilah tanda-tandanya sesungguhnya depresi ini dapat di obati.
2. Terimalah apa yang ibu rasakan (perubahan perasaan yang tiba-tiba) merupakan hal yang normal setelah melahirkan.
3. Berterus teranglah (jangan disimpan sendiri perasaan depresi itu) minta pertolongan untuk mengurus bayi bersama suami/keluarga terdekat. Mengingat fisik ibu yang masih lemah.
Tips Bagi Para Suami/Ayah:
1. Jadilah suami yang penuh pengertian, berikanlah kasih sayang yang tulus karena emosi istri anda yang sangat labil membutuhkan perhatian lebih (ekstra).
2. Bila memungkinkan anda bisa mengambil cuti beberapa hari membantu istri anda melewati masa-masa krisis ini
3. Bantulah meringankan istri dalam mengurus bayi, bersama-sama dan kompak.
4. Waspadailah gejala-gejala depresi tanyakan kepada istri dengan halus apakah ia bisa makan dan tidur dengan nyaman, tanyakan pula kondisi hatinya, dan hal-hal lain sehingga anda bisa mengetahui apakah ditemukan gejala-gejala tersebut pada istri anda.
Mengapa Depresi Pasca Melahirkan (baby blues) bisa terjadi?
Depresi ini terjadi karena adanya perubahan gangguan hormonal pada ibu sehabis melahirkan. Gejalanya yaitu sedih yang mendalam, sering menangis,murung, kecewa, merasa letih, susah tidur, hilang nafsu makan. Biasanya gejala ini akan hilang dalam beberapa minggu.Ada pula yang berbulan-bulan. Pada kasus yang berat (tidak tertangani) mempunyai kecenderungan untuk bunuh diri atau terganggu ingatannya sehingga harus segera diperiksakan ke psikiatri.
Bagaimana Penanganannya?
Sindrom ini tidak bisa dianggap sepele, karena itu bila kita mengetahui diantara kawan atau kerabat kita ada yang melahirkan dan mereka sendirian sebisa mungkin banyak-banyaklah menjenguknya, atau paling tidak, menelpon atau mengirimkan SMS kepadanya.Menanyakan keadaannya setidaknya sang ibu kawan kita ini bisa curhat menyampaikan apa yang ia alami.Hal ini sangat berperan besar untuk membantunya melewati masa-masa yang berat pasca melahirkan.
Tips Bagi Para Ibu :
1. Banyaklah berdzikir (mengingat Allah) didiklah diri ibu. Bila ada riwayat depresi dalam keluarga/ibu sendiri, maka ibu beresiko mengalami depresi setelah melahirkan. Ketahuilah tanda-tandanya sesungguhnya depresi ini dapat di obati.
2. Terimalah apa yang ibu rasakan (perubahan perasaan yang tiba-tiba) merupakan hal yang normal setelah melahirkan.
3. Berterus teranglah (jangan disimpan sendiri perasaan depresi itu) minta pertolongan untuk mengurus bayi bersama suami/keluarga terdekat. Mengingat fisik ibu yang masih lemah.
Tips Bagi Para Suami/Ayah:
1. Jadilah suami yang penuh pengertian, berikanlah kasih sayang yang tulus karena emosi istri anda yang sangat labil membutuhkan perhatian lebih (ekstra).
2. Bila memungkinkan anda bisa mengambil cuti beberapa hari membantu istri anda melewati masa-masa krisis ini
3. Bantulah meringankan istri dalam mengurus bayi, bersama-sama dan kompak.
4. Waspadailah gejala-gejala depresi tanyakan kepada istri dengan halus apakah ia bisa makan dan tidur dengan nyaman, tanyakan pula kondisi hatinya, dan hal-hal lain sehingga anda bisa mengetahui apakah ditemukan gejala-gejala tersebut pada istri anda.