Minta Yunus Yosfiah Bersaksi

Kalina

Moderator
SYDNEY - Dorelle Pinch, ahli koroner dari Pengadilan Koroner Glebe, Sydney, Australia, kemarin meminta Mohamad Yunus Yosfiah, menteri penerangan Indonesia pada masa pemerintahan B.J. Habibie, bersaksi dalam kasus pembunuhan Brian Peters, jurnalis asal Inggris, dan empat rekannya di Balibo, Timor Leste, pada 1975.

Menurut Pinch, pihaknya sudah melayangkan surat resmi ke kediaman Yunus di Bandung untuk kali kedua. "Panggilan sebelumnya tidak dihiraukan," ujarnya.

Pinch yakin, Yunus tahu apa yang terjadi dengan kelima jurnalis tersebut. "Kalau perlu, dia bisa memberikan kesaksian melalui konferensi video," tegasnya.

Selain Peters yang bekerja di stasiun televisi Australia Channel Nine, korban Balibo Five lain adalah Malcolm Rennie (warga Inggris yang bekerja untuk Channel Nine), Greg Shacleton dan Tony Stewart (keduanya warga Australia yang bekerja untuk Channel Seven), plus Gary Cunningham, warga Selandia Baru yang bekerja untuk Channel Seven.

Saat ini, pemeriksaan atas kasus Balibo Five memasuki pekan keempat. Beberapa kesaksian, termasuk dari beberapa pejabat intelijen Australia, menyebut Yunus yang saat itu menjabat kapten pasukan khusus Indonesia di Timor Leste berada di lokasi yang sama dengan peristiwa Balibo Five berlangsung.

Pemerintah Indonesia ngotot bahwa kelima korban tewas akibat terjebak dalam baku tembak antara TNI dan warga Timor Leste. Namun, keluarga korban yakin kelimanya dibunuh dan TNI berusaha menutupinya. "Langkah yang diambil petugas koroner sangat tepat," kata Maureen Tolfree, saudara Brian Peters.
 
Back
Top