Balder
Dewa Balder adalah anak dari Odin dan Frigg yang paling dicintai, bukan hanya oleh para dewa tapi juga oleh semua mahkluk diluar Asgard. Dia adalah yang paling indah dan dijuluki sebagai dewa kebaikan dan dewa cahaya. Ketika masih muda, ia bermimpi tentang kematiannya. Hal ini diceritakan kepada Odin dan Frigg, ibunya, tapi tidak ada satu dewa-pun yang mampu untuk mengartikannya.
Odin kemudian mengambil inisatif untuk mencari tahu, dengan kudanya Sleipnir ia menuju ke Niflheim [tempat kematian] untuk bertemu Volva [peramal]. Odin memperkenalkan diri sebagai Vegtam, anak dari Valtam. Odin kemudian bertanya, kenapa neraka seperti akan mengadakan pesta penyambutan, Volva kemudian menjawab bahwa itu untuk menyambut dewa Balder. Odin kembali bertanya, siapa yang akan membunuhnya. Volva menjawab, Hodur saudaranya. Odin semakin penasaran, kemudian bertanya siapa yang akan membalas dendamnya, Volva menjawab, Vali anak Odin dengan Rinda pada umur sembilan hari. Dan saat itu, Volva tiba-tiba sadar bahwa ia bukanlah Vegtam, tapi Odin raja para dewa, ia kemudian lari, masuk kedalam kuburannya.
Odin kembali kepada Frigg istrinya. Mengetahui keselamatan anaknya terancam, Frigg kemudian mengirim utusannya ke seluruh sudut dunia untuk menyampaikan pesannya dan meminta janji mereka untuk tidak membahayakan putra kesayangannya. Batu dan logam, air dan angin, ikan dan burung, reptil dan mamalia, pohon dan bunga, serangga, laba-laba dan semua makhluk hidup dan semua benda kecil maupun besar bersumpah bahwa mereka tidak akan menyakiti Balder. Hanya ada satu yang tidak menyampaikan janjinya, ‘the mistletoe’, tumbuhan merambat yang hidup di pohon ek diluar Asgard, yang lolos dari kunjungan para kurir Frigg, karena dianggap terlalu lemah untuk diperhatikan. Dan rahasia ini, hanya diketahui oleh Frigg, dan disimpannya rapat-rapat.
Kabar ini segera tersebar diseluruh Asgard, bahwa tiadak ada yang mampu untuk melukai Balder dan para dewapun mulai bermain, melemparkan apa saja kepada Balder, bahkan senjata seperti pedang dan tombak. Dan benar, tidak ada satupun yang mampu melukainya. Mereka sangat senang dan menikmati permainan ini. Hanya Loki yang tidak bermain. Ia malah menyamar sebagai wanita tua, mengomentari permainan para dewa atas Balder dan akhirnya berhasil menipu Frigg untuk memberitahu rahasia kelemahan Balder.
Setelah memperoleh informasi yang ia butuhkan, Loki segera mencabut mistletoe yang ada diluar Asgard dan merangkainya menjadi senjata dan kembali ke Idavoll tempat para dewa sedang bermain. Ia kemudian memberikannya kepada Hodur, dewa yang buta dan menawarkan diri untuk menuntunnya kepada Balder supaya ia juga bisa bermain. Hodur dengan senang hati menerimanya. Hodur maupun Balder tidak menyadari niat busuk Loki, Hodur kemudian melemparkan senjatanya, seketika itu juga menghujam tubuh Balder dan membunuhnya. Tiba-tiba kesunyian melanda para dewa dan Asgard. Semua yang ada di Asgard maupun diluarnya, berduka atas kematian Balder. Hodur pada mulanya dipersalahkan, namun Hodur sangat mencintai Balder, adiknya. Kemudian mereka akan sadar bahwa ini semua adalah ulah dari Loki.
Para dewa lalu membuat tumpukan kayu besar diatas Hringhorni, kapal naga Balder. Diatasnya, diletakan permadani dan tumpukan bunga dimana mereka akan membaringkan tubuh Balder, besertanya terdapat makanan, pakaian, senjata dan perhiasan berharga, sebagaimana tradisi kematian bangsa Norse.
Nanna istri balder yang sangat mencintainya, sangat terpukul dan jatuh mati diatas tubuh suaminya. Para dewa kemudian menempatkannya secara lembut disisi tubuh Balder. Merekapun lalu membunuh kuda dan anjingnya, dan ditempatkan disini tuannya. Satu persatu para dewa mendekat dan mengucapkan selamat tinggal pada saudara dan teman yang mereka cintai, dan yang terakhir dari mereka adalah Odin, ayahnya. Odin melepaskan cincinnya Draupnir dan meletakan diatas tubuh anaknya, lalu ia membungkuk dan berbisik di telinga Balder. Tidak ada yang tahu apa yang dibisikan Odin.
Ketika para dewa berusaha untuk mendorong kapal ke lautan, terasa sangatlah berat. Bahkan kekuatan fenomenal Thor, tidak mampu membuat kapal Balder bergerak. Mereka kemudian menerima bantuan dari Hyrokkin, seorang Raksasa [Giantess] yang mengendarai serigala besar, dan berhasil mendorong kapal Balder menuju lautan. Thor kemudian naik ke kapal naga, dengan Mjollnir, palu-nya yang legendaris, ia mendatangkan petir yang kemudian membakar tumpukan kayu dimana Balder dan Nanna diletakan. Saat Thor sedang melakukan ritual, Lit seorang Dwarf masuk kebawah kakinya. Thor kemudian menendangnya ke tumpukan kayu, dan terbakar menjadi abu bersama-sama dengan jasab Balder dan Nanna. Kapal terus hanyut menuju lautan sambil terbakar. Para dewa melihatnya dengan penuh perkabungan, dan tidak meninggalkan pantai hingga kegelapan tiba.
Ketika Frigg mulai bisa mengatasi rasa berkabungnya terhadap Balder, ia kemudian meminta bantuan salah satu dewa untuk mengunjungi Hel penguasa Niflheim [alam kematian], dan memohon untuk mengembalikan Balder ke Asgard. Hermod salah satu anak Odin kemudian menawarkan diri. Odin meminjamkan Sleipnir kepadanya. Setelah sembilan hari sembilan malam, tibalah Hermod tiba di sungan Gjoll, didepan gerbang Helgrind. Sleipnir bisa melompatinya dan tiba tempat Hel. Balder memang berada disana, tapi dia tidak bisa meninggalkan Niflheim tanpa izin dari Hel [kekuasaan Hel di Nifleheim adalah Absolut, bahkan Odin tidak bisa mencampurinya], dan Hel menolak melepaskan-nya kecuali seluruh dunia harus meneteskan air mata untuk Balder [syarat ini terpenuhi sesudah Ragnarok, pada era Regenerasi]. Hermod kemudian banyak menghabiskan waktunya dengan Balder dan Istrinya, Nanna. Mereka memberikan Hermod hadiah, termasuk Draupnir cincin Odin, untuk dikembalikan ke Asgard. Hermod pun kembali ke Asgard, menyampaikan berita bahwa seluruh dunia harus memberikan airmatanya supaya Balder bisa kembali.
Hodur yang membunuh Balder, kemudian tewas ditangan Vali, anak Odin dan Rinda, ketika ia baru berumur sembilan hari seperti yang diramalkan oleh Volva.
Source
-dipi-