Kalina
Moderator
Beredarnya video mesum berjudul ?Besuki Kamar A-13? dalam format 3GP (video ponsel), terus bikin penasaran warga Situbondo. Apalagi, setelah salah satu pemeran wanitanya disebut-sebut wajahnya mirip dengan ML, seorang pekerja seks komersial (PSK) yang biasa mangkal di Banyuglugur.
Penelusuran koran ini menyebutkan, meski mangkalnya di wilayah ujung barat Situbondo, ML ini bukan tergolong PSK kelas ecek-ecek. Dia termasuk wanita panggilan. Terbukti, selama ini tempat mangkal ML bukan di deretan warung remang-remang, seperti lazimnya ?kupu-kupu malam? di wilayah itu. Demikian juga dengan cewek yang disebut-sebut bernama Putri. Wanita yang dalam video itu berperan bugil di atas ranjang itu juga PSK selevel ML.
Khusus ML, selama ini sudah dua kali pernah terjaring razia pelacuran aparat Kopeltibkab (Koordinasi Pelaksana Penertiban Kabupaten) Situbondo. Kali pertama, ML dijaring razia petugas gabungan itu pada 18 April 2006. ML digaruk dari tempat kosnya, yang berdekatan dengan sebuah hotel di Banyuglugur. Saat itu, wanita yang disebut-sebut berasal dari wilayah Kabupaten Probolinggo ini tertangkap bersama empat PSK lainnya. Menjelang puasa Ramadan lalu, ML kembali terjaring razia petugas dari tempat kos-kosannya yang pertama tersebut.
Dilihat dari tempat kosnya yang berdekatan dengan hotel, selama ini ML memang lebih mengarah kepada wanita panggilan saja. Konon, modus yang dijalankan ML dkk ini tergolong cukup rapi. Mereka tidak perlu mangkal di hotel, atau di pinggir jalan. Tetapi, lebih memilih menggunakan tenaga calo yang sasarannya adalah para tamu hotel. Karena itu, sebelum digerebek petugas, aktifitas prostitusi ML cs nyaris saja tak tercium aparat.
Bagaimana soal tarif? Salah seorang rekan ML saat terjaring lalu sempat menyebut angka ratusan ribu untuk tarif kencan mereka. Untuk tarif short time misalnya, mereka mengaku rata-rata bandrolnya di atas Rp 200 ribu. Namun jika full time, tarif mereka bisa mencapai Rp 500 ribu. Namun, jatah itu tidak seluruhnya diterima oleh sang wanita panggilan ini. Sebab, sebanyak 20 persennya menjadi jatah si calo.
Sumber kuat koran ini menyebutkan, ML dan Putri ini tinggal satu kos di rumah warga, yang lokasinya dekat sebuah hotel di Banyuglugur. Namun, sejak sekitar satu bulan lalu, dua wanita ini tak pernah kelihatan lagi batang hidungnya. Diduga, mereka sengaja menghilang, setelah rekaman video porno ?Besuki Kamar 13-A? tersebar di masyarakat. "Sebab tersebarnya rekaman itu lama, sudah sekitar satu bulan. Tapi, baru mencuat di media beberapa hari yang lalu. Sejak itu keduanya itu tidak pernah kelihatan lagi," tegas sumber itu.
Sementara itu, hingga kemarin pihak Polres Situbondo juga masih intensif menyelidiki dua video mesum ?Situbondo Bergoyang?, yang kini tersebar luas di masyarakat. Selain menyelidiki motif tersebarnya dua video mesum itu, polisi juga fokus melacak pemeran adegan seronok tersebut. Disamping itu, polisi juga mencari tahu lokasi syuting dua video mesum yang menggemparkan warga Kota Santri itu. Namun, sejauh ini polisi masih cukup merahasiakan hasil penyelidikan yang dilakukan. "Sudahlah, tunggu saja. Yang jelas, kita masih terus berupaya membongkar kasus tersebarnya video mesum itu," kata Kapolres AKBP H Ery Nursatari melalui Pjs Kasatreskrim Iptu Moch Bakri, kemarin.
Penelusuran koran ini menyebutkan, meski mangkalnya di wilayah ujung barat Situbondo, ML ini bukan tergolong PSK kelas ecek-ecek. Dia termasuk wanita panggilan. Terbukti, selama ini tempat mangkal ML bukan di deretan warung remang-remang, seperti lazimnya ?kupu-kupu malam? di wilayah itu. Demikian juga dengan cewek yang disebut-sebut bernama Putri. Wanita yang dalam video itu berperan bugil di atas ranjang itu juga PSK selevel ML.
Khusus ML, selama ini sudah dua kali pernah terjaring razia pelacuran aparat Kopeltibkab (Koordinasi Pelaksana Penertiban Kabupaten) Situbondo. Kali pertama, ML dijaring razia petugas gabungan itu pada 18 April 2006. ML digaruk dari tempat kosnya, yang berdekatan dengan sebuah hotel di Banyuglugur. Saat itu, wanita yang disebut-sebut berasal dari wilayah Kabupaten Probolinggo ini tertangkap bersama empat PSK lainnya. Menjelang puasa Ramadan lalu, ML kembali terjaring razia petugas dari tempat kos-kosannya yang pertama tersebut.
Dilihat dari tempat kosnya yang berdekatan dengan hotel, selama ini ML memang lebih mengarah kepada wanita panggilan saja. Konon, modus yang dijalankan ML dkk ini tergolong cukup rapi. Mereka tidak perlu mangkal di hotel, atau di pinggir jalan. Tetapi, lebih memilih menggunakan tenaga calo yang sasarannya adalah para tamu hotel. Karena itu, sebelum digerebek petugas, aktifitas prostitusi ML cs nyaris saja tak tercium aparat.
Bagaimana soal tarif? Salah seorang rekan ML saat terjaring lalu sempat menyebut angka ratusan ribu untuk tarif kencan mereka. Untuk tarif short time misalnya, mereka mengaku rata-rata bandrolnya di atas Rp 200 ribu. Namun jika full time, tarif mereka bisa mencapai Rp 500 ribu. Namun, jatah itu tidak seluruhnya diterima oleh sang wanita panggilan ini. Sebab, sebanyak 20 persennya menjadi jatah si calo.
Sumber kuat koran ini menyebutkan, ML dan Putri ini tinggal satu kos di rumah warga, yang lokasinya dekat sebuah hotel di Banyuglugur. Namun, sejak sekitar satu bulan lalu, dua wanita ini tak pernah kelihatan lagi batang hidungnya. Diduga, mereka sengaja menghilang, setelah rekaman video porno ?Besuki Kamar 13-A? tersebar di masyarakat. "Sebab tersebarnya rekaman itu lama, sudah sekitar satu bulan. Tapi, baru mencuat di media beberapa hari yang lalu. Sejak itu keduanya itu tidak pernah kelihatan lagi," tegas sumber itu.
Sementara itu, hingga kemarin pihak Polres Situbondo juga masih intensif menyelidiki dua video mesum ?Situbondo Bergoyang?, yang kini tersebar luas di masyarakat. Selain menyelidiki motif tersebarnya dua video mesum itu, polisi juga fokus melacak pemeran adegan seronok tersebut. Disamping itu, polisi juga mencari tahu lokasi syuting dua video mesum yang menggemparkan warga Kota Santri itu. Namun, sejauh ini polisi masih cukup merahasiakan hasil penyelidikan yang dilakukan. "Sudahlah, tunggu saja. Yang jelas, kita masih terus berupaya membongkar kasus tersebarnya video mesum itu," kata Kapolres AKBP H Ery Nursatari melalui Pjs Kasatreskrim Iptu Moch Bakri, kemarin.