Model penipuan apa lagi

lelaki

New member
Hingga tadi malam, bayaran Chris John, pemegang sabuk juara dunia kelas Bulu (57,1 kg) versi WBA yang berhasil mempertahankan gelarnya Sabtu malam lalu, belum beres. Sebab, cek yang dia terima, setelah dicairkan ke bank kemarin, ternyata kosong. Kasus ini benar-benar mencoreng dunia tinju profesional Indonesia.

Apalagi, nasib yang sama juga dialami Jose "Cheo" Rojas. Bayaran petinju asal Venezuela yang dikalahkan dengan angka telak oleh Chris John itu juga tersendat. Setelah bertarung Sabtu malam lalu, dia menerima cek senilai Rp 360 juta. Tapi, cek tersebut tidak dapat dicairkan. Akhirnya, Rojas pulang ke negaranya dengan membawa USD 10 ribu (sekitar Rp 90 juta dengan kurs USD 1 = Rp 9.000).

Kemelut pembayaran Chris sebenarnya sudah terendus sejak awal kontrak persetujuan pertarungan pada pertengahan Januari lalu. Setelah ada kesepakatan harga, promotor berkewajiban menyerahkan 30 persen dari seluruh bayaran Chris sebesar USD 200 ribu atau sekitar Rp 1,8 miliar. Awalnya, manajemen Chris mengaku soal uang muka itu sudah beres. Tapi pada keterangan persnya kemarin, asisten manajer Chris, Tony Priatna, mengaku harus bersitegang dengan promotor.

"Jangankan meminta bank garansi, uang muka saja kita harus bersitegang," kata Tony dalam keterangan persnya di Hotel Sahid Jaya, kawasan Setiabudi, Jakarta, kemarin.

Sabtu lalu, pukul 17.15 WIB, pihak promotor telah menyerahkan pelunasan pembayaran berupa cek senilai Rp 1,8 miliar kepada Tony Priatna. Cek itu baru bisa dicairkan pada Senin (kemarin) di Bank Mandiri. Ternyata setelah dicairkan, cek tersebut kosong.

Saat keterangan pers kemarin, selain Tony, ada Chris dan Craig Christian, manajer dan pelatihnya yang asal Australia. Chris yang kemarin hadir dengan mengenakan kaus warna biru serta pelipis kirinya masih dibalut jahitan tampak gelisah. Tapi, petinju asal Banjarnegara, Jateng, yang dijuluki The Dragon itu mencoba tenang dan berusaha membeberkan permasalahannya. Chris tampak hati-hati sehingga berkali-kali dia harus berdiskusi dengan Craig sebelum menjawab pertanyaan wartawan.

Chris mengaku sangat terpukul atas kasus bayaran yang belum diselesaikan promotor Albert Papilaya itu. Kasus yang menimpanya tersebut jelas akan mencoreng dunia tinju profesional di Indonesia. Sebab, yang ditipu dengan bayaran cek kosong ternyata bukan hanya Chris, tetapi juga penantangnya yang asal Veneuzela serta seluruh petinju lain yang tampil dalam partai tambahan.

"Ini jelas mencoreng nama Indonesia, terutama di mata komunitas tinju internasional. Saya tidak tahu apakah nanti masih ada petinju luar yang mau bertanding di Indonesia," kata Chris dengan nada agak emosi.

Sebenarnya The Dragon sudah curiga sepekan sebelum pertandingan. Terutama pada Rabu pekan lalu, atau dua hari sebelum acara timbang badan. Waktu itu promotor Albert menjanjikan akan melunasi bayaran Chris dan juga petinju lain pada Rabu itu. Padahal, sesuai MoU, pelunasan bayaran akan dilakukan Kamis.

"Mulanya saya senang karena pembayaran itu dimajukan sehari. Tetapi, ternyata pembayaran Rabu ditiadakan dan akan dilakukan Kamis. Dengan berbagai alasan, rencana pembayaran dimundurkan lagi pada Jumat, atau saat timbang badan.," cerita Chris.

Lagi-lagi Albert tak memenuhi janjinya. Mestinya pada Jumat lalu (2 Maret) promotor melunasi seluruh bayaran sebelum acara timbang badan yang dijadwalkan dilakukan pukul 13.00 WIB. Saat itu, sebenarnya kubu Chris dan Rojas sudah hadir di menara Bank BNI ?46 untuk melakukan timbang badan. Namun, karena promotor tidak memenuhi janjinya, Chris dan Rojas tak muncul. Acara penimbangan baru bisa dilangsungkan pukul 16.00 WIB, atau mundur tiga jam dari jadwal yang telah ditentukan.

"Saya tidak muncul bukan karena over weight atau sebab-sebab lain. Itu saya lakukan karena promotor ingkar janji. Saya baru muncul dalam acara timbang badan setelah supervisor pertarungan, Alan Kim dari Korea Selatan, turun tangan," terangnya.

Jumat pekan lalu, sekitar pukul 17.00, promotor menjanjikan akan menyerahkan uang Rp 1 miliar dan kekurangannya bakal dibayarkan Sabtu sore pukul 17.00, atau beberapa saat sebelum pertandingan. Ternyata janji ini pun kosong.

"Waktu itu saya sudah berniat mogok bertanding. Tetapi, karena pihak sponsor Sido Muncul dan Indosiar mau ikut menjamin kekurangan bayaran itu, akhirnya saya bersedia naik ring. Dan, saat itu promotor menyerahkan pelunasan bayaran, tetapi berupa cek. Cek itu baru bisa dicairkan di Bank Mandiri pada Senin (kemarin). Nyatanya, cek itu kosong," kata Chris.

Tony Priatna, asisten manajer Chris, dengan nada tegang menegaskan bahwa pihaknya tak segan-segan membawa masalah tersebut ke jalur hukum. "Sekarang juga (kemarin, Red) saya akan melaporkan masalah ini ke Mabes Polri. Sebab, ini sudah termasuk penipuan," kata Tony, seraya bergegas meninggalkan Hotel Sahid Jaya hendak ke Mabes Polri.

Ternyata Tony mengurungkan niatnya itu. Dia mendapat masukan dari rekannya, Zainal Tayib, yang meminta untuk bersabar dahulu dan menunggu hingga malam (tadi malam). Harapannya, pihak promotor masih mau berbaik hati untuk menyelesaikan kewajibannya.

Nyatanya, hingga tadi malam pukul 21.00 tidak ada titik terang dari pihak promotor. Bahkan, kubu Chris kehilangan kontak dengan promotor asal Ambon, Maluku, tersebut. "Kami sudah berulang-ulang menelepon Pak Albert, tetapi nadanya tidak aktif," kata Tony.

Chris juga sudah berusaha menghubungi Albert. Tetapi, seperti halnya Tony, HP Albert tidak aktif. Begitu pula dua rekannya, Wulan dan Maya. "Semua HP dimatiin," terang Chris. Wartawan Jawa Pos juga berusaha menghubungi Albert untuk konfirmasi. Tapi, nadanya juga tidak aktif.

Di tempat terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault bergerak cepat terkait kasus Chris John yang belum menerima bayaran karena cek dari promotor Albert Papilaya tidak bisa dicairkan. Menpora menugaskan Haryo Yuniarto dari Badan Pengawas dan Pengendalian Olahraga Profesional Indonesia (BP2OPI) untuk mencari tahu seputar kasus yang menimpa petinju kebanggaan Indonesia tesebut.

"Saya sudah mendengar dan menugaskan Pak Haryo supaya meneliti dan mencari solusi. Sampai sekarang belum tahu hasilnya karena belum melapor ke saya," katanya
 
Back
Top