MODERN

zoeratmand

New member
Seorang laki laki Inggris mengadukan kepada Pengadilan Negeri seorang sahabat karibnya yang telah berbuat serong dengan isterinya sendiri, dengan maksud agar kawannya itu mendapat hukuman karena telah menodai nama baik rumah tangganya. Tetapi Pengadilan tidak sependapat dengan dia, malah Pengadilan mempersalahkan dia karena tidak berpikir : Modern!. Masih ortodoks karena menganggap perbuatan isteri dan temannya itu sesuatu kesalahan yang harus diadukan. malah dia yang kena benatak bahwa dia dineri waktu untuk beberapa tahun, dimana kalau dia mengadu juga perbuatan semacam itu naka dia akan di hukum. Dan dia harus meningkatkan cara berpikirnya sampai taraf modern.. Modern itu rupanya ialah kalau ada orang yang menodai rumah tangga sendiri, diamkan sajalah karena itu namanya modern, itu masih ketinggalan "jaman.

Demikianlah suatu peristiw rumah tangga di Inggris beberapa tahun yang lalu, apakah sekarang sudah ada perubahan atau belum, masih menjadi tanda tanya.

Betapa jua adanya, namun kalau peristiwa itu terjadi di Barat, kita tidak akan terkejut karena memang "modern" mereka sudah sama-sama dikenal. Yang membuat kita akan lebih terkejut lialah kalau gejala yang demikian itu sudah masuk dalam masyarakat kita Indonesia, sebagai suatu penyakit rohani yang dialami oleh sementara golongan modern yang terjauh dari ajaran agama.

Dalam menceritakan pengalamannya, seorang dokter wanita menerangkan seorang anak gadis 16 tahun dari keluarga tinggi dan mampu datang berobat kepadanya. Gadis ini cantik dan lincah, di bawa berobat ke dokter ini karena dianggap sangat nakal. Setelah ibu dokter mengadakan penyelidikan dalam tanya jawab dengan gadis ini, diketahuilah bahwa gadis ini sudah biasa melakukan hubungan seks dengan anak laki-laki. Dia diajari sendiri oleh kakak kandungnya yang telah biasa berbuat demikian. Akhirnya dia sudah biasa berbuat demikian dengan teman temannya yan lain, karena kalau tidak berbuat demikian, nanti dia tidak mendapat teman (Subhanallah). Dia tidak takut akan hamil sebab sudah ada alat pencegahnya.

Keluarga gadis ini masih mengaku golongan beragama walaupun sudah tidak mengenal agama dalam kehidupan karena sudah sangat maju. Ibunya yang teah mengetahui kerusakan anaknya ini merasa sedih atas gadisnya ini, tetapi pihak bapaknya menganggap kelakuan anaknya ini adalah wajar untuk masyarakat modern seperti dia. (Dr. Zakiyah Drajat dalam buku " Perawatan Jiwa Anak - anak", halaman 306).

Rupanya bagi sebagian orang kalau istri berbuat serong, biarkan sajalah, karena itu modern namanya. Meributkan soal ini berarti masih terkait dengan norma norma lama yang primitif. Kalau gadis remaja sudah biasa berhubungan seks tidak menjadi apa, wajar bagi orang yang telah modern.

-----

Salah satu ajaran pokok Islam seperti dikatakan Imam Gazhali dahulu, ialah hifzu nasl, menjaga turunan, malah ini termasuk prinsipil sekali seperti hifzu nafs, menjaga jiwa manusia dll.

Kalau peristiwa diatas itu kita tampilkan dalam uraian ini adalah dengan maksud bahwa dalam kesibukan hidup sehari hari sekarang baik dikota besar maupun di desa sekalipun, maka menjaga keturunan harus mendapat perhatian yang wajar bagi kita.

bersambung
 
Di jaman ini, tantangan keberagamaan kita benar2 cukup besar den. Dan tidak hanya itu, kearifan2 lokal yang selma ini menjadi pegangan leluhur kita juga mulai terkikis.

Saya ambil contoh kecil dari lingkungan saya sebgai orang yg hidup didesa. Dulu kalau ada anak laki2 sangat berhati2 (sembunyi2) kalau sekiranya mau membonceng gadis lain (bukan muhrim). Hal ini karena karena masyarakat dilingkungan kami secra gamblang akan langsung mencibir perbuatan tersebut. Sehingga jika sampai ada orang yg tahu perbutana anak laki2 tersebut bisa jadi akan memnjadi bahan olokan masyarakat berminggu2 atau bahakan samapai kapanpun...

sekrang kondisinya berbalik, seakan2 msyarakat sngat acuh dengan kejadian2 seperti ini. bahakan bagi sebgaian kalangan dianggap tidak wajar jika ada laki2 yg tidak punya keberanian unutk melakukan perbuatan sekedar membonceng gadis lain seperti diatas.

Ya, tidak wajar, tidak normal, dan tidak jarang pula dinaggap SOMBONG... sok suci dan sebgaianya...
 
ya, jaman sekarang memang den seperti itu, kita sebagai laki laki harus tau dan mengetahui batas batas untuk bergaul... :D

lanjut....

Kesibukan mengusahakan sumber penghasilan untuk makan, minum, pakaian, keperluan keluarga, dinas jabatan, mengejar ilmu dan menjaga kesehatan dsb_nya, hendaknya tidak mengabaikan sedikit juga atas penjagaan yang rapi dan ketat pada kehormatan keluarga. Kehidupan ibu bapak dan pertumbuhan, perkembangan dan pergaulan anak - anak (muda dan Gadis) selalu dalam penjagaan hendaknya.

kehidupan modern bukanlah berarti melepaskan diri dari ketentuan agama dan adat, sebab bagaimanapun juga namun agama dan adat sejalan dalam menjaga kehormatan keluarga. Modern seperti sudah cukup matang diuraikan oleh orang orang pandai ialah mempergunakan ilmu dan teknik yang telah berkembang untuk keutamaan hidup ini. Kalau demikian, Islam menggerakan pemeluknya untuk mengejar ilmu dan teknik agar dapat menikmati hidup di dunia ini dalam keridaan Allah.

Membiarkan saja rumah tangga dinodai oleh orang lain, baik istri yang diganggu orang atau suami yang dirayu, atau anak anak digilas modern seperti diatas, itu namanya : dayuts menurut istilah Nabi SAW. Dalam sebuah hadist yang berasal dari Ibnu Abbas yang dibawakan Ibnu Hajar dalam bukunya "Nashaihul Ibad". Maka dayuts termasuk penyakit yang menyebabkan seseorang tidak dapat masuk surga nanti di akhirat, kecuali kalau dia taubat.

Waktu para sahabat bertanya, apakah dayuts itu, maka nabi SAW menjawab :

"orang yang tidak ada rasa cemburunya terhadap keluarga"

Dalam menguraikan maksud hadist ini, Ibnu Hajar memberikan komentar, yaitu orang yang tidak ada rasa cemburunya terhadap istri (suami), anak anaknya dan saudara perempuan. Tegasnya orang membiarkan saja rumah tangganya dinodai dan dipermainkan orang lain, entah karena pikunnya ataukah sangat modern dalam hidupnya. Islam memberi tugas pada ibu dan ayah agar keduanya sama menghidupkan ajaran ajaran Allah dan Rosul dalam rumah tangganya, memberikan didikan ibadah dan taat serta akhlak yang tinggi kepada anak anaknya.

bersambung
 
Seorang laki laki Inggris mengadukan kepada Pengadilan Negeri seorang sahabat karibnya yang telah berbuat serong dengan isterinya sendiri, dengan maksud agar kawannya itu mendapat hukuman karena telah menodai nama baik rumah tangganya. Tetapi Pengadilan tidak sependapat dengan dia, malah Pengadilan mempersalahkan dia karena tidak berpikir : Modern!. Masih ortodoks karena menganggap perbuatan isteri dan temannya itu sesuatu kesalahan yang harus diadukan. malah dia yang kena benatak bahwa dia dineri waktu untuk beberapa tahun, dimana kalau dia mengadu juga perbuatan semacam itu naka dia akan di hukum. Dan dia harus meningkatkan cara berpikirnya sampai taraf modern.. Modern itu rupanya ialah kalau ada orang yang menodai rumah tangga sendiri, diamkan sajalah karena itu namanya modern, itu masih ketinggalan "jaman.
Ini beneran terjadi di Inggris???



-dipi-
 
iya mba, saya menulis dengan apa yang saya baca....
Di Lembaran Dakwah MADANI, Edisi 644 Tahun X 1432 H/2011 M.
Saya dapat pas shalat Jum'at, terus saya share.
Ada yang salah mba?
Hemm...kalo melihat isinya dari yang aku quote itu, agak nggak masuk akal...

Hal semacam itu kalo di Inggris masuk ke perbuatan ilegal yang namanya ADULTERY, yang mana pada hukum Inggris itu masuk ke kejahatan yang cukup serius...
Sebelum UU soal ini direvisi, hukuman untuk pelaku adultery itu adalah hanging till death/digantung sampai mati atau beheaded/dipenggal...Sampai akhirnya hukum modern di Inggris merubah bentuk hukumannya tanpa mengurangi 'nilai' dari kejahatannya...

Jadi sepertinya akan sangat nggak masuk akal kalo pengadilannya bahkan sampai balik menyalahkan si pelapor...



-dipi-
 
Back
Top