Mogok Makan, Pembangkang Kuba Meninggal

Kalina

Moderator
HAVANA - Setelah mogok makan 85 hari, Orlando Zapata Tamayo meninggal. Tokoh pembangkang Kuba yang menjadi tahanan politik sejak 2003 itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Hermanos Ameijeiras, Havana, pada Selasa pukul 13.00 waktu setempat atau kemarin pukul 01.00 WIB.

Direktur Komite Kuba untuk HAM dan Rekonsiliasi Nasional (CCDHRN) Elizardo Sanchez sangat berduka atas kematian tokoh 43 tahun tersebut. "Kematian Zapata merupakan berita buruk bagi gerakan hak asasi manusia dan pemerintah," ucap dia seperti dikutip Agence France-Presse kemarin (24/2).

Setelah sekitar empat dekade, baru kali ini ada tokoh oposisi yang meninggal akibat aksi mogok makan. Beberapa jam sebelumnya, kelompok HAM yang dilarang pemerintah itu mengumumkan bahwa Zapata kritis.

Aktivis Consejo Nacional de Resistencia C?*vil (Komite Perlawanan Sipil Nasional) tersebut memang tidak mau makan sama sekali selama sekitar tiga bulan terakhir. Aksi itu dia lakukan untuk memprotes perlakuan pemerintah, terutama para petugas penjara, terhadapnya.

Kelompok oposisi Kuba lantas menyalahkan pemerintah atas kematian salah seorang anutan mereka tersebut. Sikap serupa ditunjukkan oleh warga Kuba yang menetap di Miami. Termasuk ibunda Zapata, Reina Tamayo. "Mereka (pemerintah Kuba, Red) telah membunuhnya. Kematian anak saya adalah sebuah pembunuhan berencana," ungkap Reina dalam pernyataan tertulis yang dirilis Direktorat Demokrasi Kuba.

Awal bulan ini, polisi Kuba dilaporkan menangkap dan menganiaya para pendukung Zapata. Sekitar 35 aktivis demokrasi itu ditangkap ketika berunjuk rasa untuk memprotes perlakuan kejam dan tidak manusiawi para petugas penjara terhadap Zapata. "Selain dipukuli, mereka dipenjara sebentar," demikian pernyataan resmi CCDHRN.

Dalam protes mereka, para aktivis demokrasi itu menyebut perlakuan para penjaga penjara sebagai penyebab utama merosotnya kesehatan Zapata. Selain perlakuan yang tidak manusiawi, kondisi penjara tempat Zapata disekap tidak layak. Amnesti Internasional (AI) pun melayangkan protes kepada Havana terkait dengan kondisi penjara dan perlakuan para penjaga tersebut terhadap tapol.
 
Bls: Mogok Makan, Pembangkang Kuba Meninggal

seharusnya kematian bliau menjadi pelajaran berharga untuk pmerintahan dan bgian Hak asasi di negara tersebut
 
Back
Top