Momen Dini Hari

fajarsany

New member
Aku dapat merasakannya
Ketika hawa dingin itu
Memasuki kedua paru-paru
Perlahan mengalir ke seluruh tubuh

Ini adalah momen yang nyaman
Dimana tidak ada suara-suara yang percuma
Hanya keheningan bersama merdunya binatang malam
Dan hembusan angin yang memberikan kedamaian

Janganlah kalian merampas momen ini
Karena tak semudah mengedipkan mata untuk mendapatkannya
Janganlah kalian mengganggu momen ini
Karena tak mustahil ini akan jadi yang terakhir

Momen dini hari
Teruslah ada
Janganlah menghilang
Aku membutuhkanmu
Karena kedamaian semakin sulit dicari
 
Aku dapat merasakannya
Ketika hawa dingin itu
Memasuki kedua paru-paru
Perlahan mengalir ke seluruh tubuh

Ini adalah momen yang nyaman
Dimana tidak ada suara-suara yang percuma
Hanya keheningan bersama merdunya binatang malam
Dan hembusan angin yang memberikan kedamaian

Janganlah kalian merampas momen ini
Karena tak semudah mengedipkan mata untuk mendapatkannya
Janganlah kalian mengganggu momen ini
Karena tak mustahil ini akan jadi yang terakhir

Momen dini hari
Teruslah ada
Janganlah menghilang
Aku membutuhkanmu
Karena kedamaian semakin sulit dicari

Momen dini hari yang tidak dapat bisa dinikmati di siang, sore dan malam hari
Momen yang penuh keheningan dan dingin embun dari pepohonan sekitar.
Dikkota terpadat sekalipun momen dini hari itu selalu ada dan selalu berharga setiap harinya
 
Aku dapat merasakannya
Ketika hawa dingin itu
Memasuki kedua paru-paru
Perlahan mengalir ke seluruh tubuh

Ini adalah momen yang nyaman
Dimana tidak ada suara-suara yang percuma
Hanya keheningan bersama merdunya binatang malam
Dan hembusan angin yang memberikan kedamaian

Janganlah kalian merampas momen ini
Karena tak semudah mengedipkan mata untuk mendapatkannya
Janganlah kalian mengganggu momen ini
Karena tak mustahil ini akan jadi yang terakhir

Momen dini hari
Teruslah ada
Janganlah menghilang
Aku membutuhkanmu
Karena kedamaian semakin sulit dicari
Benakku tak henti-hentinya melamunkan dirimu....
Tak gersang air mataku menangisimu..
Rindu dalam segenap kelaraan
Senja yang senantiasa memberi isyarat pada burung malam
Sejauh mata memandang, namun tak ku temukan bayang dirimu

Malam yang larut...
Cahaya rembulan tak dapat meredam kerinduanku
Dua musim, bayangmu tak pernah ku temui..
Serasa hati dalam dekapan kegalauan
Mencuak, menghadirkan kristal bening
Suara ditengarai ringkuk perih..
Ku putuskan untuk menggelar Sajadah..
Bersujud memohon doa, agar Tuhan senantiasa menjagamu...


Mataku kini terpejam dalam tidur malam..
Sedikit demi sedikit asaku mulai memudar..
Berharap dalam mimpi aku bertemu denganmu...
Di peraduan bayang maya,
yang tak pernah dianggap nyata oleh segelintir orang..
Karena kau adalah harapanku...
 
Benakku tak henti-hentinya melamunkan dirimu....
Tak gersang air mataku menangisimu..
Rindu dalam segenap kelaraan
Senja yang senantiasa memberi isyarat pada burung malam
Sejauh mata memandang, namun tak ku temukan bayang dirimu

Malam yang larut...
Cahaya rembulan tak dapat meredam kerinduanku
Dua musim, bayangmu tak pernah ku temui..
Serasa hati dalam dekapan kegalauan
Mencuak, menghadirkan kristal bening
Suara ditengarai ringkuk perih..
Ku putuskan untuk menggelar Sajadah..
Bersujud memohon doa, agar Tuhan senantiasa menjagamu...


Mataku kini terpejam dalam tidur malam..
Sedikit demi sedikit asaku mulai memudar..
Berharap dalam mimpi aku bertemu denganmu...
Di peraduan bayang maya,
yang tak pernah dianggap nyata oleh segelintir orang..
Karena kau adalah harapanku...

Jadi baper den...
 
Benakku tak henti-hentinya melamunkan dirimu....
Tak gersang air mataku menangisimu..
Rindu dalam segenap kelaraan
Senja yang senantiasa memberi isyarat pada burung malam
Sejauh mata memandang, namun tak ku temukan bayang dirimu

Malam yang larut...
Cahaya rembulan tak dapat meredam kerinduanku
Dua musim, bayangmu tak pernah ku temui..
Serasa hati dalam dekapan kegalauan
Mencuak, menghadirkan kristal bening
Suara ditengarai ringkuk perih..
Ku putuskan untuk menggelar Sajadah..
Bersujud memohon doa, agar Tuhan senantiasa menjagamu...


Mataku kini terpejam dalam tidur malam..
Sedikit demi sedikit asaku mulai memudar..
Berharap dalam mimpi aku bertemu denganmu...
Di peraduan bayang maya,
yang tak pernah dianggap nyata oleh segelintir orang..
Karena kau adalah harapanku...

Uidih kata"nya
 
Benakku tak henti-hentinya melamunkan dirimu....
Tak gersang air mataku menangisimu..
Rindu dalam segenap kelaraan
Senja yang senantiasa memberi isyarat pada burung malam
Sejauh mata memandang, namun tak ku temukan bayang dirimu

Malam yang larut...
Cahaya rembulan tak dapat meredam kerinduanku
Dua musim, bayangmu tak pernah ku temui..
Serasa hati dalam dekapan kegalauan
Mencuak, menghadirkan kristal bening
Suara ditengarai ringkuk perih..
Ku putuskan untuk menggelar Sajadah..
Bersujud memohon doa, agar Tuhan senantiasa menjagamu...


Mataku kini terpejam dalam tidur malam..
Sedikit demi sedikit asaku mulai memudar..
Berharap dalam mimpi aku bertemu denganmu...
Di peraduan bayang maya,
yang tak pernah dianggap nyata oleh segelintir orang..
Karena kau adalah harapanku...
asikkk melow amat hahahaha
 
Back
Top