" Mom's Diary "

kessy_kessy

New member
Buah hatiku terluka .............

Rencana yang sejak pagi hari aku buat ternyata tak jadi kujalankan, karena hari ini aku Sebel, BT berat, jadi malas ngapa-ngapain, selain cuacanya tidak mendukung, aku juga malas jalan sendirian, padahal biasanya aku paling suka jalan sendiri daripada ditemani oleh Mantan pacar.

Ditambah lagi dengan adanya beda pendapat dan pandangan antara anakku dengan ayahnya (mantan pacar), tak lain tak bukan karena akhir-akhir ini tindakan dan sepak terjang suamiku sangat aneh dan mencurigakan, terutama di pandangan anakku yang mulai beranjak dewasa dan mulai mengenal kehidupan di luar rumah, sekarang sudah kuliah, menurut pandangannya kehidupan di dalam rumah ini tidak sama seperti apa yang didapatnya di luar sana, seperti ada yang kurang yang seharusnya didapatkan dan dirasakan saat ini, semua itu membuatnya jenuh tinggal di rumah dan memacu dirinya keluar rumah untuk sekedar menghidari situasi yang tidak diinginkan ini.

Aku sedih melihat kenyataan ini, rasanya ingin menangis, mendengar semua keluh-kesahnya yang disampaikannya, perasaannya mengenai Ayahnya, ragu dan cemas yang kurasa tapi aku harus memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya, dan harus memberikan pengertian yang bisa diterima oleh naluri seorang anak yang baru pertama kali mendapatkan masalah keluarga, mungkin bagiku hal seperti ini hal kecil namun tidak bagi anakku, masalah ini sangat mengganggu pikirann dan perasaannya yang membuatnya bingung dan tidak harus bagaimana cara menghilangkannya, kursaksn jugs dari cara dia menanyakan dan saat memandangku dengan penuh harap, terlihat cahayanya yang selama ini cerah, kini menjadi redup hanya karena perubahan sikap Ayahnya akhir-akhir ini, dari kebahagiaannya selam ini hilang dalam waktu yang relatif singkat, dengan kehati-hatian aku berusaha memberikan jawaban dan ketenangan yang sangat diharapkan itu, semoga saja semua jawaban dan tindakanku ini tidak salah, dan membuatnya lebih baik dan kembali seperti semula, sebagai seorang ibu, aku bisa memakluminya karena memang selama ini dia tidak pernah melihat keanehan apapun dari Ayahnya, apalagi sampai merasakan kepedihan hati karena terabaikan dan tersisihkan dari perhatian serta kasih sayang Ayahnya.

Kesedihanku bertambah karena usahaku ternyata masih kurang sempurna, terbukti anakku tetap mau keluar rumah dengan alasan mau kerumah temannya yang lumayan jauh dari tempat tinggalku, aku tak kuasa bagaimana cara mencegah kepergiannya, karena kulihat sepertinya dia ingin lari dari kenyataan yang dihadapinya di rumah, kucoba minta bantuan Suamiku untuk memberikan pengertian dan penjelasan padanya, agar jangan pergi meninggalkan masalah yang belum terselesaikan namun tidak berhasil! Anakku tetap pergi keluar rumah bagaimanapun kami berusaha untuk mencegahnya, akhirnya dengan berat hati aku dan suamiku mengijinkannya setelah melihat caranya dia memohon dengan penuh iba, semoga saja semuanya baik-baik saja sampai nanti dia pulang lagi kerumah, aku selalu berdo’a untuk keselamatannya, semoga Allah mendengar dan mengabulkan do’aku ini dan selalu melindunginya dimanapun dia berada, amin..........
 
BAYU SEMILIR .............YANG MENYEJUKAN !!!

Alhamdulillah ............. segala puji kupanjatkan bagi Mu Ya Allah, membaca sms yang dikirim anakku dari sebrang sana, kecemasanku memikirkan dia sejak tadi terobati oleh sebaris kata-kata indah, yang bisa menenangkan hati dan pikiranku, mengetahui kondisinya baik-baik saja, begitu indahnya kata itu “ Ma, Q baik-baik aja cuma jalan dari ujung ke ujung jalan ini dan sekarang lagi makan, bentar lagi Q pulang “

Membaca sms tersebut, seperti mendapat terpaan angin surga yang semilir menerpa anak-anak rambutku, dan begitu sejuk dan segarnya setelah untuk beberapa saat aku berjuang menahan panasnya matahari, Ya Allah begitu nikmatnya air putih yang kuteguk ini, dingin, segar, hilang sudah kepenatan dan bebanku saat ini, padahal satu jam yang aku begitu panik dan kuatirnya aku melihat anakku yang mendapatkan cobaan pertama dalam bathinnya, aku sedih dan menangis tak kuasa menahan rasa, aku hanya bisa memohon pada Mu dalam sujudku Ya Allah, seraya mohon pada Mu Ya Allah, bukakan pintu hati anakku agar tidak berlarut-larut merasa sakit hati melihat perangai Ayahnya, dan bisa memahami bahwa sebenarnya Ayahnya tidak pernah berubah, tapi dirinyalah yang berubah, dan tanpa disadari perubahan itu mengubah pandangan terhadap Ayahnya dan membuatnya begitu sakit hati.

Hampir tengah malam anakku baru pulang, namun aku tidak kuatir lagi karena aku tahu dia sudah mulai bisa menerima kenyataan bahwa Ayahnya tidak berubah, aku sangat bersyukur atas kebesaran Mu Ya Allah, Engkau telah menuntun anakku kembali dengan selamat, atas limpahan rachmat, hidayah dan lindungan Mu Ya Allah, anakku menyadari kesalahannya dan kembali menjadi anak yang manis, halus budi pekertinya seperti tadi sebelum ada salah paham terhadap Ayahnya, semoga untuk ke depannya tidak terjadi lagi hal yang serupa Insya’ Allah. Kebahagiaan seorang ibu ketika melihat anaknya bahagia tak bisa tergantikan oleh apapun, anak adalah jantung hati dan belahan jiwa ibu, seperti itulah yang kurasakan,............... meski aku masih sakit hati melihat sikap Ayahnya acuh saja, bahkan tidak kuatir sama sekali dengan apa yang terjadi pada anaknya yang Stres, terhadap apa yang tertangkap dari sudut pandangnya, bagus sich ketenangan itu tapi aku sebagai ibunya yang merasakan kepedihan hati anakku, tak kuasa menahan rasa dan ikut terbawa arus emosi anakku,..... sedih, terharu dan menangis meski tidak dihadapan anakku. Kini anakku sudah pulang dengan ketenangan yang luar biasa dan sekarang sudah bisa diajak bicara dengan baik-baik sebelum pergi tidur,.... Alhamdulillah Hirobbil ‘Alamin ...........Ya Allah.
 
Bls: " Mom's Diary "

agk gk faham tapi tau intinya tentang kasih sayang ibu terhadap anaknya...kalau boleh tahu emang ayahnya kenapa..???
 
Bls: " Mom's Diary "

Sebenarnya maksud Ayahnya baik, ajak jalan-jalan terus makan di Restoran dekat pusat perbelanjaan, sambil menunggu Mamanya pulang dari kerja, tapi anaknya curiga kenapa kok begitu, tidak seperti biasanya makan bareng.
 
Back
Top