Lebih baik jangan kendaraannya yg ditarik, lisensinya aja yg ditarik, terus pindah alihkan alias beli baru saja hak cipta kendaraan tsb. Dengan demikian produksi akan tetap jalan terus, tdk terhambat. Kalo yg ditarik kendaraannya akan terjadi kolaps pd seluruh sektor industri otomotif dan pertambangan. Yang jadi berat utk dilakukan adalah pihak Jepang atau negara pemilik lisensi dan hak cipta kendaraan yg enggan memberikan ijin atau pemindah tanganan hal tsb. Karena itu semua memiliki alasan ekonomi bagi negerinya. Jadi tdk perlu diharapkan atas kebaikan sikap negara2 industri terhadap kita. Yang penting kita gunakan saja teknologi mereka utk hidup kita, selesai. Begitulah kira2.
Issued By : Hacker4Cheater @2011.
Beli hak cipta itu maksudnya gimana?
Sayangnya itu sangat mustahil dilakukan di Industri rekayasa manufaktur. Dan nggak akan ada sistem seperti itu, apalagi kalau bicara paten.Maksudnya hak patentnya di revisi kepemilikannya utk jangka waktu tertentu.
misalnya Indomobil Group mengontrak 'patent' Suzuki versi Jepang utk jangka waktu 30 thn, dgn biaya sekian2. Pihak Suzuki mengizinkan, lalu pihak Indomobil punya hak penuh mendesain, memproduksi, dsb tanpa ada kontrol dari pihak sana. Seperti yg dilakukan BJ Habibie pd industri pesawat terbang. Begitulah kira2.
Sayangnya itu sangat mustahil dilakukan di Industri rekayasa manufaktur. Dan nggak akan ada sistem seperti itu, apalagi kalau bicara paten.
Itu kalau orang betawi bilang 'enak di elu kagak enak di gue' )
Di bidang industri rekayasa itu nggak mengenal franchise, paling banter adalah berstatus pemegang merek, dengan kontrol penuh dari pemegang paten.
Apa yang dilakukan Habibie itupun bukanlah bentuk sistem yang dimaksudkan itu. Coba sebutkan produk dari PT DI yang mengadopsi sistem itu?
Semua produk dengan kode tipe N itu hasil pengembangan sendiri, tapi nggak ada satupun yang uji terbang ataupun diproduksi masal.
Semua produk dengan kode tipe CN itu produksi bersama dengan CASA Spanyol.
Semua produk helikopter masih dikontrol secara penuh oleh MBB Jerman, Bell Helicopter Amerika, Aerospatiale Perancis dan Eurocopter Perancis tergantung tipe produknya.
Semua itu disebabkan tentu saja karena pemegang paten ingin meraih keuntungan sebanyak-banyaknya karena ini adalah industri laba dan bukan nirlaba.
Itulah kenapa Timor dulu masih diawasi oleh KIA dan Proton dikontrol oleh Mitsubishi.
Begitulah kira-kira.
Ingat juga bahwa hak paten itu membatasi hal-hal seperti yang anda tulis.Ya, seperti itulah....kalo udah menyangkut teknologi, memang sulit di 'utak-atik' soal 'ekonomi'nya. Lebih baik kita pake saja teknologi apapun, ngga perlu ada pembatasan atau apalah. Sekalipun itu mobil/motor dari Cina ngga perlu dilarang/dibatasi, gunakan saja kalo memang produknya berguna. Atau pesawat dari Cina...gunakan saja, paling2 ngga lama cuma mesinnya aja yg macet...trus nyungsep deh.
Maksudnya demi negara itu gimana? Demi kebanggaan negara?setujulah,karna itu juga kan demi negara, qlo buatan motor dalam negri itu lebih hebat bisa mengalahkan jepang pasti aku yakin indonesia negara yg hebat dan mampu mengalahkan jepang dlm otomotif