louisiana
New member
Kompas
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sony Indonesia serius dalam persaingan produk kamera digital jenis DSLR. Hal ini makin ditunjukkan dengan dikeluarkannya produk kamera DSLR generasi terbaru yaitu Alpha 55 dan Alpha 33.
Alpha 55 dan Alpha 33 bisa dikatakan merupakan produk yang terlihat lebih kompak namun memiliki fasilitas yang membuat penggunanya bisa menghasilkan foto-foto yang tidak kalah baik.
"Alpha 55 dan Alpha 33 mengusung teknologi terbaru dari Sony. Dilengkapi dengan teknologi Traslucent Mirror, menghadirkan berbagai fungsi baru yang sebelumnya cukup sulit dihadirkan pada sebuah kamera DSLR," kata Danu Sagoro, Product Marketing Digital Imaging Sony Alpha, dalam acara Media Gathering, di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2011).
Produk ini mengganti kotak cermin yang digunakan pada kamera DSLR konvensional dengan sebuah kotak cermin yang berisi cermin tembus cahaya, sehingga tidak lagi diperlukan cermin yang membuka tutup seperti yang digunakan pada kamera DSLR saat ini. Dengan kata lain, obyek bisa direkam oleh sensor gambar dan sensor auto focus tanpa harus menunggu cermin terangkat setiap menekan shutter kamera.
Dengan teknologi ini, pengguna bisa menangkap obyek bergerak dengan kecepatan rekam sepuluh frame per detik (Sony Alpha 55) dan tujuh frame per detik (Sony Alpha 33). Teknologi Translucent Mirror dimaksimalkan dengan lima belas titik fokus pada sensor. Membuat produk ini dapat dengan stabil mengoperasikan fungsi auto focus yang cepat dan tepat ketika melakukan perekaman film Full HD.
Sony Alpha 55 dan Alpha 33 menggunakan sensor Exmor APS HD CMOS sebagai sensor gambar. Dapat mengabadikan gambar hingga 16,2 megapixel pada Alpha 55 dan 14,2 megapixel pada Alpha 33. Sensor ini membuat kedua produk mampu mereduksi noise walaupun menggunakan ISO tinggi.
Salah satu fasilitas yang bisa digunakan untuk mereduksi noise adalah multi-frame otomatis, di mana kamera merekam obyek dengan enam frame sekaligus kemudian menggabungkannya menjadi satu frame. Kompas.com yang sempat menjajal fasilitas ini mendapatkan hasil foto dengan noise sangat sedikit bahkan ketika menggunakan ISO 25600.
Kamera Alpha 55 dan Alpha 33 juga dilengkapi dengan fasilitas AUTO+ di mana kamera dapat menganalisa obyek dan kondisi pengambilan gambar. Sehingga fotografer tidak perlu takut mendapatkan hasil gambar yang terlalu gelap (under exposure) ataupun terlalu terang (over exposure).
"Untuk memenuhi kebutuhan pengguna produk kamera Sony Alpha. Kami pun sudah melengkapi aksesoris pendukung seperti lensa tele, wide, dan fish eye," kata Danu Sagoro. Dari hasil penelusuran Kompas.com, lensa khusus kamera DSLR Sony Alpha memang cukup variatif. Bahkan bisa dikatakan lengkap dengan pilihan variatif.
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sony Indonesia serius dalam persaingan produk kamera digital jenis DSLR. Hal ini makin ditunjukkan dengan dikeluarkannya produk kamera DSLR generasi terbaru yaitu Alpha 55 dan Alpha 33.
Alpha 55 dan Alpha 33 bisa dikatakan merupakan produk yang terlihat lebih kompak namun memiliki fasilitas yang membuat penggunanya bisa menghasilkan foto-foto yang tidak kalah baik.
"Alpha 55 dan Alpha 33 mengusung teknologi terbaru dari Sony. Dilengkapi dengan teknologi Traslucent Mirror, menghadirkan berbagai fungsi baru yang sebelumnya cukup sulit dihadirkan pada sebuah kamera DSLR," kata Danu Sagoro, Product Marketing Digital Imaging Sony Alpha, dalam acara Media Gathering, di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2011).
Produk ini mengganti kotak cermin yang digunakan pada kamera DSLR konvensional dengan sebuah kotak cermin yang berisi cermin tembus cahaya, sehingga tidak lagi diperlukan cermin yang membuka tutup seperti yang digunakan pada kamera DSLR saat ini. Dengan kata lain, obyek bisa direkam oleh sensor gambar dan sensor auto focus tanpa harus menunggu cermin terangkat setiap menekan shutter kamera.
Dengan teknologi ini, pengguna bisa menangkap obyek bergerak dengan kecepatan rekam sepuluh frame per detik (Sony Alpha 55) dan tujuh frame per detik (Sony Alpha 33). Teknologi Translucent Mirror dimaksimalkan dengan lima belas titik fokus pada sensor. Membuat produk ini dapat dengan stabil mengoperasikan fungsi auto focus yang cepat dan tepat ketika melakukan perekaman film Full HD.
Sony Alpha 55 dan Alpha 33 menggunakan sensor Exmor APS HD CMOS sebagai sensor gambar. Dapat mengabadikan gambar hingga 16,2 megapixel pada Alpha 55 dan 14,2 megapixel pada Alpha 33. Sensor ini membuat kedua produk mampu mereduksi noise walaupun menggunakan ISO tinggi.
Salah satu fasilitas yang bisa digunakan untuk mereduksi noise adalah multi-frame otomatis, di mana kamera merekam obyek dengan enam frame sekaligus kemudian menggabungkannya menjadi satu frame. Kompas.com yang sempat menjajal fasilitas ini mendapatkan hasil foto dengan noise sangat sedikit bahkan ketika menggunakan ISO 25600.
Kamera Alpha 55 dan Alpha 33 juga dilengkapi dengan fasilitas AUTO+ di mana kamera dapat menganalisa obyek dan kondisi pengambilan gambar. Sehingga fotografer tidak perlu takut mendapatkan hasil gambar yang terlalu gelap (under exposure) ataupun terlalu terang (over exposure).
"Untuk memenuhi kebutuhan pengguna produk kamera Sony Alpha. Kami pun sudah melengkapi aksesoris pendukung seperti lensa tele, wide, dan fish eye," kata Danu Sagoro. Dari hasil penelusuran Kompas.com, lensa khusus kamera DSLR Sony Alpha memang cukup variatif. Bahkan bisa dikatakan lengkap dengan pilihan variatif.