Administrator
Administrator
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendatangi Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI) dalam rangka menjaring masukan terkait konstitusi
Rombongan MPR dipimpin langsung Ketua MPR Taufik Kiemas serta Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid dan Hajrianto Y Thohar E. Rombongan mi diterima Ketua KWl Uskup Md Situmorang.
Menurut Taufik, untuk bisa mengamalkan empat pilar bernegara, yakni Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai konsensus, serta Bhinneka Tunggal ika sebagai kekayaan dan modal bangsa untuk bersatu,maka harus ada pemahaman yang sama dan semua komponen bangsa.
Karena itu, MPR terus berkeliling dan bertemu semua kalangan agar bisa berdiskusi dan menemukan persamaan. Hasil Undang-Undang 27/2009 yang merupakan kewajiban kita menyosialisasikan gerakan memasyarakatkan empat pilar negara.
Sebelumnya, MPR juga bertemu dengan beberapa kalangan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. Bahkan, MPR juga mengujungi beberapa Pesantren Almukmin Ngruki, Sukoharjo, untuk berdiskusi dengan Abu Bakar Baasyir.
Rombongan MPR dipimpin langsung Ketua MPR Taufik Kiemas serta Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid dan Hajrianto Y Thohar E. Rombongan mi diterima Ketua KWl Uskup Md Situmorang.
Menurut Taufik, untuk bisa mengamalkan empat pilar bernegara, yakni Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai konsensus, serta Bhinneka Tunggal ika sebagai kekayaan dan modal bangsa untuk bersatu,maka harus ada pemahaman yang sama dan semua komponen bangsa.
Karena itu, MPR terus berkeliling dan bertemu semua kalangan agar bisa berdiskusi dan menemukan persamaan. Hasil Undang-Undang 27/2009 yang merupakan kewajiban kita menyosialisasikan gerakan memasyarakatkan empat pilar negara.
Sebelumnya, MPR juga bertemu dengan beberapa kalangan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. Bahkan, MPR juga mengujungi beberapa Pesantren Almukmin Ngruki, Sukoharjo, untuk berdiskusi dengan Abu Bakar Baasyir.