andree_erlangga
New member
Musyawarah Cabang Partai Persatuan Pembangunan Sidoarjo yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur, Jalan Kendasari, Surabaya, berakhir ricuh. Dua kubu saling mengklaim paling didukung mayoritas pengurus anak cabang (PAC). Bahkan peserta muscab sempat menangis karena merasa dizalimi kelompok lain.
Sebelumnya, 10 dari 18 Pengurus Anak Cabang PPP Sidoarjo keluar sidang ketika pimpinan rapat menyatakan tiga PAC yaitu Buduran, Waru, dan Jabon tidak sah dan tidak berhak mengikuti rapat. Namun delapan PAC lainnya tetap melanjutkan sidang dan memutuskan tiga formatur sebagai kandidat calon ketua cabang. Kesepuluh pengurus itu akhirnya merangsek masuk dan menyatakan sidang tidak memenuhi kuorum.
Akibat desakan itu, delapan pengurus yang melanjutkan muscab terpaksa membubarkan diri dan berpindah ke lantai dua kantor tersebut. Sementara kelompok 10 PAC tetap menggelar muscab di lantai satu. Kelompok 10 ini sempat berteriak-teriak meminta Ketua DPW PPP Jatim Masykur Hasyim menengahi konflik ini dan meminta menghentikan delapan PAC yang menggelar muscab.
Menanggapi hal ini, Masykur Hasyim menyatakan hasil muscab keduanya akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta. Ini dilakukan mengingat mandat menjadi caretaker pelaksanaan Muscab PPP Sidoarjo diberikan DPP. Maka DPP-lah yang menentukan hasil muscab yang sah.
Sebelumnya, 10 dari 18 Pengurus Anak Cabang PPP Sidoarjo keluar sidang ketika pimpinan rapat menyatakan tiga PAC yaitu Buduran, Waru, dan Jabon tidak sah dan tidak berhak mengikuti rapat. Namun delapan PAC lainnya tetap melanjutkan sidang dan memutuskan tiga formatur sebagai kandidat calon ketua cabang. Kesepuluh pengurus itu akhirnya merangsek masuk dan menyatakan sidang tidak memenuhi kuorum.
Akibat desakan itu, delapan pengurus yang melanjutkan muscab terpaksa membubarkan diri dan berpindah ke lantai dua kantor tersebut. Sementara kelompok 10 PAC tetap menggelar muscab di lantai satu. Kelompok 10 ini sempat berteriak-teriak meminta Ketua DPW PPP Jatim Masykur Hasyim menengahi konflik ini dan meminta menghentikan delapan PAC yang menggelar muscab.
Menanggapi hal ini, Masykur Hasyim menyatakan hasil muscab keduanya akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta. Ini dilakukan mengingat mandat menjadi caretaker pelaksanaan Muscab PPP Sidoarjo diberikan DPP. Maka DPP-lah yang menentukan hasil muscab yang sah.