Megha
New member
Dengan hadirnya berbagai teknologi komunikasi yang pertumbuhannva sangat pesat, perkembangan Musik dunia semakin tampuk didominasi oleh industri musik Barat — terutama AS kendati warna-warna lokal juga turut mendapat tempat. Namun, pada saat yang sama, di negara usalnya sendiri. perkembangan musik populer memperoleh kekhawatiran khusus karena muatan isinya semakin lama semakin terbuka dan melanggar norma-norma konvensional yang sebelumnya dihormati. Sebagian karena materi seksual, sebagian karena ungkapan pemberontakan yang menjurus pada kekerasan. Namun demikian “arus utama” tetap didominasi oleh musisi-musisi yang tidak menampakkan semangat antisosial, Musisi kid it hitain tents menduduki puncak-puncak tertioggi popularitas dalam industri musik. Musik heavy-metal — yang didominasi musisi kulit putih — bahkan perlahan-lahan memudar popularitasnya, sementara rap metal, dan musik dansa kembali menarik perhatian.
Di indonesia, kendali awalnya rock tampak menguat, perkembangan itu terganggu oleh berbagai kerusuhan yang mengiringi pertunjukannya. Dangdut mengalami revitalisasi dengan perkembangan “dangdut remix “, yang menyeret polo banyak artis dangdut. Selain itu tercatat pula kehadiran kelompok-kelompok musisi muda dari kelas menengah kota yang dianggap memainkan aliran musik ‘pop pro gresf’. Bagaimanapun, perkembangan yang paling kentara dolam industri musik Indonesia adalah membanjirnya musisi asing untuk mengadakan pertunjukan di Indonesia, baik dari Barat maupun Asia.
1993. Gelombang musisi asing terus berlanjut. Tak kurang dan 14 musisi dan grup musik asing dari berbagai aliran tampil di Indonesia: Chicago, Manhattan Steel, Steel Heart (promo), Bobby Brown dan Whitney Houston, EngelbertHuinperdinck Dave Koz (promo), Scorpion, Kris Kross, Tiffany (promo), Chaka Khan, Maribeth (promo), Bryan Adams, dan yang terbesar Metallica.
Pertunjukan grup terakhir ini bahkan mengakibatkan kerusuhan, yang berakibat diperketatnya pemberian izin bagi pertunjukan musik rock dalam dan luar negeri. Rencana kedatangan grup rock terkemuka lainnya, Guns N’ Roses serta Michael Jackson, terpaksa dibatalkan antara lain karena kekhawatiran bahwa insiden semacam itu berulang. Akibatnya ketika Michael Jackson menggelar pertunjukan di Singapura, ribuan penonton Indonesia terbang ke sana untuk menyaksikan pertunjukan itu.
Pengetatan juga diperlakukan pada show-show rock dalam negeri. Sejumlah rencana konser rock terpaksa dibatalkan. Namun pagi bulan Juni, Gong 2000 berhasil menjalankan tur dengan aman di 4 kota di Sulawesi dan 4 kota di Sumatra. Keberhasilan itu mendorong sejumlah grup rock lain, Power Metal, El Pamas, Andromedha, dan Mel Shandy berpentas di sejumlah kota di Sumatra.
Kerusuhan tak cuma berlangsung dalam pagelaran musik rock. Pada Desember, Festival Drum International —yang dilkuti sejumlah penabuh drum terkemuka manca negara Fals tak puas bila bintang pujaannya hanya muncul selama 20 menit. Padahal Iwan Fals mnuncul di situ sekadar sebagai bintang tamu yang diharapkan dapat memancing kehadiran penonton.
Festival Jak Jazz pada tahun 1993 hampir batal karena kekurangan dana, yang untungnya dapat diatasi karena keterlihatan Mensesneg Moerdiono. Musisi asing datang dari berbagai penjuru dunia, antara lain AS (Eddie Monteiro, Dave Valentine, Ernie Watts), Swiss (Duo Vatale), dan Hong Kong (Eugine Pao). Dan Indonesia sendiri tamnpil anrara lain Elfa ‘s Big Band, Java Jazz, Harry Roesli, Bubi C’hen, Embong, Krakatau, dan Ireng Maulana All Stars.
Perkembangan musik Indonesia turut diwarnai lahirnya video-musik lewat televisi. Bahkan untuk mendorong perkembangannva, diadakan pemilihan video musik indonesia terbaik setiap bulan, melalui TVRI. ini pada gilirannya turut mendorong lahirnya berbagai musik-alternatif seperti yang dikembangkan Indra Lesmana, Kla Project, atau rapper iwa K. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
Di indonesia, kendali awalnya rock tampak menguat, perkembangan itu terganggu oleh berbagai kerusuhan yang mengiringi pertunjukannya. Dangdut mengalami revitalisasi dengan perkembangan “dangdut remix “, yang menyeret polo banyak artis dangdut. Selain itu tercatat pula kehadiran kelompok-kelompok musisi muda dari kelas menengah kota yang dianggap memainkan aliran musik ‘pop pro gresf’. Bagaimanapun, perkembangan yang paling kentara dolam industri musik Indonesia adalah membanjirnya musisi asing untuk mengadakan pertunjukan di Indonesia, baik dari Barat maupun Asia.
1993. Gelombang musisi asing terus berlanjut. Tak kurang dan 14 musisi dan grup musik asing dari berbagai aliran tampil di Indonesia: Chicago, Manhattan Steel, Steel Heart (promo), Bobby Brown dan Whitney Houston, EngelbertHuinperdinck Dave Koz (promo), Scorpion, Kris Kross, Tiffany (promo), Chaka Khan, Maribeth (promo), Bryan Adams, dan yang terbesar Metallica.
Pertunjukan grup terakhir ini bahkan mengakibatkan kerusuhan, yang berakibat diperketatnya pemberian izin bagi pertunjukan musik rock dalam dan luar negeri. Rencana kedatangan grup rock terkemuka lainnya, Guns N’ Roses serta Michael Jackson, terpaksa dibatalkan antara lain karena kekhawatiran bahwa insiden semacam itu berulang. Akibatnya ketika Michael Jackson menggelar pertunjukan di Singapura, ribuan penonton Indonesia terbang ke sana untuk menyaksikan pertunjukan itu.
Pengetatan juga diperlakukan pada show-show rock dalam negeri. Sejumlah rencana konser rock terpaksa dibatalkan. Namun pagi bulan Juni, Gong 2000 berhasil menjalankan tur dengan aman di 4 kota di Sulawesi dan 4 kota di Sumatra. Keberhasilan itu mendorong sejumlah grup rock lain, Power Metal, El Pamas, Andromedha, dan Mel Shandy berpentas di sejumlah kota di Sumatra.
Kerusuhan tak cuma berlangsung dalam pagelaran musik rock. Pada Desember, Festival Drum International —yang dilkuti sejumlah penabuh drum terkemuka manca negara Fals tak puas bila bintang pujaannya hanya muncul selama 20 menit. Padahal Iwan Fals mnuncul di situ sekadar sebagai bintang tamu yang diharapkan dapat memancing kehadiran penonton.
Festival Jak Jazz pada tahun 1993 hampir batal karena kekurangan dana, yang untungnya dapat diatasi karena keterlihatan Mensesneg Moerdiono. Musisi asing datang dari berbagai penjuru dunia, antara lain AS (Eddie Monteiro, Dave Valentine, Ernie Watts), Swiss (Duo Vatale), dan Hong Kong (Eugine Pao). Dan Indonesia sendiri tamnpil anrara lain Elfa ‘s Big Band, Java Jazz, Harry Roesli, Bubi C’hen, Embong, Krakatau, dan Ireng Maulana All Stars.
Perkembangan musik Indonesia turut diwarnai lahirnya video-musik lewat televisi. Bahkan untuk mendorong perkembangannva, diadakan pemilihan video musik indonesia terbaik setiap bulan, melalui TVRI. ini pada gilirannya turut mendorong lahirnya berbagai musik-alternatif seperti yang dikembangkan Indra Lesmana, Kla Project, atau rapper iwa K. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]