Musim Hujan Datang, 'Dengue' Mengancam

nurcahyo

New member
Musim Hujan Datang, 'Dengue' Mengancam
Lihat Gambar

KapanLagi.com - Bulan Oktober telah tiba, berarti sebentar lagi akan datang musim penghujan, musim yang sangat diharapkan oleh para petani. Tetapi bagi warga kebanyakan, datangnya musim hujan perlu diwaspadai, karena berarti datangnya berbagai penyakit.

Fakta di lapangan menunjukkan banyak penyakit yang timbul bersamaan dengan datangnya musim hujan. Diantara sekian banyak penyakit, kita harus fokuskan pada satu jenis penyakit yang cukup berbahaya, Demam Berdarah.

Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini memang penyakit khas di daerah tropis. Virus ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pertanyaannya, mengapa penyakit ini biasa muncul saat musim hujan?.

Hal ini disebabkan karena populasi nyamuk meningkat tajam saat musim hujan, dimana banyak terdapat genangan air, tempat yang dibutuhkan nyamuk untuk bertelur.

Nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes aegypti biasa ditemukan di dalam atau di halaman sekitar rumah. Berbeda dengan nyamuk lain yang biasa berkeliaran pada malam hari, Aedes adalah nyamuk rumah yang biasanya menggigit hanya pada siang hari. Badannya sedikit lebih kecil dibandingkan nyamuk anopheles (nyamuk yang menularkan malaria) dan tubuhnya sampai ke kaki berwarna hitam bergaris-garis putih.


Larva Aedes

Nyamuk Aedes biasa bertelur pada genangan air yang tenang dan bersih, seperti jambangan bunga, tempayan, dan sebagainya. Nyamuk ini tidak menyukai tempat yang jorok atau kotor, sehingga mereka tidak menyukai air got atau lumpur kotor.

Tempat-tempat yang disukai oleh nyamuk ini adalah tempayan atau tempat air bersih yang terbuka, bak mandi, genangan air hujan pada lubang jalanan atau selokan bersih, pot tanaman atau bunga yang diisi air bersih, kaleng bekas yang dipenuhi air hujan, dan lain-lain.

Tempat tinggal larva atau jentik nyamuk terbanyak adalah tempat-tempat penyimpanan air bersih yang kurang diterangi matahari dan tidak dibersihkan secara teratur.

Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah sebagian besar menyerang anak-anak dan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani secara benar. Keberhasilan penanganan penyakit ini sangat tergantung pada kecepatan dan ketepatan penegakan diagnosa penyakit itu sendiri.

Bagi nyamuk ini darah manusia berfungsi untuk mematangkan telur agar dapat dibuahi pada saat perkawinan. Mereka mempunyai kebiasaan menggigit berulang kali. Jadi, satu ekor nyamuk Aedes yang membawa virus dengue di dalam tubuhnya dapat menularkan virus kepada beberapa orang sekaligus.

Gejala

Seperti halnya penyakit lain, demam berdarah pun didahului dengan sejumlah gejala. Pada bayi dan anak-anak kecil, biasanya berupa demam disertai dengan merah-merah pada kulit. Sementara pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, umumnya dimulai dengan demam ringan atau tinggi (lebih dari 39 derajat Celsius) secara tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari.

Selain panas tinggi, demam berdarah juga disertai gejala lainnya seperti: sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual, juga muntah. Tak jarang pula, penderita mengeluh nyeri saat menelan, rasa tak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan, atau nyeri di seluruh perut. Sering pula, timbul bintik-bintik perdarahan di kulit.

Pencegahan

Bersihkan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubur semua benda yang bisa menjadi tempat jentik berkembang, seperti kaleng bekas, pot tanaman bekas, dan benda-benda lain yang bisa menampung air hujan dan dapat menjadi tempat air tergenang, mengganti air pada jambangan bunga, maupun, membersihkan tempat minum hewan peliharaan.

Bak atau tempat penampungan air harus ditutup untuk mencegah nyamuk bertelur di tempat itu, dan dikuras paling tidak dua kali seminggu untuk tidak memberi kesempatan pada telur-telur nyamuk menetas menjadi jentik.

Jaga kerapian, jangan biasakan menggantung baju, daripada menggantung lebih baik dilipat. Sebab pakaian yang digantung bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk Aedes aegypti. Bersihkan setiap hari meja dan laci yang ada di kamar Anda, buanglah kertas-kertas yang tak terpakai, sebab laci meja yang kotor dan tak terurus, juga bisa menjadi sarang nyamuk.

Di samping itu salah satu cara ampuh yang dianjurkan untuk memberantas nyamuk Aedes adalah dengan abatisasi, yaitu menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air. Abatiasu bisa diulang setiap 2-3 bulan sekali, walaupun beracun untuk jentik nyamuk, namun abate tidak berbahaya bagi manusia.

Abatisasi perlu dilakukan hanya pada tempat-tempat air tergenang, seperti bak mandi, jambangan bunga, dan selokan kecil yang airnya tergenang. Abate tidak bermanfaat ditaburkan pada air mengalir. Abate juga baik untuk ditaburkan pada tempat-tempat air yang sulit dikuras atau dibersihkan.

Jadi...mengapa kita harus takut menghadapi musim hujan?, asal kita bisa menjaga kebersihan lingkungan dan biasa hidup sehat, nyamuk Aedes aegypti tidak mungkin akan menyerang Anda, sebab Anda sudah tahu penangkalnya.

Ingat .. lebih baik mencegah daripada mengobati. Sedia payung sebelum hujan. (sud)
 
Back
Top