fardepre
New member
MUSTAHIL
Tuhan menciptakan Alam Semesta ini dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku pada Sunah-Nya. Dengan Sunah-Nya ini pulalah yang telah menimbulkan keteraturan-keteraturan pada sistem tata surya ini. Dan pola keteraturan inilah yang menjadi basis atau dasar bagi manusia dalam mencapai pengetahuannya. Manusia kemudian membuat semacam rumusan-rumusan pendekatan, hukum-hukum, dan dasar-dasar filosofi atas perilaku keteraturan tersebut. Mengkakulasikan Sunah-Nya dan lalu mengkalibrasikannya ke dalam teknologi- teknologi yang mereka miliki.
Misalnya saja, dengan mengetahui besarnya konstanta kecepatan cahaya, hukum refleksi dan pembiasan cahaya, konsep cahaya sebagai partikel dan sinyal gelombang, serta kenyataan bahwa data/voice dapat ditumpangkan dan ditransmisikan melalui sinyal gelombang (frekuensi) tertentu; maka manusia pun mampu menciptakan teknologi fiber optik.
Begitu pula kini manusia dapat melihat ?gambar-gambar bergerak? yang ditayangkan pada layar perangkat televisi mereka, atau pun mereka dapat untuk saling berkomunikasi jarak jauh secara real-time, dengan menggunakan perangkat ponsel (handphone). Satelit, Radar, Komputer, Internet, dan masih banyak lagi teknologi-teknologi lainnya yang telah diciptakan manusia dari hasil pendekatan-pendekatan ilmiah atas perilaku keteraturan pada Sunah-Nya tersebut.
Mungkin teknologi-teknologi yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan sesuatu yang mustahil dan tak masuk akal bagi orang-orang yang dahulu hidup di beberapa abad atau milenium yang silam. Namun kini, teknologi-teknologi tersebut dapat dijelaskan dan sangat masuk akal.
Mungkin pula di suatu saat nanti, manusia tidak lagi memerlukan perangkat ponsel untuk berkomunikasi jarak jauh. Mungkin hanya dengan menanam / memasang sebuah perangkat chip yang berukuran sangat kecil, yang ditanam pada syaraf-syaraf otak mereka, lalu kemudian manusia-manusia itu dapat saling ?bertelepati-ria? antar sesamanya (dengan ?ucapan selamat tinggal? kepada handphone dengan fasilitas bluetooth/headphone-nya itu). Dan mungkin pula dengan chip tersebut, manusia dapat juga menonton tayangan film, mendengarkan lagu-lagu, mengirim email, menjelajahi dunia Internet, memesan order makanan, membeli perabotan furniture, dan lain sebagainya. Mungkin saja itu akan terjadi, dan setiap orang akan memiliki nomor ?IP address?-nya masing-masing yang tertanam di dalam kepalanya. Dan kadangkala mereka pun berguman, ?Bad Server or Gateway??, atau, ?Connection Time Out??, atau, ?Your Brain has expired, do you want to update it now???, dan begitu seterusnya. Entahlah, hanya Tuhan sajalah yang Maha Mengetahui.
Suatu hal yang mustahil dan ajaib di masa-masa lampau, mungkin kini menjadi hal yang sangat lumrah dan biasa-biasa saja. Dan begitu pula, suatu hal yang mustahil dan ajaib di masa kini, mungkin di masa-masa yang akan datang, akan menjadi suatu hal yang sangat lumrah dan biasa-biasa saja. Mustahil atau pun tidak, sangat tergantung dari batasan kemampuan dan tingkat peradaban teknologi manusia itu sendiri. Namun ada satu hal yang pasti, tidak ada satu pun yang mustahil bagi-Nya.