PALE, SELASA - Pasukan NATO di Bosnia, Selasa (20/2) dini hari, menggerebek rumah putra dan putri Radovan Karadzic, tersangka penjahat perang yang masih buron, untuk mencari informasi mengenai keberadaannya, menurut seorang juru bicara NATO.
"Kami melakukan operasi penggeledahan rumah-rumah Sonja dan Sasa Karadzic. Kami yakin keduanya berhubungan dengan jaringan yang mendukung Radovan Karadzic," kata juru bicara NATO di Bosnia, Derek Chappell.
Sekitar pukul 03.00 pasukan NATO mendobrak pintu di dua gedung hunian di Pale, 15 kilometer sebelah timur Sarajevo, tempat Sonja, putri Karadzic, dan Sasa, putra Karadzic, tinggal bersama keluarga mereka.
Operasi itu dilakukan bekerja sama dengan Mahkamah Kejahatan Internasional untuk Eks Yugoslavia (ICTY) dalam upaya untuk menyingkap jaringan pendukung Karadzic dan menetapkan keberadaan dia, kata NATO.
Sonja Karadzic-Jovicevic menerima telepon yang dilakukan Associated Press saat pasukan memasuki gedung, di mana dia tinggal di lantai kedua bersama suami dan dua anaknya.
"Seseorang mendobrak masuk. Kami dan para tetangga menanyakan mereka siapa, dan mereka mengatakan ?polisi?," katanya dan dengan tiba-tiba menutup telepon.
Chappell mengatakan, para serdadu yang sebagian besar perwira AS yang didukung Carabinieri Italia dan polisi Bosnia harus mendobrak masuk ke apartemen Sonya karena tidak seorang pun membukakan pintu, tetapi tidak ada perlawanan dan tidak ada yang cedera.
"Kami melakukan wawancara yang sangat produktif dengan kedua pihak," kata Chappell setelah operasi selesai tak lama setelah pukul 09.00, tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut. "Kami juga mengambil lima kotak bahan," katanya.
Setelah wawancara, Sonja Karadzic-Jovicevic menolak menjawab pertanyaan dari wartawan, dengan hanya mengatakan bahwa keluarganya, termasuk suami dan dua anaknya yang masih kecil, terbangun ketika pasukan mendobrak pintu.
"Saya melewatkan enam jam di depan kamera... kalau Anda menginginkan pernyataan saya, minta mereka untuk memberikan Anda bahannya," kata Karadzic-Jovicevic.
Penggerebekan dini hari di Pale itu merupakan yang paling terbaru dari serangkaian penggerebekan atas rumah-rumah keluarga Karadzic dan mereka yang diduga pendukungnya.
Karadzic dan mantan kepala militernya, Ratko Mladic, buron setelah tahun 1995 dikenai dakwaan melakukan kejahatan perang selama Perang Bosnia 1992-1995 oleh Mahkamah Kejahatan Perang PBB.
Dakwaan genosida berhubungan dengan pembantaian pada bulan Juli 1995 atas sekitar 8.000 lelaki Muslim di enklave Srebrenica.
NATO telah berulang kali gagal mencari dan menemukan Karadzic, yang seperti Mladic dianggap sebagai seorang pahlawan bagi orang Serb-Bosnia nasionalis.
Raffi Gregorian, Deputi Utusan Masyarakat Internasional di Bosnia Christian Schwarz-Schilling, pekan lalu mengatakan bahwa Karadzic melakukan kontak dengan keluarganya dan membantu mereka secara finansial.
Gregorian mengatakan, mereka menerima uang dari Karadzic tahun lalu dan "mungkin bahkan bertemu dengan dia".
Bosnia baru-baru ini memberlakukan sebuah undang-undang yang mengizinkan disitanya uang tunai, kendaraan, dan rumah dari mereka yang ditemukan membantu para tersangka penjahat perang.
Buron selama 11 tahun, Mladic diperkirakan bersembunyi di Serbia, sedangkan keberadaan Karadzic tidak diketahui.
Pemerintah AS menawarkan hadiah sampai sebesar 5 juta dollar AS untuk informasi yang membuat Karadzic dan lima tersangka penjahat perang lain ditangkap sampai dijatuhi hukuman.
"Kami melakukan operasi penggeledahan rumah-rumah Sonja dan Sasa Karadzic. Kami yakin keduanya berhubungan dengan jaringan yang mendukung Radovan Karadzic," kata juru bicara NATO di Bosnia, Derek Chappell.
Sekitar pukul 03.00 pasukan NATO mendobrak pintu di dua gedung hunian di Pale, 15 kilometer sebelah timur Sarajevo, tempat Sonja, putri Karadzic, dan Sasa, putra Karadzic, tinggal bersama keluarga mereka.
Operasi itu dilakukan bekerja sama dengan Mahkamah Kejahatan Internasional untuk Eks Yugoslavia (ICTY) dalam upaya untuk menyingkap jaringan pendukung Karadzic dan menetapkan keberadaan dia, kata NATO.
Sonja Karadzic-Jovicevic menerima telepon yang dilakukan Associated Press saat pasukan memasuki gedung, di mana dia tinggal di lantai kedua bersama suami dan dua anaknya.
"Seseorang mendobrak masuk. Kami dan para tetangga menanyakan mereka siapa, dan mereka mengatakan ?polisi?," katanya dan dengan tiba-tiba menutup telepon.
Chappell mengatakan, para serdadu yang sebagian besar perwira AS yang didukung Carabinieri Italia dan polisi Bosnia harus mendobrak masuk ke apartemen Sonya karena tidak seorang pun membukakan pintu, tetapi tidak ada perlawanan dan tidak ada yang cedera.
"Kami melakukan wawancara yang sangat produktif dengan kedua pihak," kata Chappell setelah operasi selesai tak lama setelah pukul 09.00, tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut. "Kami juga mengambil lima kotak bahan," katanya.
Setelah wawancara, Sonja Karadzic-Jovicevic menolak menjawab pertanyaan dari wartawan, dengan hanya mengatakan bahwa keluarganya, termasuk suami dan dua anaknya yang masih kecil, terbangun ketika pasukan mendobrak pintu.
"Saya melewatkan enam jam di depan kamera... kalau Anda menginginkan pernyataan saya, minta mereka untuk memberikan Anda bahannya," kata Karadzic-Jovicevic.
Penggerebekan dini hari di Pale itu merupakan yang paling terbaru dari serangkaian penggerebekan atas rumah-rumah keluarga Karadzic dan mereka yang diduga pendukungnya.
Karadzic dan mantan kepala militernya, Ratko Mladic, buron setelah tahun 1995 dikenai dakwaan melakukan kejahatan perang selama Perang Bosnia 1992-1995 oleh Mahkamah Kejahatan Perang PBB.
Dakwaan genosida berhubungan dengan pembantaian pada bulan Juli 1995 atas sekitar 8.000 lelaki Muslim di enklave Srebrenica.
NATO telah berulang kali gagal mencari dan menemukan Karadzic, yang seperti Mladic dianggap sebagai seorang pahlawan bagi orang Serb-Bosnia nasionalis.
Raffi Gregorian, Deputi Utusan Masyarakat Internasional di Bosnia Christian Schwarz-Schilling, pekan lalu mengatakan bahwa Karadzic melakukan kontak dengan keluarganya dan membantu mereka secara finansial.
Gregorian mengatakan, mereka menerima uang dari Karadzic tahun lalu dan "mungkin bahkan bertemu dengan dia".
Bosnia baru-baru ini memberlakukan sebuah undang-undang yang mengizinkan disitanya uang tunai, kendaraan, dan rumah dari mereka yang ditemukan membantu para tersangka penjahat perang.
Buron selama 11 tahun, Mladic diperkirakan bersembunyi di Serbia, sedangkan keberadaan Karadzic tidak diketahui.
Pemerintah AS menawarkan hadiah sampai sebesar 5 juta dollar AS untuk informasi yang membuat Karadzic dan lima tersangka penjahat perang lain ditangkap sampai dijatuhi hukuman.