spirit
Mod
Setelah tertangkap interpol dalam pelariannya di Kolombia, M Nazaruddin lantas menjadikan sejumlah pihak sebagai sasaran tembak. Mantan bendahara umum Partai Demokrat ini mengaku bisa lebih blak-blakan lagi, jika mendapatkan perlindungan.
"Kalau Prof Yusril mau mendampingi sebagai kuasa saya, akan lebih terungkap," ujar Nazar di pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (14/1/2014).
Nazar mengatakan, dia sudah mengirimkan surat ke Yusril. Surat itu juga sudah berbalas.
"Beliau menjawab, kalau niatannya untuk kasus korupsi yang saya hadapi beliau tidak mau, tapi kalau mau jujur mengungkap kasus-kasus besar, memberantas korupsi dan memperbaiki sistem, beliau akan pertimbangkan. Saya lagi menunggu jawaban beliau," ujar Nazaruddin.
Untuk melindungi saksi atau tersangka yang memiliki informasi penting atau sensitif, di Indonesia ada lembaga yang khusus menangani hal tersebut: LPSK. Lalu mengapa Nazar tidak memilih melapor ke LPSK?
"Kan begini, yang mau saya ungkap ini ada hubungannya dengan penguasa. Jadi saya percayanya sama Prof Yusril," kata Nazar sembari tersenyum.
"Lalu mengapa harus Yusril?" tanya wartawan.
"Karena dia punya integritas, punya kemampuan soal hukum dan menurut saya dia memiliki niatan yang saya kenal tidak bisa dipengaruhi untuk mengungkap kebenaran," kata Nazar. -detikNews