Arab Saudi
ARAB SAUDI
Negara monarki di Asia Barat daya; berbatasan di barat dengan Laut Merah: di utara dengan Kuwait, Irak, dan Yordania; di timur dengan Teluk Persia, Qatar, Uni Emirat Arab. dan Oman: dan di selatan dengan Yaman. Luas: 2.240.000 km2. Penduduk: 17.400.000 (1995). Kepadatan penduduk : 81k.m2. Ibu kota: Riyadh. Bahasa resmi: Arab. Satuan mata uang: Riyal Saudi (SRIs).
Politik. Kondisi politik dalam negeri Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir didominasi upaya pembaruan dalam sistem pemerintaban Ice arah yang lebih demokratis. Sementara, politik luar negeri masih diwarnai keterlibatan Arab Saudi dalam Perang *Teluk dan dibukanya hubungan diplomatik dengan beberapa negara lain.
Dalam Negeri. Krisis Teluk yang dimulai tahua 1991 sedikit banyak memberi pengaruh terhadap keadaan politik dalam negeri. Salah satu masalah yang muncul adalah tuntutan pcrsamaan hak wanita dengan pria di negeri Arab. Permasalahan ini muncul karena adanya kecemburuan wanita-wanita Arab yang berpendidikan terhadap tentara-tentara wanita dan Barat yang terlihat memiliki kebebasan penuh berada di tempat umum dan mendapat pekerjaan yang serupa dengan kaum pria. Hingga tahun 1992, raja Arab Saudi, Fahd bin Abdul Aziz, tetap menolak tuntutan ini.
Bencana. Pada tanggal 9 Juli 1990, terjadi bencana di terowongan Al-Muaisim, Mina. Terowongan berukuran panjang 600 m, lebar 15 m, dan tinggi 9m biasa dilalui jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji. Bencana terjadi karena sekitar 50.000 jemaah memadati terowongan. Lebih dad 1.600 tewas terinjak-injak dalam penistiwa itu.
Untuk mencegah berulangnya musibah ini, pemerintah Arab Saudi membangun sejumlah terowongan baru. Pada 1991 telah dibangun dua terowongan Tetapi pada 23 Mei 1994, bertepatan dengan musim haji, musibah di Mina terulang kembali. Lebih 200 jemaah tewas terinjak-injak karena sekitar 6 jemaah berdesakan agar bisa melempar jumrah antara waktu salat zuhur sampai menjelang salat asar, waktu disunahkan untuk melempar jumrah
Kejuaraan Nasional.
Selain Bob Hasan 10-K, Indonesia juga melaksanakan beberapa kali kejuaraan dalam kurun waktu tahun 1990—1994. Salah satunya adalab Kejuaraan Atletik Indonesia Terbuka pada bulan Oktober 1992. Selain diikuti oleh beberapa propinsi, kejuaraan mi juga diramaikan oleh peserta dad beberapa negara Asia, seperti India, Malaysia, dan Thailand. Dalam kejuaraan mi. tim Jawa Timur (7 medali emas, 4 perak, dan 4 perunggu) berhasil menduduki peringkat pertama, diikuti oleh India (6 emas, 5 perak, dan 3 perunggu), dan kemudian dan Jawa Barat (5 emas, 4 perak. dan 4 perunggu).
Pada bulani Mel 1993 diadakan kejuaraan Sirkuit Atletik Jawa Bali. Kejuaraan mi diikuti oleh 24 propinsi dengan 308 atlet. Dalam kejuaraan ini,tim DKJ Jakarta dengan perolehan 9 medali emas, 5 perak.
dan 5 parunggu, berhasil menduduki tempat pertama. Tempat kedua diduduki Jawa Tengah (7 emas, 8 perak, dan 8 perunggu) dan tempat ketiga Jawa Barat (6 emas, 9 perak, dan 5 perunggu). Dalam ajang pertandingan ini, yang juga digunakan sebagai seleksi tingkat terakhir untuk peserta yang mengikuti SPON XIII pada bulan September 1993, dipecahkan 2 rekor nasional, yaitu pada cabang lompatjauh (7,6 1 m) atas nama Agus Reza dan pada cabang lad gawang 100 m putri (13,99 detik) atas nama Rumini: Martini Kustiah juga memecahkan rekornya sendiri dengan catatan waktu 14,03 detik.