Nikah Beda Agama

spirit

Mod
diskusi ini saya peruntukan untuk member beragama kristen dan katolik aja
mohon yang beragama lain jadi pengamat aja biar tak ada benturan pemahaman

terima kasih
moderator

********************************
Nikah beda agama merupakan bahasan yang sangat menarik di Indonesia yang pluralis religius ini. Betapa mata kepala saya sendiri menjadi saksi bahwa sungguh sulit mewujudkan nikah beda agama dalam tatanan masyarakat sekarang seperti di Indonesia saat ini. Betapa memang korupsi lebih bisa diterima dibandingkan dengan pernikahan beda agama. Setidaknya ada tiga orang yang saya tahu terlibat kasus hendak melakukan nikah beda agama ini. Dan sungguh menyedihkan, bahwa ternyata ketiga-tiganya harus merelakan cinta mereka demi kebahagiaan keluarga. Terutama demi orang tua. Walau kadang terpikir juga kalo hal tersebut hanyalah soal memilih berhala cinta atau berhala ego orang sekitar. Tapi sudahlah, itu soal lain lagi.

Sekarang mari kita fokuskan mengenai nikah beda agama saja. Saya akan mencoba membahas mengenai nikah beda agama ini ditinjau dari kekristenan. Adapun biasanya ayat yang diajukan untuk menentang pernikahan beda agama oleh yang mengaku sebagai kristen adalah :

2Kor. 6:14

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Asumsi yang digunakan berdasarkan ayat ini adalah bahwa setiap orang yang tidak beragama Kristen maka dia berada dalam gelap. Jadi implikasinya adalah jelas dilarang untuk nikah dengan pasangan diluar agama Kristen.. Sebab orang yang diluar agama kristen berarti pastilah di sisi gelap itu. Yah, sepertinya memang hal ini sudah umum di berbagai agama. Bahwa hanya agamanya sajalah yang terang itu. Tapi sudah jelas dari tulisan-tulisan saya selama ini kalau saya sangat tidak menyetujui hal tersebut. Alasan saya adalah semua ternyata berasal dari cahaya yang sama, hanya saja bentuk wadahnya yang berbeda.

Ok, sebaiknya kita kembali ke tentang ayat mengenai nikah beda agama diatas. Saya seperti biasanya mempunyai asumsi sendiri mengenai ayat tersebut. Bahwa pertama adalah Kristen itu bukan berarti orang yang beragama Kristen, tapi lebih kepada pengikut Kristus (Yesus) . Dan kebetulan bagi saya pengikut kristus itu bukan soal aku-mengakui Yesus itu sebagai Tuhan atau tidak. Melainkan bahwa mengikuti yang diteladankan oleh Yesus itu sendiri maka sudah layak disebut pengikut Kristus alias seorang Kristen. Lagian di ayat tersebut juga disebutkan soal percaya. Nah kalo meneladani Yesus, kan berarti termasuk mempercaiNya. Itu sih menurut saya. Dan sayangnya saya memang bukan orang yang mewakili gereja. Tapi sepembacaan saya hal seperti asumsi saya diataslah yang melatar belakangi gereja katolik mengakui adanya keselamatan diluar gereja. Jadi asumsi saya nggak ngawur bangetlah.

Dan implikasi dari pendapat saya tersebut, maka label agama tidak dapat menentukan soal terang dan gelap itu. Melainkan hanya dapat ditentukan dari tingkah laku atau yang disebut sebagai tindakan. Jadi ayat tersebut bukan ditujukan terhadap beda agama. Melainkan lebih kepada soal kecocokan diantara kedua pasangan jika ingin membangun bahtera rumah tangga. Toh, nasehat ini sudah umum bukan? Sebab orang-orang tua juga pasti memberikan nasehat seperti hal tersebut.

Sebenarnya saya sangat setuju dengan ayat di atas dalam hal nasehatnya bahwa sebaiknya memang mencari orang yang seimbang sebagai pasangan. Seimbang disini berarti pasangan adalah seorang yang cocok dengan kita. Jadi memang secara awam agak sulit cocok jika pasangan mempunyai keyakinan yang berbeda. Tapi sekali lagi saya tekankan bahwa bagi saya keyakinan itu tidak bisa dilihat dari label agamanya.
 
Bls: Nikah Beda Agama

memang sangat sulit sekali memutuskan kalau memang hal ini terjadi. :(

cuma saja yang akan menjadi halangan2 terbesar adalah:
- orang tua
- tentang pendidikan anak2 nantinya.
dan juga komitmen antara kedua belah pihak seperti kita ketahui bahwa Tuhan tidak menghendaki bahkan membenci (dalam Maleakhi 2:16a) perceraian.
--------------------------------------------------------------------------
Tapi sepembacaan saya hal seperti asumsi saya diataslah yang melatar belakangi gereja katolik mengakui adanya keselamatan diluar gereja. Jadi asumsi saya nggak ngawur bangetlah.
mungkin yang jadi acuan adalah ayat ini (CMIIW):
1 Korintus 7:14
(14) Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
--------------------------------------------------------------------------
dan menurut saya,kalau memang ke-2 belah pihak tahu,mau dan sanggup menanggung semua halangan yang ada sih gak jadi masalah.
asalkan tidak menjauhkan kita dari Tuhan.
 
Bls: Nikah Beda Agama

ada pasangan yang berbeda agama, di akui selalu ada kenyataan akan masalah yang timbul dari pernikahan itu. akan tetapi disinilah kita dapat mendewasakan diri berpikir secara bijak dalam menyelasaikan masalah menyingkirkan ideologi dan paham yang telah ditanamkan dalam kehidupan kita selama ini yang kita juga tak tau kebenaran yang sebenarnya. kadang manusia hanya bisa menilai orang lain tanpa melihat dan menyadari dirinya sendiri apakah dia benar-benar suci terbebas dari dosa. kesimpulannya tak satupun manusia yang dapat mengukur suatu perbuatan itu dosa atau tidak melainkan manusia hanya mempertahankan egoisme dan ideologinya. menikah beda agama tentu kompleks permasalahannya jika tinggal d indonesia dan berbeda kl pasangan tersebut tinggal d sebuah negara plural secara ideologi misalnya singapore
 
Bls: Nikah Beda Agama

ada pasangan yang berbeda agama, di akui selalu ada kenyataan akan masalah yang timbul dari pernikahan itu.
ya,sedangkan yang satu agama pun juga masih banyak masalah,kok. :)
akan tetapi disinilah kita dapat mendewasakan diri berpikir secara bijak dalam menyelasaikan masalah menyingkirkan ideologi dan paham yang telah ditanamkan dalam kehidupan kita selama ini yang kita juga tak tau kebenaran yang sebenarnya.
ya,tapi dengan seabrek2 permasalahan yang kita jumpai sehari-hari mampukah kita...?
saya rasa hanya sedikit yang bisa melakukannya,bro.
kadang manusia hanya bisa menilai orang lain tanpa melihat dan menyadari dirinya sendiri apakah dia benar-benar suci terbebas dari dosa. kesimpulannya tak satupun manusia yang dapat mengukur suatu perbuatan itu dosa atau tidak melainkan manusia hanya mempertahankan egoisme dan ideologinya.
setuju...
menikah beda agama tentu kompleks permasalahannya jika tinggal d indonesia dan berbeda kl pasangan tersebut tinggal d sebuah negara plural secara ideologi misalnya singapore
well,tetap saja ada masalah2 yang tidak muncul kepermukaan,bro...
tapi yang jelas "penolakan" akan hal tersebut tidak sejelas disini. :)
 
Bls: Nikah Beda Agama

Shalom Semuanya..

Ikutan nimbrung nih..!
Nikah beda agama..??? memang selalu menjadi kontroversi ! ada yang pro dan kontra ! banyak orang kristen yang dari awal menginginkan untuk menikah dengan yang seiman, tetapi pada kenyataannya ternyata menemukan cinta "sejatinya" dari orang yang berbeda keyakinan ?

Dlam kondisi berbeda keyakinan, apakah cinta mesti mengalah ? kadang-kadang, kekuatan cinta mengalahkan rasionalitas akal dan pikiran ! walaupun menyadari akan banyak tantangan dan ketidak setujuan dari pihak keluarga dn juga kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi nanti dalam pendidikan anak-anak, toh demi "cinta" dan belahan jiwa banyak orang-orang kristen yang menikah dengan tidak yang seiman ?

kalau sudah terjadi, apakah pernikahan orang kristen dengan yang tidak seiman perlu disesali ? perlu diratapi ? dan kita selaku saudara, orang tua, atau kakak atau adik harus memusuhi dan memaki dan menjauhi, anak, adik atau kakak atau saudara kita yang menikah dengan yang tidak seiman ?

yang perlu dicamkan adalah, jangan pernah kita membatasi kuasa Allah ! karena Allah bisa memakai persitiwa apapun untuk kemuliaan nama-Nya, membawa jiwa-jiwa kepada Keselamatan dalam Kristus ! termasuk pernikahan yang tidak seiman !

Yang harus kita camkan adalah, setiap peristiwa dalam setiap kehidupan beriman dari kita selaku orang-orang Kristen adalah perjalan iman, bisa perjalanan iman yang makin meneguhkan kuasa Tuhan Yesus Kristus, tetapi bisa juga perjalanan iman yang membawa kepada kegagalan untuk menemukan kuasa Tuhan Yesus sehingga kemudian memeluk keyakinan atau agama lain, termasuk di dalamnya adalah persitiwa pernikahan dan perjalanan hidup pernikahan hidup itu sendiri !

Mungkin pernah dalam satu notes saya tahun lalu, yang mengisahkan teman saya seorang manager IT, yang mengalami kehancuran rumah tangga akibat kehidupan pribadi yang tidak bertanggung jawab dan bercerai dari istrinya, yang juga kristen dan kemudian menikah dengan seorang wanita yang non kristen, malah kemudian bisa meninggalkan kehidupan yang buruk dan sekarang menjadi seorang pria, suami dan ayah yang baik ? Sebaliknya 2 om saya yang menikah dengan 2 orang wanita non kristen, sekarang bisa menarik istrinya menjadi percaya kepada Kristus dalam proses perjalanan waktu rumah tangga mereka !

Pada dasarnya Firman Tuhan memang mengiginkan kita untuk tidak menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan mereka yang tidak percaya, tetapi sebaliknya juga Firman Tuhan mengatakan bahwa orang kristen tidak boleh menceraikan pasangan-Nya yang tidak percaya [ kecuali atas keinginan sendiri pasangan yang tidak percaya ] karena perceraian merupakan salah satu tindakan yang dibenci Allah !

Tetapi kalau itu memang terjadi...! Anggaplah itu sebagai perjalanan iman kita, dan oleh karena itu dengan kesadaran bahwa pasangan hidup kita bukan seiman, hal ini akan semakin menggiatkan kita untuk mempelajari Firman Tuhan lebih dalam dan lebih dalam lagi, sehingga disamping kita mendoakan pasaangan kita yang tidak seiman agar hatinya bisa dibukakan bagi Roh Kudus dalam membawa kabar keselamatan dalam Kristus, Iman kita juga tidak menjadi goyah dengan pengaruh-pengaruh dari iman keyakinan pasangan kita !

Semoga bermanfaat bagi kita semua !
 
Back
Top