nurcahyo
New member
Nonton Bola Bikin Stres
KapanLagi.com - Nonton bola dan minum bir bisa bikin stres! Benarkah? Mungkin jika selama ini Anda mengira nonton bola dengan ditemani bir jadi cara terbaik untuk rileks, ada baiknya mulai mencari cara lain yang lebih sehat, pasalnya sebuah penelitian menyebutkan minum bir saat nonton bola bisa menaikkan tingkat kecemasan dan meningkatkan hormon pemicu stres, seperti dilansir Reuters pada Senin (19/06).
Dengan dukungan dana dari Betfair, penyedia jasa taruhan, para peneliti dari Loughborough University, Inggris, melakukan penelitian pada para supoter saat laga berlangsung.
Para peneliti mengambil contoh air liur mereka sebelum laga dimulai, memonitor tingkat jantung selama pertandingan berlangsung dan setelah pertandingan, dan kemudian mencatat hasil tersebut.
"Kita bisa melihat para suporter cenderung mengalami peningkatan stres atau kecemasan berlebihan," ujar Mike Gleeson, salah satu peneliti yang melakukan riset saat pertandingan Inggris melawan Trinidad & Tobago pada Kamis (15/06).
Dalam studi sebelumnya menunjukkan antusiasme yang berlebihan terhadap suatu pertandingan bisa memicu rasa cemas, panik, dan bahkan serangan jantung meskipun Piala Dunia juga bisa meningkatkan efek kesehatan dan perasaan senang secara global pada negara yang menang.
Riset ini mengumpulkan 20 partisipan yang dibagi dalam dua kelompok fans negara peserta (Inggris dan Trinidad & Tobago) dalam satu ruangan. Hampir semua partisipan tampak bersemangat menjelang gol dan setiap detik-detik akhir menjelang peluit ditiup. Rasa gembira, menahan nafas, melompat bahkan berjingkrak-jingkrak menjadi sebuah aktivitas para suporter.
"Aku sendiri merasa tak pernah stres, tapi aku lebih sering merasa cemas," ujar suporter Inggris, Ben Fox, 32, saat Inggris gagal menjebol gawang T&T di menit-menit pertama.
"Kita seharusnya tak bergantung pada Rooney, dan itu sangat membuatku tak nyaman," tambah Fox mengomentari keputusan Errickson memasukkan Rooney di babak kedua, usai mengalami cedera di pertandingan sebelumnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Jefferson Lovell, 23, yang juga merasa kecewa dengan penampilan The Three Lions, yang menurutnya pemain Inggris terlalu banyak berharap tapi kurang bisa memberikan performance yang baik.
Tingkat Stres
Pengukuran tingkat stres fans ini dievaluasi dari detak jantung mereka, yang diambil setiap lima detik dan kemudian dirata-rata oleh komputer setiap menitnya. Selain detak jatung, pengukuran volume dan komposisi saliva, responden juga diminta mengisi kuisioner.
Selama laga awal Inggris-Paraguay Sabtu lalu, detak jantung para suporter naik rata-rata 95-100 per menit dibanding dalam keadaan normal yang hanya sekitar 70 per menit.
Hal yang sama juga didapati pada kelenjar saliva yang menunjukkan kecenderungan tingkat stres dan membuat mulut terasa kering.
Riset ini juga mengukur tingkat cortisol, hormon stress yang berhubungan dengan adreanalin, dalam kelenjar air liur.
Namun para periset tak menampik bahwa saliva partisipan juga mengandung bir, karena mereka akan menolak turut mengambil bagian dalam riset jika mereka dilarang minum bir. (rtr/rit)
KapanLagi.com - Nonton bola dan minum bir bisa bikin stres! Benarkah? Mungkin jika selama ini Anda mengira nonton bola dengan ditemani bir jadi cara terbaik untuk rileks, ada baiknya mulai mencari cara lain yang lebih sehat, pasalnya sebuah penelitian menyebutkan minum bir saat nonton bola bisa menaikkan tingkat kecemasan dan meningkatkan hormon pemicu stres, seperti dilansir Reuters pada Senin (19/06).
Dengan dukungan dana dari Betfair, penyedia jasa taruhan, para peneliti dari Loughborough University, Inggris, melakukan penelitian pada para supoter saat laga berlangsung.
Para peneliti mengambil contoh air liur mereka sebelum laga dimulai, memonitor tingkat jantung selama pertandingan berlangsung dan setelah pertandingan, dan kemudian mencatat hasil tersebut.
"Kita bisa melihat para suporter cenderung mengalami peningkatan stres atau kecemasan berlebihan," ujar Mike Gleeson, salah satu peneliti yang melakukan riset saat pertandingan Inggris melawan Trinidad & Tobago pada Kamis (15/06).
Dalam studi sebelumnya menunjukkan antusiasme yang berlebihan terhadap suatu pertandingan bisa memicu rasa cemas, panik, dan bahkan serangan jantung meskipun Piala Dunia juga bisa meningkatkan efek kesehatan dan perasaan senang secara global pada negara yang menang.
Riset ini mengumpulkan 20 partisipan yang dibagi dalam dua kelompok fans negara peserta (Inggris dan Trinidad & Tobago) dalam satu ruangan. Hampir semua partisipan tampak bersemangat menjelang gol dan setiap detik-detik akhir menjelang peluit ditiup. Rasa gembira, menahan nafas, melompat bahkan berjingkrak-jingkrak menjadi sebuah aktivitas para suporter.
"Aku sendiri merasa tak pernah stres, tapi aku lebih sering merasa cemas," ujar suporter Inggris, Ben Fox, 32, saat Inggris gagal menjebol gawang T&T di menit-menit pertama.
"Kita seharusnya tak bergantung pada Rooney, dan itu sangat membuatku tak nyaman," tambah Fox mengomentari keputusan Errickson memasukkan Rooney di babak kedua, usai mengalami cedera di pertandingan sebelumnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Jefferson Lovell, 23, yang juga merasa kecewa dengan penampilan The Three Lions, yang menurutnya pemain Inggris terlalu banyak berharap tapi kurang bisa memberikan performance yang baik.
Tingkat Stres
Pengukuran tingkat stres fans ini dievaluasi dari detak jantung mereka, yang diambil setiap lima detik dan kemudian dirata-rata oleh komputer setiap menitnya. Selain detak jatung, pengukuran volume dan komposisi saliva, responden juga diminta mengisi kuisioner.
Selama laga awal Inggris-Paraguay Sabtu lalu, detak jantung para suporter naik rata-rata 95-100 per menit dibanding dalam keadaan normal yang hanya sekitar 70 per menit.
Hal yang sama juga didapati pada kelenjar saliva yang menunjukkan kecenderungan tingkat stres dan membuat mulut terasa kering.
Riset ini juga mengukur tingkat cortisol, hormon stress yang berhubungan dengan adreanalin, dalam kelenjar air liur.
Namun para periset tak menampik bahwa saliva partisipan juga mengandung bir, karena mereka akan menolak turut mengambil bagian dalam riset jika mereka dilarang minum bir. (rtr/rit)