nurcahyo
New member
Oleh Dr Samsuridjal
Nutrisi pada Pasien di Rumah Sakit
ANAK saya, laki-laki berumur 20 tahun, menderita luka bakar yang cukup luas sehingga di rawat di rumah sakit. Mula-mula lukanya amat mengerikan namun secara pelahan mulai menyembuh. Dia masih sering kesakitan, tetapi sekarang sudah mulai agak tenang. Dokter merencanakan untuk melakukan operasi untuk mempercepat penyembuhan luka di dada dan daerah perut. Menurut dokter luka tersebut akan ditutup dengan kulit dari paha.
Saya merasa gembira dengan perkembangan penyembuhan luka anak saya. Anak saya juga kelihatannya siap untuik menghadapi tindakan pengobatan selanjutnya termasuk operasi.
Sejak lima hari yang lalu anak saya mengalami kurang nafsu makan. Jika dipaksakan makan dia mulai muntah. Dokter mengatakan ini disebabkan oleh gangguan ginjalnya. Fungsi ginjal menurut dokter agak meningkat, namun dokter optimis apabila dia mau minum cukup banyak fungsi ginjal akan kembali normal. Karena pemasukan makanan dan minum amat sedikit, dokter kemudian memasang pipa untuk menyalurkan makanan dari hidung. Anak saya tampak kesakitan pada saat pemasangan. Melalui pipa tersebut makanan cair ternyata dapat masuk dan anak saya tidak mengalami muntah.
Belakangan ini dia mulai agak cerewet. Dia ingin pipa yang terpasang di hidungnya dicabut padahal dokter merencanakan baru akan mencabut pipa tersebut bila makanan melalui mulut sudah bisa banyak. Menurut dokter fungsi ginjalnya sudah membaik dan rasa mualnya akan berkurang.
Dapatkah dokter menjelaskan apakah tidak cukup makanan dimasukkan melalui infus saja karena anak saya sudah diinfus sejak masuk rumah sakit? Apa keuntungannya memberikan makanan melalui pipa yang dimasukkan ke hidung daripada infus? Bagaimana pengaruh makanan terhadap persiapan operasi anak saya? Apakah anak saya harus menunggu keadaan menjadi baik baru menjalani operasi? Saya sudah cukup lama menunggu di rumah sakit sehingga mulai merasa lelah. Kalau boleh saya ingin operasi anak saya segera dijalankan. Terima kasih atas penjelasan dokter.
(Bustami , Jakarta)
Saya merasa gembira bahwa anak Anda sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dia akan dapat cepat pulang dari rumah sakit dalam keadaan yang baik pula. Pengaruh makanan terhadap penyembuhan penyakit sudah lama diketahui. Nutrisi yang baik akan mendukung penyembuhan penyakit. Gangguan nutrisi pada pasien yang dirawat dapat disebabkan karena keadaan penyakit penderita atau dapat juga disebabkan kurangnya perhatian petugas kesehatan. Menurut pakar ahli gizi sekitar 75 persen status gizi pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan. Karena itu penilaian gizi pasien yang dirawat di rumah sakit perlu dilakukan secara dini agar dapat dilakukan upaya pemberian nutrisi yang diperlukan.
Pemberian nutrisi bukan sekadar memberi makan, namun harus memperhatikan kebutuhan gizi penderita. Kerja sama antara dokter yang merawat dengan ahli gizi amat diperlukan agar makanan yang dihidangkan sesuai kebutuhan penderita.
Jika makanan tidak dapat dimakan secara biasa maka makanan dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui pipa ke dalam lambung atau usus. Cara pemberian ini disebut nutrisi enteral. Cara lain adalah dengan memasukkan zat makanan yang diperlukan melalui pembuluh vena yang disebut dengan nutrisi parenteral. Nutrisi enteral lebih alamiah. Makanan masuk ke dalam saluran cerna dan saluran cerna dapat berfungsi seperti biasa. Pada nutrisi enteral integritas selaput lendir usus dapat dipertahankan. Selain itu melalui cara ini dapat diberikan makanan cair yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sesuai kebutuhan. Kalori yang dibutuhkan juga dapat dipenuhi.
Pemberian nutrisi parenteral mempunyai keterbatasan. Lama pemberian melalui pembuluh darah vena perifir hanya dapat sekitar tiga hari. Untuk memberikan nutrisi parenteral dalam jangka waktu lama sebaiknya dilakukan melalui pembuluh darah sentral (misalnya pada pembuluh darah dekat leher). Selain itu jumlah kalori serta komposisi karbohidrat, protein, dan lemak terbatas. Jika osmolaritas cairan melebihi 1000 mOsm dapat terjadi radang pembuluh darah (flebitis). Pemberian nutrisi parenteral juga lebih mahal dibandingkan dengan nutrisi enteral. Pemberian nutrisi enteral dapat juga dilakukan bersamaan dengan nutrisi parenteral.
Rasa mual dan muntah pada anak Anda sangat mungkin disebabkan oleh gangguan ginjal yang dialaminya. Pada luka bakar memang dapat terjadi penyulit gangguan ginjal, tetapi biasanya bersifat sementara.
Mengenai waktu yang tepat untuk operasi tentu Anda dapat mendiskusikannya dengan dokter yang merawat anak Anda. Karena beliaulah yang memahami secara lengkap keadaan anak Anda. Pada prinsipnya memang operasi dilakukan apabila dinilai anak Anda telah layak untuk menghadapi tindakan tersebut. Anda juga perlu menanyekan apakah operasi cukup dilakukan satu kali atau secara bertahap.
Saya juga menganjurkan agar Anda menunggu anak Anda di rumah sakit secara bergantian. Jika keadaan dia menurut dokter sudah tenang tentu tidak perlu ditunggu terus-menerus. Jika perlu ajaklah keluarga lain untuk menunggu. Anda juga dapat meminta pertolongan beberapa lembaga sosial yang menyediakan tenaga relawan untuk menunggu orang sakit. Anda perlu beristirahat secara cukup agar tidak jatuh sakit. Mudah-mudahan anak Anda cepat sembuh dan dapat beraktivitas lagi seperti biasanya.*
Nutrisi pada Pasien di Rumah Sakit
ANAK saya, laki-laki berumur 20 tahun, menderita luka bakar yang cukup luas sehingga di rawat di rumah sakit. Mula-mula lukanya amat mengerikan namun secara pelahan mulai menyembuh. Dia masih sering kesakitan, tetapi sekarang sudah mulai agak tenang. Dokter merencanakan untuk melakukan operasi untuk mempercepat penyembuhan luka di dada dan daerah perut. Menurut dokter luka tersebut akan ditutup dengan kulit dari paha.
Saya merasa gembira dengan perkembangan penyembuhan luka anak saya. Anak saya juga kelihatannya siap untuik menghadapi tindakan pengobatan selanjutnya termasuk operasi.
Sejak lima hari yang lalu anak saya mengalami kurang nafsu makan. Jika dipaksakan makan dia mulai muntah. Dokter mengatakan ini disebabkan oleh gangguan ginjalnya. Fungsi ginjal menurut dokter agak meningkat, namun dokter optimis apabila dia mau minum cukup banyak fungsi ginjal akan kembali normal. Karena pemasukan makanan dan minum amat sedikit, dokter kemudian memasang pipa untuk menyalurkan makanan dari hidung. Anak saya tampak kesakitan pada saat pemasangan. Melalui pipa tersebut makanan cair ternyata dapat masuk dan anak saya tidak mengalami muntah.
Belakangan ini dia mulai agak cerewet. Dia ingin pipa yang terpasang di hidungnya dicabut padahal dokter merencanakan baru akan mencabut pipa tersebut bila makanan melalui mulut sudah bisa banyak. Menurut dokter fungsi ginjalnya sudah membaik dan rasa mualnya akan berkurang.
Dapatkah dokter menjelaskan apakah tidak cukup makanan dimasukkan melalui infus saja karena anak saya sudah diinfus sejak masuk rumah sakit? Apa keuntungannya memberikan makanan melalui pipa yang dimasukkan ke hidung daripada infus? Bagaimana pengaruh makanan terhadap persiapan operasi anak saya? Apakah anak saya harus menunggu keadaan menjadi baik baru menjalani operasi? Saya sudah cukup lama menunggu di rumah sakit sehingga mulai merasa lelah. Kalau boleh saya ingin operasi anak saya segera dijalankan. Terima kasih atas penjelasan dokter.
(Bustami , Jakarta)
Saya merasa gembira bahwa anak Anda sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dia akan dapat cepat pulang dari rumah sakit dalam keadaan yang baik pula. Pengaruh makanan terhadap penyembuhan penyakit sudah lama diketahui. Nutrisi yang baik akan mendukung penyembuhan penyakit. Gangguan nutrisi pada pasien yang dirawat dapat disebabkan karena keadaan penyakit penderita atau dapat juga disebabkan kurangnya perhatian petugas kesehatan. Menurut pakar ahli gizi sekitar 75 persen status gizi pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan. Karena itu penilaian gizi pasien yang dirawat di rumah sakit perlu dilakukan secara dini agar dapat dilakukan upaya pemberian nutrisi yang diperlukan.
Pemberian nutrisi bukan sekadar memberi makan, namun harus memperhatikan kebutuhan gizi penderita. Kerja sama antara dokter yang merawat dengan ahli gizi amat diperlukan agar makanan yang dihidangkan sesuai kebutuhan penderita.
Jika makanan tidak dapat dimakan secara biasa maka makanan dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui pipa ke dalam lambung atau usus. Cara pemberian ini disebut nutrisi enteral. Cara lain adalah dengan memasukkan zat makanan yang diperlukan melalui pembuluh vena yang disebut dengan nutrisi parenteral. Nutrisi enteral lebih alamiah. Makanan masuk ke dalam saluran cerna dan saluran cerna dapat berfungsi seperti biasa. Pada nutrisi enteral integritas selaput lendir usus dapat dipertahankan. Selain itu melalui cara ini dapat diberikan makanan cair yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sesuai kebutuhan. Kalori yang dibutuhkan juga dapat dipenuhi.
Pemberian nutrisi parenteral mempunyai keterbatasan. Lama pemberian melalui pembuluh darah vena perifir hanya dapat sekitar tiga hari. Untuk memberikan nutrisi parenteral dalam jangka waktu lama sebaiknya dilakukan melalui pembuluh darah sentral (misalnya pada pembuluh darah dekat leher). Selain itu jumlah kalori serta komposisi karbohidrat, protein, dan lemak terbatas. Jika osmolaritas cairan melebihi 1000 mOsm dapat terjadi radang pembuluh darah (flebitis). Pemberian nutrisi parenteral juga lebih mahal dibandingkan dengan nutrisi enteral. Pemberian nutrisi enteral dapat juga dilakukan bersamaan dengan nutrisi parenteral.
Rasa mual dan muntah pada anak Anda sangat mungkin disebabkan oleh gangguan ginjal yang dialaminya. Pada luka bakar memang dapat terjadi penyulit gangguan ginjal, tetapi biasanya bersifat sementara.
Mengenai waktu yang tepat untuk operasi tentu Anda dapat mendiskusikannya dengan dokter yang merawat anak Anda. Karena beliaulah yang memahami secara lengkap keadaan anak Anda. Pada prinsipnya memang operasi dilakukan apabila dinilai anak Anda telah layak untuk menghadapi tindakan tersebut. Anda juga perlu menanyekan apakah operasi cukup dilakukan satu kali atau secara bertahap.
Saya juga menganjurkan agar Anda menunggu anak Anda di rumah sakit secara bergantian. Jika keadaan dia menurut dokter sudah tenang tentu tidak perlu ditunggu terus-menerus. Jika perlu ajaklah keluarga lain untuk menunggu. Anda juga dapat meminta pertolongan beberapa lembaga sosial yang menyediakan tenaga relawan untuk menunggu orang sakit. Anda perlu beristirahat secara cukup agar tidak jatuh sakit. Mudah-mudahan anak Anda cepat sembuh dan dapat beraktivitas lagi seperti biasanya.*