nurcahyo
New member
Nyeri Payudara Sebelum Mens
dokter, saya mau tanya nih.mengenai payudara. saya lihat sudah banyak yang konsultasi ke dokter masalah benjolan di payudara. Beberapa waktu yang lalu (yang saya rasakan sebelum menstruasi), payudara yang kanan agak nyeri,kemudian saya cek apakah ada benjolan. saya tidak tahu pasti apakah itu benjolan atau istilah saya bagian dari tempurung payudara? Tapi setelah mens sudah tidak nyeri lagi. tapi ini baru saja saya ngerasa agak nyeri lagi....sakit sekali sih tidak,tapi sudah ga kerasa lagi, padahal mens saya masih 2 minggu lagi. apakah saya harus periksa ke dokter umum ya? atau bagaimana harus memastikan benjolan di payudara? di dokter umum saja apakah sudah cukup? karena katanya kalau belum menikah sebaiknya tidak melakukan mammo dulu. Bagaimana sebaiknya ya dok? saya takut karena sebentar lagi menikah, kalo ada kanker terdeteksi kemudian payudara saya diangkat kan kasian suami. mohon dibantu. terima kasih.
yanti, 26 tahun
Jawaban :
Dear Yanti, pada saat menstruasi, biasanya memang payudara terasa lebih kencang, atau bahkan nyeri saat tersentuh. Ini karena fluktuasi (naik-turun) kadar hormon dalam darah saja, karena kondisi menstruasi dan tidak menstruasi, kesetimbangan hormonnya berbeda. Oleh karena itu biasanya rasa nyeri hilang setelah selesai mens. Tapi jika saat tidak mens terasa sakit, memang sebaiknya diperiksakan ke dokter. Dokter umum sebenarnya sudah cukup, tapi Anda juga bisa memeriksakannya ke dokter spesialis Endokrin (karena berhubungan dengan hormon) atau spesialis kandungan untuk lebih meyakinkan diri Anda. Jika Anda berada di Jakarta, Anda juga bisa mendatangi bagian Patologi Klinik (PK) ataupun Patologi Anatomik (PA) RSUPN Cipto Mangunkusumo, para dokter di sana akan dengan senang hati membantu Anda memeriksa keluhan-keluhan yang Anda alami.
Cara memeriksa benjolan di payudara memang bisa dengan mammogram, tetapi mammogram lebih diperuntukkan bagi wanita dengan resiko tinggi mengalami kanker payudara, yaitu wanita di usia 35-39 dengan riwayat keluarga yang memiliki kanker payudara, atau belum pernah melahirkan, atau melahirkan pertama kali di atas usia 34 tahun, atau pernah mengalami kanker di salah satu payudara, atau dalam kegiatan sehari-hari terpapar radiasi, atau kegemukan dan peminum alkohol. Karena mammogram menggunakan sinar X, memang sebaiknya kami tidak menganjurkan Anda melakukannya, karena bagaimanapun radiasi bisa merusak sel-sel yang sehat. Selain itu tindakan lebih lanjut seperti mammogram ataupun USG - jika memang diperlukan - akan dirujuk oleh dokter, bukan kita sendiri yang menentukan. Cara yang paling tepat dan sederhana adalah SADARI (perikSA payuDAra sendiRI), untuk wanita 25 - 30 tahun keatas. Pemeriksaan dilakukan 1 bulan 1 kali saat 7 hari (maks. 10 hari) setelah haid berhenti. Mengenai bagaimana cara pemeriksaannya dapat dibaca dari selebaran Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di puskesmas atau rumah sakit.
Langkah yang tepat untuk Anda ya memang harus dengan memeriksakan diri ke dokter, apalagi Anda sebentar lagi akan menikah. Dokter akan dapat mendiagnosa langsung apakah problem Anda berbahaya atau tidak, apakah benar ada benjolan atau tidak, atau jika memang ada, apakah berbahaya dan perlu diangkat atau tidak. Dengan begitu Anda akan lebih merasa lega karena mendengar dan diperiksa langsung oleh ahlinya, dan dokter dapat segera mengambil tindakan sehingga masalah Anda akan lebih cepat diatasi.
dokter, saya mau tanya nih.mengenai payudara. saya lihat sudah banyak yang konsultasi ke dokter masalah benjolan di payudara. Beberapa waktu yang lalu (yang saya rasakan sebelum menstruasi), payudara yang kanan agak nyeri,kemudian saya cek apakah ada benjolan. saya tidak tahu pasti apakah itu benjolan atau istilah saya bagian dari tempurung payudara? Tapi setelah mens sudah tidak nyeri lagi. tapi ini baru saja saya ngerasa agak nyeri lagi....sakit sekali sih tidak,tapi sudah ga kerasa lagi, padahal mens saya masih 2 minggu lagi. apakah saya harus periksa ke dokter umum ya? atau bagaimana harus memastikan benjolan di payudara? di dokter umum saja apakah sudah cukup? karena katanya kalau belum menikah sebaiknya tidak melakukan mammo dulu. Bagaimana sebaiknya ya dok? saya takut karena sebentar lagi menikah, kalo ada kanker terdeteksi kemudian payudara saya diangkat kan kasian suami. mohon dibantu. terima kasih.
yanti, 26 tahun
Jawaban :
Dear Yanti, pada saat menstruasi, biasanya memang payudara terasa lebih kencang, atau bahkan nyeri saat tersentuh. Ini karena fluktuasi (naik-turun) kadar hormon dalam darah saja, karena kondisi menstruasi dan tidak menstruasi, kesetimbangan hormonnya berbeda. Oleh karena itu biasanya rasa nyeri hilang setelah selesai mens. Tapi jika saat tidak mens terasa sakit, memang sebaiknya diperiksakan ke dokter. Dokter umum sebenarnya sudah cukup, tapi Anda juga bisa memeriksakannya ke dokter spesialis Endokrin (karena berhubungan dengan hormon) atau spesialis kandungan untuk lebih meyakinkan diri Anda. Jika Anda berada di Jakarta, Anda juga bisa mendatangi bagian Patologi Klinik (PK) ataupun Patologi Anatomik (PA) RSUPN Cipto Mangunkusumo, para dokter di sana akan dengan senang hati membantu Anda memeriksa keluhan-keluhan yang Anda alami.
Cara memeriksa benjolan di payudara memang bisa dengan mammogram, tetapi mammogram lebih diperuntukkan bagi wanita dengan resiko tinggi mengalami kanker payudara, yaitu wanita di usia 35-39 dengan riwayat keluarga yang memiliki kanker payudara, atau belum pernah melahirkan, atau melahirkan pertama kali di atas usia 34 tahun, atau pernah mengalami kanker di salah satu payudara, atau dalam kegiatan sehari-hari terpapar radiasi, atau kegemukan dan peminum alkohol. Karena mammogram menggunakan sinar X, memang sebaiknya kami tidak menganjurkan Anda melakukannya, karena bagaimanapun radiasi bisa merusak sel-sel yang sehat. Selain itu tindakan lebih lanjut seperti mammogram ataupun USG - jika memang diperlukan - akan dirujuk oleh dokter, bukan kita sendiri yang menentukan. Cara yang paling tepat dan sederhana adalah SADARI (perikSA payuDAra sendiRI), untuk wanita 25 - 30 tahun keatas. Pemeriksaan dilakukan 1 bulan 1 kali saat 7 hari (maks. 10 hari) setelah haid berhenti. Mengenai bagaimana cara pemeriksaannya dapat dibaca dari selebaran Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di puskesmas atau rumah sakit.
Langkah yang tepat untuk Anda ya memang harus dengan memeriksakan diri ke dokter, apalagi Anda sebentar lagi akan menikah. Dokter akan dapat mendiagnosa langsung apakah problem Anda berbahaya atau tidak, apakah benar ada benjolan atau tidak, atau jika memang ada, apakah berbahaya dan perlu diangkat atau tidak. Dengan begitu Anda akan lebih merasa lega karena mendengar dan diperiksa langsung oleh ahlinya, dan dokter dapat segera mengambil tindakan sehingga masalah Anda akan lebih cepat diatasi.
Last edited by a moderator: