nurcahyo
New member
Obat Juga Menambah Resiko
Resiko yang paling signifikan pada penderita osteoporosis ternyata justru akibat pengobatan jangka panjang dari penyakit-penyakit kronis seperti arthritis rheumatoid, gangguan endokrin (seperti hipotiroid), gangguan seizure dan penyakit saluran pencernaan. Salah satu golongan obat yang jelas-jelas memiliki efek pada tulang adalah glukokortikoid. Obat-obatan lain yang juga bisa menyebabkan kerapuhan tulang antara lain : hormon tiroid yang berlebihan, antikonvulsan, antacid yang mengandung aluminium, hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin releasing hormones, GnRH) yang digunakan pada pengobatan endometriosis, methotrexate untuk pengobatan kanker, siklosporin A, heparin, dan cholestyramine, yang digunakan untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah.
Namun untuk kebanyakan orang, obat-obatan tersebut bersifat life-saving (menyelamatkan hidup) atau life-enhancing (meningkatkan kualitas hidup) yang mungkin penggunaannya memang diwajibkan. Oleh karena itu jika Anda memiliki resiko osteoporosis dan memerlukan obat-obatan di atas, Anda harus mendiskusikannya dengan dokter dan Anda tidak boleh menghentikan pengobatan atau mengubah dosisnya tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya dengan atau tanpa gejala osteoporosis, dokter akan menambahkan suplemen kalsium saat meresepkan obat-obatan di atas.
Resiko yang paling signifikan pada penderita osteoporosis ternyata justru akibat pengobatan jangka panjang dari penyakit-penyakit kronis seperti arthritis rheumatoid, gangguan endokrin (seperti hipotiroid), gangguan seizure dan penyakit saluran pencernaan. Salah satu golongan obat yang jelas-jelas memiliki efek pada tulang adalah glukokortikoid. Obat-obatan lain yang juga bisa menyebabkan kerapuhan tulang antara lain : hormon tiroid yang berlebihan, antikonvulsan, antacid yang mengandung aluminium, hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin releasing hormones, GnRH) yang digunakan pada pengobatan endometriosis, methotrexate untuk pengobatan kanker, siklosporin A, heparin, dan cholestyramine, yang digunakan untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah.
Namun untuk kebanyakan orang, obat-obatan tersebut bersifat life-saving (menyelamatkan hidup) atau life-enhancing (meningkatkan kualitas hidup) yang mungkin penggunaannya memang diwajibkan. Oleh karena itu jika Anda memiliki resiko osteoporosis dan memerlukan obat-obatan di atas, Anda harus mendiskusikannya dengan dokter dan Anda tidak boleh menghentikan pengobatan atau mengubah dosisnya tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya dengan atau tanpa gejala osteoporosis, dokter akan menambahkan suplemen kalsium saat meresepkan obat-obatan di atas.