nurcahyo
New member
Obat TB Kombinasi
Topik bulan ini mengangkat masalah tuberkulosis. Untuk itu bedah produk kali ini mengangkat produk obat untuk pengobatan tuberkulosis, yaitu berupa obat TB dalam satu sediaan yang mengandung 2 atau lebih kombinasi obat TB.
Apa yang dimaksud Obat TB Kombinasi:
Obat TB kombinasi dengan dosis tertentu adalah dua atau lebih komponen obat di dalam satu sediaan. Hal ini bermaksud agar pasien dengan TB tidak harus menggunakan terlalu banyak obat selama pengobatan. Penggunaan kombinasi dari dua komponen obat telah lama digunakan, dengan peningkatan penggunaan kombinasi rifampicin, isoniazid dan pyrazinamide.
Obat TB Kombinasi direkomendasi oleh:
WHO dan International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) sekarang merekomendasikan penggunaan obat kombinasi dosis tetap.
Tujuan dari pemberian Obat TB Kombinasi:
Diharapkan penggunaan tersebut dapat:
# Membuat peresepan menjadi lebih mudah.
# Membuat penyediaan obat lebih mudah karena lebih sedikit.
# Mengurangi kemungkinan resistensi obat TB dengan memastikan lebih sedikit obat yang perlu digunakan.
# Mengurangi resiko salah obat.
# Meningkatkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum lebih sedikit sehingga pengobatan menjadi lebih mudah dan mengurangi kemungkinan pasien akan membagi dosis atau hanya meminum beberapa obat.
Penggunaan ?blister packs?, dengan atau tanpa tablet kombinasi dosis tertentu, juga membuat pasien untuk patuh terhadap pengobatan mereka.
Beda jumlah obat digunakan:
Dibawah ini menunjukkan perbedaan jumlah tablet yang digunakan dalam pengobatan dengan obat tunggal dalam 1 hari dan obat kombinasi.
Tablet dengan obat tunggal
Rifampicin 150 mg 3
Isoniazid 300 mg 1
Pyrazinamide 400 mg 3
Ethambutol 400 mg 2
Total obat yang dikonsumsi: 9 tablet
Tablet kombinasi
RHZE (150 mg + 75 mg +400 mg + 275 mg) 3
Total obat yang dikonsumsi: 3 tablet
Kekurangan dari Obat TB Kombinasi:
Sayangnya, kualitas dari kombinasi obat tersebut ada yang sangat buruk, sehingga obat menjadi tidak efektif. WHO dan IUATLD bekerja untuk memastikan bahwa hanya kombinasi obat yang kualitasnya bagus yang digunakan dalam program TB. Untuk tambahan, kombinasi obat ini relatif lebih mahal daripada jumlah harga masing-masing obat komponennya, tetapi hal ini akan berubah dengan bertambahnya produksi dari kombinasi obat ini.
Directly Observed Treatment, Short course (DOTS)
Bagaimanapun pasien menggunakan obat, aspek terpenting dalam pengobatan TB adalah memastikan bahwa pasien harus melengkapi pengobatan mereka. Bila gagal menjalankannya, meskipun merasa lebih baik, penyakit TB tidak akan sembuh, dan dapat kambuh kembali serta akan terus menularkan TB ke komunitasnya.
Directly Observed Treatment, Short course (DOTS) adalah strategi untuk menangani TB yang direkomendasikan oleh WHO dan IUATLD. Strateginya melibatkan 5 kunci pokok:
# Komitmen politik
# Deteksi kasus dengan mikroskopi dari sputum pada penderita TB
# Dukungan bagi penderita yang menjalani pengobatan, termasuk observasi langsung terhadap pengobatan.
# Persediaan obat yang bermutu dan dapat dipercaya.
# Monitoring dan evaluasi dari program dan gunakan informasi yang didapatkan untuk meningkatkan program DOTS.
sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
Topik bulan ini mengangkat masalah tuberkulosis. Untuk itu bedah produk kali ini mengangkat produk obat untuk pengobatan tuberkulosis, yaitu berupa obat TB dalam satu sediaan yang mengandung 2 atau lebih kombinasi obat TB.
Apa yang dimaksud Obat TB Kombinasi:
Obat TB kombinasi dengan dosis tertentu adalah dua atau lebih komponen obat di dalam satu sediaan. Hal ini bermaksud agar pasien dengan TB tidak harus menggunakan terlalu banyak obat selama pengobatan. Penggunaan kombinasi dari dua komponen obat telah lama digunakan, dengan peningkatan penggunaan kombinasi rifampicin, isoniazid dan pyrazinamide.
Obat TB Kombinasi direkomendasi oleh:
WHO dan International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) sekarang merekomendasikan penggunaan obat kombinasi dosis tetap.
Tujuan dari pemberian Obat TB Kombinasi:
Diharapkan penggunaan tersebut dapat:
# Membuat peresepan menjadi lebih mudah.
# Membuat penyediaan obat lebih mudah karena lebih sedikit.
# Mengurangi kemungkinan resistensi obat TB dengan memastikan lebih sedikit obat yang perlu digunakan.
# Mengurangi resiko salah obat.
# Meningkatkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum lebih sedikit sehingga pengobatan menjadi lebih mudah dan mengurangi kemungkinan pasien akan membagi dosis atau hanya meminum beberapa obat.
Penggunaan ?blister packs?, dengan atau tanpa tablet kombinasi dosis tertentu, juga membuat pasien untuk patuh terhadap pengobatan mereka.
Beda jumlah obat digunakan:
Dibawah ini menunjukkan perbedaan jumlah tablet yang digunakan dalam pengobatan dengan obat tunggal dalam 1 hari dan obat kombinasi.
Tablet dengan obat tunggal
Rifampicin 150 mg 3
Isoniazid 300 mg 1
Pyrazinamide 400 mg 3
Ethambutol 400 mg 2
Total obat yang dikonsumsi: 9 tablet
Tablet kombinasi
RHZE (150 mg + 75 mg +400 mg + 275 mg) 3
Total obat yang dikonsumsi: 3 tablet
Kekurangan dari Obat TB Kombinasi:
Sayangnya, kualitas dari kombinasi obat tersebut ada yang sangat buruk, sehingga obat menjadi tidak efektif. WHO dan IUATLD bekerja untuk memastikan bahwa hanya kombinasi obat yang kualitasnya bagus yang digunakan dalam program TB. Untuk tambahan, kombinasi obat ini relatif lebih mahal daripada jumlah harga masing-masing obat komponennya, tetapi hal ini akan berubah dengan bertambahnya produksi dari kombinasi obat ini.
Directly Observed Treatment, Short course (DOTS)
Bagaimanapun pasien menggunakan obat, aspek terpenting dalam pengobatan TB adalah memastikan bahwa pasien harus melengkapi pengobatan mereka. Bila gagal menjalankannya, meskipun merasa lebih baik, penyakit TB tidak akan sembuh, dan dapat kambuh kembali serta akan terus menularkan TB ke komunitasnya.
Directly Observed Treatment, Short course (DOTS) adalah strategi untuk menangani TB yang direkomendasikan oleh WHO dan IUATLD. Strateginya melibatkan 5 kunci pokok:
# Komitmen politik
# Deteksi kasus dengan mikroskopi dari sputum pada penderita TB
# Dukungan bagi penderita yang menjalani pengobatan, termasuk observasi langsung terhadap pengobatan.
# Persediaan obat yang bermutu dan dapat dipercaya.
# Monitoring dan evaluasi dari program dan gunakan informasi yang didapatkan untuk meningkatkan program DOTS.
sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m